Chapter 6
Part 1. Knowing Doom's Memory
Dhum... Dhuar... Niiit... BLEGAARR.....
Terdengar suara ledakan menggelegar di dalam ruangan simulasi itu. Ya, Doom berada disana. Ia sedang melakukan pelatihan 'khusus'.
"19.989.... 19.990... 19.991...." gumam Doom seakan sedang menghitung target yang telah dihancurkannya. Bagaimana tidak? Gurunya, Elwin, menyuruhnya untuk menghancurkan 20.000 target simulasi. Tentu saja, sekarang Doom sangat letih. Sudah puluhan ribu peluru ia muntahkan dari Launchernya, dan juga sudah terlihat banyak Siege Kit rusak yang ketahanannya telah mencapai batas maksimal karena pemakaiannya yang terlalu maksimal juga.
"19.999!!! YEAAAH!!!!! TARGET TERAKHIR!!!!!!!!!!" riang Doom yang telah menghancurkan target ke 19.999-nya. Itu berarti, target yang akan muncul selanjutnya adalah target yang terakhir. Doom sangat gemetaran menanti target apa yang menjadi lawan terakhirnya. Kepalanya terus menoleh ke kiri dan kekanan seakan waspada dengan target yang akan muncul secara acak.
Dziing.....
Sebuah sinar putih muncul di arah jam 2 dan sekitar 10 meter dari tempat Doom berdiri. Lantas Doom berpikir, "inilah... the Last Target..."
Sinar putih itu semakin terang saja, saking terangnya Doom menutup matanya dengan tangan metalnya itu. Sementara kaki Doom terus saja bergetar.
KRAST!!!!!
Sebuah Monster spawn dari sinar putih itu, warna kulitnya coklat, matanya merah membara, gigi taringnya tajam dan besar, disertai juga dengan kukunya yang panjang dan runcing. Doom sempat terbelalak melihat monster itu, karena monster itu jauh di luar dugaan. Lalu monster itu menggumam....
"krrr?"
hening....
Dengan tampang beg0 Doom berkata...
"y... young flem?"
"krrr!" teriak Monster itu seakan membalas perkataan Doom.
hening lagi...
"BRUAKAKAKAKAK!!!!!! TERNYATA YONG PLEM TOH!!!!" Tawa Doom terbahak-bahak sampai ia jatuh dan tertawa terguling-guling.
Sadar akan ke"khilaf"annya, Doom menghentikan tawanya dan bangkit kembali dan langsung memakai siegenya. Dan dengan masih tertawa cekikikan ia mulai menarget Yong Plem malang itu.
"SAY BYE-BYE... YOU LITTLE B*TCH!!!" teriak Doom di sertai dengan munculnya sinar biru yang sangat terang pada moncong launchernya.
COMPOUND SIEGE!!!!
Niiit... BLEGAAAAR...................
Kontan terjadilah ledakan besar disertai dengan asap tebal di tempat Yong Plem berdiri itu. Doom akhirnya lega telah melalui tes ini. Dan akhirnya dengan santai dia melangkah menuju pintu keluar ruang simulasi itu.
Tapi, belum sempat ia menekan tombol di pintu keluar itu, sebuah suara aneh terdengar di telinga Doom.
"krrr.... SCRATCH YOU!!!"
Dengan kagetnya, Doom langsung menoleh kebelakang dan melihat yong plem itu masih berdiri tanpa luka dan sedang berlari menuju tempat Doom.
"ZZZ... di compound belom mate??" geram Doom dan langsung mengeluarkan Bazooka Launchernya. Seketika saja moncong itu diarahkan ke Yong Plem itu. dan muncullah sinar biru di moncong launcher Doom.
"TARGET FIX!!"
Psyu.... BLEDAAAR.......
Rocketnya dengan tepat meledakkan tempat Yong Plem berada. Tapi...
"KRRR!!!!!!!!" teriak Yong Plem itu yang kontan membuat Doom terkaget-kaget. Saking shocknya, Doom tidak menyadari bahwa lengan kanannya di terkam Yong Plem itu. Ketika sadar, ia langsung mengambil tindakan refleks, yaitu menodongkan Launchernya ke Yong Plem. As meaning as dia menodongkan launchernya ke lengannya sendiri.
*klik* pelatuknya Laucher itu di tekan...
and...
DHUAAAARRR.....
"KRRR!!!!!" erang Yong Plem itu dan terjatuh ke lantai tapi badannya sama sekali tak terluka.
"WAAADAAAOOOWW.... LENGAN GUE MAMAAAAAK......." ringis Doom sambil memegang lengan kirinya yang berubah menjadi hitam karena terbakar Cross rocket.
Yong Flem itu terlihat sehat-sehat saja, tanpa lecet ataupun luka sedikit pun. Ia kembali bangkit dan berdiri serta menyeret-nyeret kakinya kebelakang seakan dia ingin mengintimidasi Doom. Dan dengan sekali hentakan kakinya, ia kembali melompat ingin menerkam Doom kembali.
CRAK!!
Dengan sukses Yong Plem itu berhasil menerkam kaki kiri Doom. Tentu saja Doom tau akan hal itu. Ia mengayunkan kaki kirinya agar Yong Plem itu terlepas dari kakinya. Tapi tak bisa.... lalu ia ayunkan kakinya sekuat tenaga bak seorang pemain bola menendang bola. Tapi tak kunjung lepas juga.
"d...ditembak lagi..." pikir Doom dengan keringat dingin. Secara gemetaran ia mengarahkan Launchernya ke Yong Plem itu yang notabene masih menggigit kaki Doom. Dan dengan perlahan-lahan ia menekan pelatuk launcher itu.
*k...klik*
and...
JDHAAARRR..............
"KRRRRRR.....!!!" erang Yong Plem itu lagi dan terpental lumayan jauh karena ledakan rocket dari launcher Doom.
"KAKI GUE..... HUAAAAAAAAAAA" rengek Doom sambil melihat kakinya yang juga hitam karena gosong terkena api Cross Rocket.
Yong Plem itu kembali bangkit, sama sekali tak ada luka pada badannya itu.
"krrr... krrr...." geram Yong Plem itu lagi sambil perlahan-lahan bergerak menuju tempat Doom.
Doom yang sudah Shock mengalami kejadian ini, hanya bisa berteriak.
"BOS ELWIIIN.... TOLOOOOONG...................."
-------------------------------------------------------------------
Tok... Tok.... Tok....
Di dalam terowongan yang cukup sempit dan gelap. Muncullah 2 Accretia yang sedang berjalan santai menulusuri lorang panjang itu. Yang satu itu memakai armor putih ranger dan yang satu lagi memakai jubah Archon dengan auranya yang terus menyala-nyala di sekitarnya.
"Jadi, Doom memiliki masalah dalam membunuh wanita bellato? Bagaimana bisa?" Tanya Archon Blekedet Sambil melangkah menuju Ruang Simulasi.
"entah, rata-rata ia dapat menghancurkan 1 target dalam 2-3 detik. Tapi pada Bellato jenis betina, eh, maksud saya jenis wanita. Doom membutuhkan waktu sekitar 5-15 detik untuk menghancurkannya. Termasuk waktu yang sangat lama untuk menghancurkan 1 target." jelas Elwin sambil mengikuti langkah Archon BlekedeT.
Archon BlekedeT hanya terdiam. Di otaknya muncul analisa-analisa dan dugaan tentang Doom. Apakah ia punya kenangan dengan wanita Bellato? Apakah ia ada sesuatu dengan seorang wanita bellato? Dan masih banyak lagi yang ada di dalam kepala Archon Blekedet.
"A...Archon? Kau tidak apa-apa?" Kata Elwin mengagetkan Archon BlekedeT dari Lamunannya.
"t..tidak. Ah, sudahlah. Nanti aku akan membawakan Doom kepada Warchon Fvcker untuk di baca memorinya. Mungkin saja dia ada sesuatu dengan seorang wanita bellato" Ujar Archon BlekedeT
"Apa? Apakah itu berarti Doom ada hubungan dengan Wanita Bellato?" panik Elwin sambil memegang kepalanya dengan kedua tangannya.
"Itu hanya perkiraan saya saja, bodoh. Jangan anggap itu sudah benar" kesal BlekedeT sambil mengelengkan kepalanya.
"maafkan kelancangan saya..." kata Elwin pelan.
Akhirnya 2 Accretians itu tiba di depan Pintu Simulasi. Di depan pintu itu, Elwin mengeluarkan sebuah kartu dan mendekatkannya di detektor pada pintu itu untuk membuka pintu itu.
"Access Accepted"
Lalu Pintu terbuka perlahan-lahan. Lalu Archon Blekedet masuk di ikuti dengan Elwin yang berada di belakangnya.
"AH.... BOS ELWIIIN!!! TOLONG GUEEEE!!!!!!! TOLOOONG" spontan saja terdengar Teriakan Doom yang mengagetkan Archon BlekedeT dan Elwin.
Ternyata, terlihat oleh Archon BlekedeT dan Elwin. Doom sedang di kejar oleh seekor Young Flem kecil dan sepertinya Doom sangat takut pada Young Flem itu. Layaknya Tom and Jerry yang sering tayang di AccretiaTV. Doom sedang lari seakan ia sedang di kejar oleh Thunder Lizard.
"Elwin.... Jika Doom jadi seperti ini karena di ajari kamu, maka kamu akan ku masukkan ke mesin daur ulang dan kujadikan kamu kaleng sarden pada kehidupan kamu yang selanjutnya......" Bisik Archon Blekedet ke Elwin dengan nada yang mengerikan.
"T...Tidak Tuan! S...sebenarnya Monster itu telah saya ubah! Tunggu sebentar...." Jawab Elwin dengan gemetaran dan langsun berlari ke ruang operator ruang simulasi.
"Doom, coba kamu bunuh Monster itu dengan Training Sword yang telah aku sediakan di meja disudut ruangan itu" perintah Elwin melalui mikrofon yang telah terhubung dengan loud speaker di dalam ruangan target simulasi.
Spontan saja Doom langsung mencari "meja di sudut ruangan itu" dan ia menemukan sebuah pedang kecil tergeletak di atas meja itu. Lalu Doom mengambilnya dan langsung memasang posisi kuda-kuda sebagaimana yang telah Elwin ajarkan kepadanya.
Young Flem itu semakin dekat... Ketika jaraknya sudah cukup, Doom langsung memberikan sebuah serangan kombinasi
"SHINING CUT!!!"
Jrash!
Cresh!
BRaaat!
"K...KRRR!!!!!!!!!" erang Young Flem itu dan akhirnya ia mati dengan 3 luka sayatan yang cukup lebar. Darahnya juga bermuncratan kemana-mana.
"H...HIP...HIP... HHHOOORRRRRRRRRAAAAAY!!!!!!!!!!!!!!!!" riang Doom sambil mengangkat kedua tangannya ke atas seakan merayakan selesainya 20.000 target yang telah di hajarnya.
Tapi di balik itu, Archon Blekedet mendekati Elwin dan langsung memukul kepala Elwin dengan Hora Hammer (bekas senjatanya dulu).
BLE...TAK!!!
"WADAW AMPON EDAN SAKIT BENER BOS!!!" teriak Elwin kesakitan yang sedang telungkup setelah di jitak kepalanya.
"ELU BENERAN MAU GUE MASUKIN KE MESIN DAUR ULANG APA???!!" Geram BlekedeT sambil menganggkat kembali hora hammernya.
"DOOM SUDAH BISA NGEBUNUH MONSTER TADI KOK!! APA YANG SALAH?? WAAAA" teriak Elwin lagi sembari di jiTAK kembali kepalanya dengan Hora Hammer archon BlekedeT.
"ELU MAU TAU APA KESALAHAN ELO???" geram BlekedeT lagi sambil mengepalkan tangannya
Elwin hanya mengangguk pelan mendengar teriakan BlekedeT.
"shining cut barusan.... itu bukan shining cut tapi itu SLASHER!!! BEGO AMAT LO!! SEBENARNYA PELAJARAN BASIC JARAK DEKET ELU DAH LULUS BLOM SIH???!!!!!" jelas BlekedeT sambil mengeluarkan Black Lance (senjata primary-nya) dan mengambil ancang-ancang untuk menusuk Elwin.
Elwin hanya bisa bengong dengan rahang menganga seperti sapi ompong. Lalu ia tertawa terkekeh-kekeh
"ampun bos, tapi coba positive thinking dulu. Skill Slasher hanya bisa digunakan pada Pisau, Gada, dan Kapak saja. Tapi Doom bisa menggunakan skill slasher itu dengan Pedang. Mungkin ini perkembangan yang cukup signifikan bos.... heheheh"
Archon BlekedeT jadi terdiam karena jawaban Elwin. "mungkin memang benar, Doom bisa menggunakan Slasher dengan pedang..." pikirnya. Tapi, ia teringat sesuatu lagi yang membuat ia mengangkat kembali Black Lancenya.
"lalu.... KENAPA DOOM NGOCEH 'SHINING CUT' KETIKA IA MEMAKAI SLASHER??!!! KAU PASTI MENGAJARINYA DAN KAU TERTUKAR ANTARA SHINING CUT DENGAN SLASHER!!! DASAR GURU IDIOOOOTTTT!!! AAARG!!!!!" kesal BlekedeT dan langsung men-death blow Elwin.
***********
"ui fvcker! Elu cepetan ke ruang simulasi target! Sekalian bawa Chip Data Sensus Bellato!" panggil Archon BlekedeT kepada Warchon Fvcker melalui radio private.
"oei? ada apa bos?" tanya Fvcker menanggapi perintah Archon BlekedeT.
"gue mau ngecek Memonya (memori) Doom! Sekalian lu bawa troli(ranjang tidur yang bisa didorong) deh! Ada 1 accretia yang lagi terkapar disini!" balas Archon BlekedeT dan langsung memutuskan koneksi.
"ah, sok sibuk banget si bos...." keluh Warchon Fvcker. Lalu ia menyiapkan peralatan yang di minta Archon BlekedeT dan melangkah keluar Laboratorium.
***********
Psssyt...
Terbukalah pintu baja yang berada di dinding ruang pelatihan simulasi. Lalu, masuklah Warchon Fvcker yang sambil menarik sebuah Troli ke dalam ruang pengawas yang berada di dalam Ruang simulasi itu. Lalu ia menemui Archon BlekedeT dan menyerahkan sebuah chip kecil yang seukuran 1/4 luas telapak tangan kepada Archon BlekedeT. Chip itu berwarna hijau dengan tulisan timbul "Bellato Federation Council Chip". Yang sepertinya berisikan tentang data-data tentang profil setiap Bellatians. Lalu Archon BlekedeT melepaskan suatu Chip yang berada di kepalanya dan menggantikannya dengan Chip yang di berikan oleh Warchon Fvcker tadi.
"Doom, aku minta kamu menyelesaikan 3.581 target lagi. Bisa kan?" tanya Archon BlekedeT melalui microphone yang terhubung dengan speaker pada Ruang Tembak.
Spontan saja Doom ingin menolak. Tapi ia terkejut ketika yang berbicara itu adalah Accretia yang memakai Jubah Archon dengan Aura ungu dan merah di sekelilingnya. Doom sadar itu adalah Archon. Sehingga Doom mengehentikan niatnya untuk menolak dan lantas mengangguk seakan patuh dengan Perintah Archon Blekedet.
"Fvcker, kamu adalah Battle Leader, bukan? Tapi setidaknya kamu mengerti tentang anatomi dan pemograman Accretia. Jadi aku minta kamu untuk mengawasi dan merekam setiap perkembangan dari memori dan jalan pikiran Doom selama aku mengetes Doom." pinta Archon BlekedeT lagi kepada Fvcker.
"Sir Yes Sir!" hormat Fvcker dan langsung duduk di kursi dengan meja operator yang penuh dengan tombol dan layar.
"Oke, Doom. Testnya di mulai." Kata Archon BlekedeT sambil mengeluarkan sebuah kabel yang terhubung dengan badannya lalu memasukkannya ke suatu lubang ada di meja operator.
ziiing.....
Seketika saja muncul seorang Bellato wanita di depan Doom. Bellato wanita itu tidak menyerang bahkan tak terlihat membawa senjata. Bellato itu hanya berjalan pelan mendekati Doom. Doom sendiri sempat terkaget, lalu dengan perasaan memaksa ia mengunci target dan menembak bellato itu sehingga bellato itu hilang dari pandangan.
"first target... destroyed in... 7,8 secs" ujar Warchon Fvcker sembari tetap melihat layar.
Archon BlekedeT hanya manggut-manggut saja sambil memegang dagunya. Lalu ia mengirimkan sebuah data lagi untuk menjadi target Doom yang selanjutnya.
"bersiaplah, ini akan memakan waktu yang cukup lama...." kata Archon BlekedeT.
**********
whuuush......
Hembusan Angin panas menghampiri kawasan berburu di depan Gate Accretia HeadQuarter. Padang pasir yang gersang hanya di tinggali oleh Flem.
Terlihat seperti ada keributan disana. Karena di depan Gate Accretia HQ itu terdapat kerumunan Accretians yang cukup banyak. Mereka saling berbisik-bisik mengenai apa yang terjadi. Ada juga yang mempersiapkan senjatanya masing-masing. Sedangkan dari Gate Makin banyak saja Accretia yang berdatangan.
Sedangkan di seberang kerumunan itu terlihat ada seseorang yang membawa pedang hitam dengan corak hijau menyala-nyala. Sepertinya orang itu adalah Bellato. Dari ukuran tubuhnya dan rambutnya yang hitam itu makin memperjelas bahwa ia adalah seorang bellato.
Lalu dari kerumunan itu keluarlah seAccretia yang paling besar. Ia membawa Kapak besar dengan jubah coklat yang melambai-lambai searah hembusan angin. Ia berjalan pelan mendekati Bellato itu. Lalu Accretia itu berhenti tepat di depan Bellato itu dan saling bertatapan dengan tajam.
"Lotan... Ketiga. Lama tak bertemu..." sapa Bellato itu dengan nada meremehkan.
"ya, Sizh... Mau apa kau disini? Gegabah sekali bila kau datang sendirian ke Markas Accretia. Kau pasti mempunyai tujuan tertentu... " balas accretia itu.
Bellato itu lalu mengangkat Pedang Hitamnya itu, lalu diturunkan dan mengacungkan pedang hitamnya ke Accretia itu. Lalu ia berkata,
"huh, tujuan aku kesini karena aku hanya ingin......"
Part 2. CL
Lalu Sizh Paro mengangkat Pedang Hitamnya itu, lalu diturunkan dan mengacungkan pedang hitamnya ke Lotan 3rd. Lalu ia berkata,
"huh, tujuan aku kesini karena aku hanya ingin bertemu dengan Lotan!"
Lalu Lotan 3rd tertawa terbahak-bahak mendengar permintaan Sizh Paro. Lalu Lotan 3rd berkata,
"Lotan? Apakah dengan tubuh besar ku ini kau belum bisa melihat ku, sizh? hahahaha" tawanya kembali sambil memegang kepalanya.
"tentu saja bukan kamu! yang kucari adalah lotan, yang terakhir!" teriak Sizh Paro keras dan membuat Lotan 3rd itu menghentikan tawanya. Sedangkan kerumunan Accretia itu menjadi heboh dan makin gencar saling berbisik satu sama lain.
"Sizh, Lotan yang terakhir itu tidak ada. Karena selamanya Generasi Lotan akan terus berlanjut dan takkan pernah terhenti!" bentak Lotan 3rd sambil menghentakkan Kapak besarnya ke tanah sehingga membuat gempa kecil di daerah itu.
"Aku tau kau berbohong, Lotan! Biarkanlah Lotan yang Terakhir menunjukkan dirinya dan aku akan berduel melawannya!" bersikeras Sizh Paro yang membuat Lotan 3rd makin geram di buatnya.
"Sudah aku bilang dia itu tak ada!!" teriak Lotan 3rd sambil menganyunkan tangannya seakan meyakinkannya bahwa dia itu memang tak ada.
"apa aku perlu menggunakan pedangku ini, Lotan??!" tantang Sizh Paro dan langsung memasang kuda-kudanya seakan bersiap untuk menyerang Lotan 3rd.
"Itu lebih baik daripada banyak omong kosong!" bentak Lotan 3rd. Lalu ia menyiapkan Kapaknya itu dan memasang kuda-kudanya.
"as... you... WISH!!!!!!!!!" teriak Sizh Paro dan langsung berlari menuju tempat Lotan 3rd.
Lotan 3rd sendiri mengisyaratkan kepada Accretia-accretia yang berada di belakagnya untuk kembali ke dalam markas. Accretia-accretia yang di belakangnya itu menurut dan langsung berhamburan masuk ke dalam markas. Tapi ada beberapa yang masih berada di dalam gate. Sepertinya accretia itu mau melihat pertarungan ini.
Lotan 3rd memandang Sizh yang sedang berlari menuju dirinya. Lalu Lotan 3rd mengangkat tangannya dan memainkan tangannya seakan menantang Sizh Paro. Sementara itu Lotan 3rd semakin erat memegang kapak besarnya itu.
"bersiaplah... LOTAN!!!" Teriak Sizh sambil mengangkat pedang Hitamnya.
BASH!!!
Dalam sekejap mata tiba-tiba Sizh Paro sudah ada tepat di depan Lotan 3rd. Tetapi Lotan 3rd tetap tenang, Lotan 3rd hanya menyiagakan Kapak besar nya itu.
"DOUBLE CROSS!!!!" teriak Sizh Paro dan langsung mengayunkan 8 tebasan dalam angle yang berbeda setiap tebasannya. Lotan 3rd tidak tinggal diam, ia mengangkat kapaknya dan memberikan sebuah serang kombinasi juga.
"BLAZING SLASHER!!" Balas Lotan 3rd sambil mengayunkan 3 tebasan yang sangat besar dan kuat.
BTRAAAAAAAAAAAAAAAAAKKKK!!!!!!!!!!!!!!!
Suara Logam vs Logam terdengar keras dan langsung me mekikkan telinga seluruh makhluk hidup di sekitarnya. Suara keras itu kontan membuat accretia yang lain penasaran dan akhirnya accretia itu kembali berdatangan di depan gate untuk melihat pertarungan ini.
BRUGH!!!
Sizh Paro terpental dan jatuh tersungkur karena menerima tekanan dari serangan Lotan 3rd. Sedangkan itu, Lotan 3rd masih berdiri dengan tegap disana. lalu Lotan 3rd mulai berjalan dengan pelan mendekati Sizh Paro yang sedang tersungkur. Tapi, dengan sigap Sizh Paro langsung bangkit dan kembali berlari menuju Lotan 3rd.
Lotan 3rd hanya menggeleng-gelengkan kepalanya. "Keras kepala sekali Bellato ini..." pikirnya. Lalu Lotan 3rd kembali bersiaga atas serangan Sizh Paro yang selanjutnya.
"LIGHTNING PIERCE!!!" semangat Sizh Paro dan langsung bergerak dengan sangat sangat cepat dengan posisi pedang yang ujungnya tertuju pada Lotan 3rd seakan mau menusuk Lotan 3rd.
Tapi Lotan 3rd menyadarinya dengan cepat, sebelum Sizh Paro menusukkan pedangnya, Lotan sudah mengangkat Kapak besarnya dan melancarkan sebuah ledakan besar.
"GREAT CRACK!!!"
BLEGAAAAAAAAAAARRRRRRRRR!!!!!!!!!!!!!
Tiba-tiba muncullah sebuah retakan tanah yang sangat besar dan dalam di sertai dengan ledakan yang cukup besar. Debu dengan liarnya berhamburan kemana-mana sehingga menutup pandangan mata kamera Lotan 3rd. Lotan 3rd hanya menggumam, "jika ia mati hanya karena skill ini, maka ia tak pantas mengenakan mahkota Hero Bellato...".
Semakin lama semakin menghilang debunya, lama-lama terlihat oleh Lotan 3rd, sebuah tanah yang terbelah menjadi 2. Tapi, Sizh Paro sama sekali tak terlihat disana. Lotan 3rd hanya menunggu dengan posisi siaganya.
Tapi, tiba-tiba saja Lotan 3rd berputar arah dan mengayunkan Kapak besarnya itu ke belakangnya itu.
TRRAAAKK....
Kontan muncullah Sizh Paro yang serangannnya berhasil di patahkan oleh Lotan 3rd. Ternyata barusan saja dia menggunakan stealth sehingga ia mampu menyerang dari belakang meski gerakannya telah terbaca oleh Lotan 3rd. Sekarang Sizh Parohanya bisa mengatup giginya rapat-rapat seakan dia sangat kesal karena serangannya telah di patahkan.
"tak kusangka kau menyerangku dari belakang... licik sekali. Kau memang Bellato berdarah dingin. Sama sekali tidak menghargai kejantananmu. Dan kau menyerang dari belakang..." ejek Lotan 3rd sambil menggeleng-gelengkan kepalanya.
"itu strategi, bodoh. Otak mu itu tak akan bisa berpikir keras layaknya otak ku" Balas Sizh Paro yang kembali memasang kuda-kudanya.
"asal kau tau saja, otak kami lebih cerdas dan hebat daripada otak mu itu." Sergah Lotan 3rd sambil menundukkan kepalanya seakan ia mulai kesal denge perkataan Sizh Paro.
Sizh paro hanya menundukkan kepalanya sambil tersenyum sedikit. Ia lalu mengeluarkan sebuah kunci aneh yang cukup besar.
"Sudah cukup pemanasannya, kita sudahi saja permainan ini..." kata Sizh Paro sambil mengangkat tinggi-tinggi kunci itu.
Seketika saja Kunci itu bersinar terang sehingga Lotan 3rd perlu menutup mata kameranya untuk menghalang cahaya itu.
Tak lama kemudian muncullah sebuah pesawat induk besar yang datang dari ufuk timur dan berhenti tepat di atas Lotan 3rd dan Sizh Paro. Ukuran Pesawat itu hampir seukuran 1/2 luas bangunan markas Accretia HeadQuarter. Pesawat besar itu berwarna oranye dengan beberapa booster yang menyemburkan api panas. Lalu, terlihat samar-samar oleh Lotan 3rd, sebuah pintu pada bawah tengah badan pesawat itu terbuka. Dan Lotan melihat lagi dari pintu itu terjatuh sesuatu yang berbentuk oranye.
BRAAAK...
Lalu benda yang di jatuhkan dari pesawat itu jatuh dan berada tepat di samping Sizh Paro.
"M.A.U ku telah datang.... bersiaplah, Lotan, The Third...." Ujar Sizh Paro yang semakin tersenyum kemenangan. Sedangkan Lotan 3rd semakin menundukkan kepalanya dan makin menggengam erat gagang kapaknya. Ternyata Lotan 3rd sudah sangat kesal di buatnya.
M.A.U Catapult Sizh Paro berwarna oranye dengan Body yang standar saja. Tapi perbedaannya, moncong laras pada tangan M.A.U nya itu berbentuk persegi yang sisinya berbentuk trapesium. Sedangkan di dalam tangan M.A.U nya itu terdapat sebuah heavy machine gun dengan peluru berKaliber 40mm. Peluru yang dapat menembus armor setebal apapun dan membunuh target dengan sangat cepat.
Lalu Sizh Paro naik ke bahu M.A.U itu dan menekan suatu tombol untuk membuka Kokpit dari M.A.U itu.
Cuuss.... Lalu Kokpit itu terbuka. Dan Sizh Paro bergerak untuk memasukinya. Tapi, Sizh paro tidak jadi memasuki Kokpit M.A.U itu karena...
"H...Helena? K..Kenapa kamu bisa ada disini?" bingung Sizh Paro yang melihat bahwa Helena Lavence sudah duduk di Kokpit dengan muka cemberut dan menyilangkan tangannya.
"Aku dan Bi Hammer di perintahkan Paduka Ell Dun Tanta untuk membawamu kembali kemarkas" ujar Helena sambil membuang mukanya dari hadapan Sizh Paro.
"KEMBALI? KAU TIDAK LIHAT AKU SEDANG BERTARUNG, HAH? SUDAH KU BILANG AKU AKAN MEMBUNUH LOTAN YANG..."
"AKU BILANG PULANGLAH SEKARANG!!" Potong Helena sambil menunjukkan rasa kesalnya yang sudah di ubun-ubun. Sizh Paro sangat tersentak dan terkaget-kaget atas bentakan dari Helena. Sizh Paro hanya menunduk menyesal, tak bisa berbuat apa-apa.
"m...maaf.... bukan maksudku untuk membentak mu.... tapi ell dun tanta memintaku untuk membawamu kembali. Ada hal yang ingin ia bicarakan dengan kamu... tentang Lotan The Last, tentunya." tutur Helena.
Sambil menggeram pelan, ia kemudian mengangguk dan masuk ke kokpit M.A.U itu.
Seketika saja Kokpit itu tertutup dan M.A.U itu diangkat kembali untuk masuk kedalam badan Pesawat Induk itu. Setelah M.A.U itu masuk, gate di pesawat itu tertutup. Lalu ia berputar arah menuju timur. Dan melesat pergi meninggalkan Kawasan Accretia HeadQuarter.
"huh, aku tak menyangka lotan the last jadi terkenal seperti ini. Kalau begini bisa bahaya..." gumam Lotan 3rd yang hanya berdiri melihat Pesawat itu terbang makin jauh... makin jauh.... Dan akhirnya hilang dari pandangan Lotan 3rd.
**********
1387th target.... 8.5 secs!
1388th target.... 11.2 secs!
1389th target.... 7.1 secs!
1390th target.... 6.8 secs!
1391th target.... 10.4 secs!
"Archon BlekedeT... Kira-kira sampai kapan test ini akan berakhir? sudah Hampir 4 jam kita disini..." keluh Warchon Fvcker yang mulai bosan karena terus-terusan saja memandangi layar monitor.
"bertahanlah sedikit. Aku tidak tahu kapan test ini akan selesai. Karena aku ingin mengetahui siapa wanita yang di kenal Doom. Karena itu aku harus mengecek setiap wanita yang ada pada seluruh rakyat Bellato. Dalam sensus Bellato 3 bulan yang lalu, ada 3581 wanita yang terdaftar. Jadi, aku harus memunculkan mereka dalam bentuk rekaan dan mengetesnya pada Doom satu persatu. Jadi perbandingan ketemunya dengan Wanita yang di kenal Doom adalah 1 banding 3581.Mungkin itu sebentar lagi, atau yang terakhir. Kita hanya perlu untuk sabar..." ujar Archon BlekedeT yang juga mulai bosan hanya memandangi data-data memori yang di keluarkan dari layar. Fvcker hanya diam dan menganggukkan kepalanya sedikit.
"baiklah, aku munculkan target ke 1392...." sambung Archon BlekedeT lagi. Ia meng-upload sebuah data pada chip profil penduduk Bellato itu, data yang Archon BlekedeT munculkan di pilih secara Random. Sehingga Archon BlekedeT pun tak tahu siapa yang akan muncul.
Ziiiing....
Sebuah bayangan putih muncul di depan Doom.
Doom pun bersiap dengan target yang akan muncul. Tangan metalnya itu semakin mengenggam
Lalu muncullah sebuah wanita dengan Rambut Coklat yang panjangnya sepinggang. Matanya berwarna Hijau cerah dan bibir merah muda yang tipis. Ekspresi wajahnya sayu seakan lemas. Sesuai data yang dikirimkan Archon BlekedeT, wanita itu berjalan pelan mendekati Doom.
"15 seconds has passed, the target is still there..." ujar Warchon Fvcker yang makin teliti mengamati data-data yang keluar di layar monitor.
Sedangkan Doom hanya gemetaran melihat bellato itu. Dan tanpa di sadarinya, Doom malah melangkah mundur seakan menjauhi Wanita itu. Mata kameranya itu bergerak tak tentu arahnya, rahangnya sampai bergetar kencang. Bahkan ia menjatuhkan Launchernya tanpa disadarinya. Doom benar-benar merasa lumpuh di hadapan wanita itu. Padahal Doom sadar itu hanyalah miniatur biasa. Tapi entah mengapa, seperti ada perasaan yang mengganggu jalan pikiran Doom.
"INI YANG KITA CARI, FVCKER! REKAM SEMUA DATA YANG MUNCUL!" komando arhcon BlekedeT kepada warchon Fvcker. Selagi warchon Fvcker merekam data, Archon BlekedeT sendiri menganalisa siapa wanita bellato ini.
tiba-tiba muncul tulisan-tulisan aneh pada seluruh layar monitor yang menampilkan data-data dari memori Doom.
ERROR
ERROR
ERROR
ERROR
ERROR
ACCESS DENIED
ERROR
ACCESS REJECTED
DISCONNECTED..........
Brugh!
Dari ruang pengawas, Archon BlekedeT dan warchon Fvcker melihat Doom yang tiba-tiba saja jatuh telungkup. Kontan saja mereka bingung, lalu Archon BlekedeT menyuruh warchon Fvcker untuk menghidupkan kembali sistim. Tapi, sebelum warchon Fvcker menghidupkan sistemnya, sebuah cahaya muncul dari layar monitor yang berada tepat di depan warchon Fvcker.
BLEGAAAAR.....
Layar Monitor itu meledak! dan langsung mementalkan warchon Fvcker beberapa meter.
BZT!!!
Sebuah kejutan tegangan listrik terasa di Kepala archon BlekedeT. Tapi kelama-lamaan tegangan itu semakin besar. Archon BlekedeT langsung terkaget-kaget dengan kenaikan tegangan listrik pada kepalanya itu yang angkanya melonjak dengan sangat cepat. archon BlekedeT hanya bisa mengerang-ngerang sambil memegangi kepalanya dengan kedua tangannya. Ia lalu terjatuh sampai berguling-guling seakan rasa sakitnya sangat menyiksa dirinya.
"F...FFVCKEER!!! C..CHIPNYA L...LEPASKKKAN!!!!!!!!!!" erang Archon BlekedeT yang masih menekan kepalanya itu dengan sangat kuat. Lalu dengan respon tanggap warchon Fvcker yang cepat, ia langsung berlari menuju tempat Archon BlekedeT, lalu ia memegang chip kecil yang terpasanga pada sisi kepala Archon BlekedeT, lalu menariknya dengan paksa sehingga akhirnya chip itu terlepas dari kepala archon BlekedeT, warchon Fvcker langsung membuang chip itu keluar dari ruang pengawas. lalu tak lama kemudian chip itu meledak menjadi berkeping-keping sehingga tak ada lagi yang tersisa dari chip itu. Sedangkan itu, archon BlekedeT berhasil terlepas dari rasa sakitnya itu. Tapi dengan rasa kecewa, ia bangkit dan buru-buru menghampiri bekas ledakan chip itu, mengetahui bahwa Chip itu telah tiada. Archon BlekedeT tertunduk lemas, lalu ia mengangkat tangan kanannya keatas, dan di turunkan dengan sangat cepat sambil mengepalkan tangannya. DHUAAAK!!! Langsung saja lantai besi itu hancur lebur karena pukulan dari Archon BlekedeT. Dengan perasaan khawatir, warchon Fvcker menghampiri archon BlekedeT dan menanyakan keadaannya, Tapi archon BlekedeT tak menjawab, ia hanya menggumam,
"jika saja... aku dapat bertahan lebih lama sedikit.... aku pasti mengetahui identitas wanita itu dengan lengkap! SIAA4LL!!!" teriak nya dan langsung memukul lantai besi sehingga makin hancur tak terbentuk.
warchon Fvcker yang mengerti akan perasaan archon BlekedeT, hanya bisa menepuk pundak Archon BlekedeT seakan menunjukkan rasa keprihatinan dan simpatinya. Lalu archon BlekedeT berdiri, dan ia berkata pada warchon Fvcker,
"wanita itu... 2 huruf terdepan pada namanya adalah 'CL'!!!"
Senin, 08 Juni 2009
Chapter 5
Chapter 5
"Ravelt, Clayron, Buster, KAMU KEJAR BELLATO ITU! PUKUL IA MUNDUR HINGGA KELUAR AREA 213!" perintah VodkaH ke 3 accretians dan 3 accretians itu langsung mengaktifkan panzer pligelnya dan melesat pergi mengejar bellato itu.
NGGIIIIINGG.............
Suara bising yang sepertinya berasal dari belakang ku mulai me mekikkan telinga ku. Kontan saja aku menoleh kebelakang, Holly shit. Ada 1...2... ah, 3 accretian mendekatiku dengan panzer pligelnya! Ketiganya berarmor putih dengan corak emas, dengan panzer pligel yang sepertinya berbeda dari panzer pligel pada umumnya. Beraura biru kehitaman!
Ketiga accretians itu menatap ku dengan tajam, dan langsung mengeluarkan senjatanya masing-masing. Sebuah Platinum protector dilengkapi dengan Hora knifenya, seaccre lagi membawa Hora sword, dan yang satunya lagi menenteng Hora Akeron Launcher. Astaga! Mereka bukan accretia main-main! Aku harus lari! Tapi si4l! mereka cepat sekali! Lebih cepat dari kecepatan booster pada umumnya! Aku terkejar! s1aaal!!!!
DHUAAAARRR.....
Sebuah cross rocket menghantam armor warrior bellato ku, langsung saja aku terpental jauh dan jatuh terjembab di padang pasir ini. Sungguh sakit sekali. Padahal aku memakai armor warrior bellato yang sudah tebal begini saja masih belum mampu meredam kekuatan launcher accretia itu. Dengan tenaga yang tersisa. Aku bangkit dan terus mencoba menjauh dari accretia itu. Tapi belum saja aku mulai berlari, sebuah cross rocket lagi-lagi mendekati ku dengan sangat cepat.
BLEGAAAAAARRR.....
Ledakan yang sangat besar langsung 'melahap' diriku kedalam ruangannya yang sangat panas. Sekujur tubuh ku langsung terbakar oleh panasnya. Armor dan perisai beam parvis ini hampir meleleh karena panasnya yang tak bisa di gambarkan lagi dengan kata-kata.
Bruk!
Tubuhku jatuh lemas tak berdaya. Pandangan ku sudah kabur, aku tak bisa melkihat lagi dengan jelas.
Samar-samar aku melihat accretia yang membawa hora swordnya tepat didepanku. Ia berdiri di atasku seolah mengejek ku yang sudah berbaring tak berdaya ini. Ia mengangkat tinggi-tinggi hora swordnya, dan ujung hora sword itu di arahkan ke kepala ku....
JREEEB.........................................................
*****************
Kubuka mataku perlahan-lahan. Ah, dimana ini? Ruangan ini luas dan berwarna putih bersih. Di alam baka kah aku? Ternyata aku sudah mati ya... Haha. Si4l, aku mati konyol di hadapan accretia si4lan itu. Uh, andai saja tadi aku menuruti nasihatnya. Mungkin aku masih hidup dan masih dapat melanjutkan dendam ku. Tapi, semuanya sudah terlanjur, aku sudah mati. Tidak apa-apa lah, sebagian dendam ku telah terbalaskan. Tapi.... Accretia yang ku cari selama ini belum juga ku temukan. Cih.
Aku kemudian berdiri, dan berjalan dengan arah yang tak tentu. Di tengah kebingungan ini tiba-tiba aku di kagetkan dengan kedatangan wanita yang sangat cantik, rambutnya yang panjang sepinggang berwarna pirang dengan poni yang indah. Kedua matanya berwarna biru cerah, bibir tipis berwarna merah muda yang selalu tersenyum itu membuat ku menjadi terpana oleh kecantikannya. Tubuhnya sedikit lebih pendek dari aku tapi sangat langsing dan kulitnya putih cerah dan mulus. Oh... Apakah ini Bidadari yang di buat oleh tuhan untuk melayaniku? Sungguh, thanks banget god....
Ku dekati ia, dan ku sapa wanita itu, "hai cantik, apakah kamu adalah pasangan ku di alam ini?"
Ia tak segera menjawab, tapi ia makin tersenyum ke arah ku. Dan secara perlahan-lahan tangan kirinya menyentuh pipi kanan ku dengan lembut. Lalu tangan kanannya... mengayun dengan cepat ke arah pipi kiri ku....
PLAAAKKK.......................
Aduh! Aku di tamparnya! Mungkin karena ia malu ya? Dengan tetap tersenyum kembali kutatap ia... Tapi, yang kulihat didepan ku sekarang adalah seseorang yang besar sekali dan kekar, kepalanya mirip seperti Baphomet dengan 2 tanduk yang besar di kepalanya. Matanya adalah api yang menyala-nyala. Di tangannya ia membawa sebuah palu yang sangaaat besar. Berkali-kali lebih besar dari badan ku sendiri. Lalu ia membuka mulutnya... dan berteriak dengan suara super keras dan beratnya...
"WELCOME TO THE HELL....."
seketika ruangan yang putih berubah menjadi hitam dengan api-api yang menyala-nyala dari atas maupun bawah, dan lantai berubah menjadi lava gunung berapi. Lalu Palu besarnya itu di ayunkan ke arah kepala ku...
BUAAAAAAGHHHHH!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!
"CHYPER?? UDAH SADAR LOE???"
"i..ibu... tolong jangan di jotos muka pasiennya. Salah-salah bisa gegar otak, bu"
"dia biasanya sadar kalau di jotos mukanya, sus!"
A..aw... Dengan rasa sakit di kepala ku ini, aku membuka mata dan mendapati aku sedang berbaring di ranjang putih. Ku lihat sekitar. Ada 2 wanita yang sedang adu mulut. Yang 1 berpakaian serba putih, dan yang 1 lagi memakai baju ranger.Ah, sepertinya aku mengenal wanita yang memakai baju ranger ini... siapa ya? err... eh...
"C..Clear??"
Wanita itu langsung menoleh ke arah ku, dan langsung berteriak,
"SADAR JUGA KAU!!!" *PLAAAAKKKK* Ia menampar ku lagi. Aduh, sakit. Tamparannya bukan seperti tamparannya gadis. Tapi lebih terasa seperti tamparan dagnu, atau... sepertinya lebih sakit dari dagnu.
Aku menunjukkan muka kesal ku ini ke Clear, tapi ia malah makin tersenyum bangga. Dan dengan ramah, ia berkata...
"Welcome to the hospital, Chyp"
*******************
Untung aku seorang warrior shield miller, jadi pemulihan aku tergolong cepat. Yah, meski aku masih terbaring di rumah sakit ini. Tapi setidaknya aku masih bisa sadar atau siuman. Coz kata susternya, kalo kondisinya separah ini, hanyalah warrior yang masih sadarkan diri. Sedangkan Spiritualis, ranger, dan specialist akan tetap tak sadar kan diri. Jadi mungkin aku beruntung juga di lahirkan sebagai warrior. Oke, aku bersyukur dan bangga dengan job shield miller ini. Setelah kejadian accretia yang menusuk kepala ku ini... eh? Menusuk? jika memang kepalaku tertusuk, Kenapa aku masih hidup? apalagi kalau di tusuk dengan hora sword itu, so pasti aku tak mungkin berada disini! Ada yang menyelamatkan aku kah?
Sekarang aku sedang berada di salah satu kamar di rumah sakit ini. Aku berbaring lemas di kasur yang cukup empuk dan putih ini. Di kamar ini hanya ada aku seorang, sendiri. Semalam Clear pamit ingin pulang. Ya sudah gapapa, namanya juga laka-laki masa' minta ditemenin... Gak banget gitu.
Tok... Tok... Tok...
"ya, silakan masuk" jawab ku memenuhi panggilan ketukan pintu itu.
Seorang dokter laki-laki datang, bersamaan dengan suster wanita yang mengikutinya dari belakang. Dan dengan sigap suster itu langsung menggantikan air infus dengan yang baru. Tapi Dokter itu menghampiriku dan duduk di kursi yang berada di samping ranjang tempat aku berbaring ini. Ia mengeluarkan suatu papan dengan kertas-kertas yang menempel di papan itu.
"Saya cek dulu ya luka bakarnya" pinta ia dengan sopannya. Dengan cepat aku mengangguk saja. Ia lalu memperhatikan sekujur tubuh ku. Ya, karena launcher itu, badan ku seluruhnya terbakar. Tapi masih beruntung aku masih hidup. Huh.
Lalu dengan cermat ia mengamati kulit-kulit ku yang terbakar dan mencatatnya di selembar kertas yang tertempel di papan yang dibawanya itu.
"luka bakar kelas 4...." gumamnya pelan sambil menyentuh kaki ku.
Ah, luka bakar kelas 4? artinya cukup parah. Di kedokteran ada 5 skala dalam pengukuran parahnya luka bakar. Semakin besar angkanya, semakin parah pula luka bakarnya. Sekali lagi, untung saja aku seorang warrior... Huh.
Lalu dokter itu memintaku untuk telungkup. Ia ingin melihat kondisi punggung ku. Aku turuti saja kemauan dokter itu, kemudian Aku berbalik. Dokter itu sepertinya terbelalak ketika melihat punggungku. Sekilas suster itu melihat punggungku dan berbisik,"astaga..."
Dokternya menyentuh punggungku. Tiba-tiba saja punggungku terasa sangat sakit. Sehingga secara tidak sadar aku mengerang kesakitan. Dokter itu tidak kaget, ia hanya memegang dagunya dan menganggukkan kepalanya sedikit.
"Katakan padaku, siapa yang membuat kamu jadi seperti ini?" tanyanya padaku sambil memandangi ku.
"yang membuat kamu menderita luka memar separah ini?" sambungnya lagi
Aku terdiam sebentar, mencoba mengingat apa yang terjadi tadi. Uh... Launcher... ya, launcher. Tapi aku lupa Launchernya yang apa. Ya sudah, aku beritahu saja apa yang aku tahu.
"oleh launcher dok" jawab ku singkat menjawab pertanyaan dokter itu.
Dokter itu menggelengkan kepalanya dan kembali bertanya,
"iya, apakah kamu tau jenis Launchernya apa?"
Holly shit, dokter cerewet. Tapi kalau untuk kesehatan diriku sendiri sih, oke, aku coba ingat-ingat... Urgh.... Bentuknya panjang, ada larasnya, warna putih dengan corak emas... apa ya? Akeron? Oh iya! Hora Akeron Launcher!
"Hora Akeron Launcher dok!" ujar ku semangat.
Lagi-lagi dokter itu menggelengkan kepalanya seakan ia tidak puas akan jawaban ku.
"tidak... tidak... Let me explain this. Ini bukan luka memar yang biasa di dapat dari Hora Akeron Launcher. Memarnya lebih kecil tapi sangat dalam dan mengerikan. Tak seperti pasien pada umumnya yang terkena tembakan Akeron Launcher. Ini berbeda." tutur dokter itu menjelaskan.
"berbeda gimana dok? Saya yakin benar kalo saya di tembak Akeron!" sela ku di tengah kecerewetan dokter itu.
"pokoknya berbeda, mungkin dari luar terlihat sama, tapi jika saya teliti lebih dalam, terlihat perbedaan yang sangat besar. Pokoknya ini bukan dari akeron launcher. Mungkin, sebelum anda di tembak oleh akeron, anda sudah di tembak oleh launcher yang lain?"
Seketika saja yang terbayang oleh ku adalah... Bazooka Launcher... Milik Gunner Accretia itu? T...TIDAK MUNGKIN! Itu hanyalah sebuah launcher lemah yang tak mungkin melukaiku sampai separah ini!
"Apakah anda tau launcher yang menembak anda sebelum akeron?" tanya dokter itu sekali lagi dan membuyarkan lamunan ku
"i..iya pak, Launchernya adalah.... Bazooka Launcher" kataku yang merasa sepertinya dokter itu akan terkejut mendengar jawaban ku ini.
ternyata Dokter itu tak terkejut. Ia hanya manggut-manggut dan memegang dagunya lagi.
"ternyata benar apa yang di katakan Bi Hammer...." ujarnya pelan sambil menghela napas. Belum sempat aku bertanya apa yang memang di katakan Bi Hammer. Si dokter itu langsung berdiri dan bergegas meninggalkan ruangan ku ini di ikuti dengan suster itu.
Ya, sekarang aku sendiri lagi. Aku memanfaatkan waktu yang membosankan ini untuk.... Tidur! ya, lelah sekali... Persetan dengan Bazooka dan apa yang di katakan Bi Hammer... Aku Mau Tidur!!! YEAH!
**********************
Pelatihan ini sungguh sangat membosankan. Mau dibilang ini pelatihan khusus atau apa kek, yang penting ini sangat membosankan. Hasilnya sih ada, tapi, ya... Gak terasa banget. Dari tadi aku hanya di suruh untuk latihan-latihan keterampilan dan gerakan dasar. Benar-benar tak menarik, apalagi untuk di ikuti. Tapi, anehnya, kok archon malah mengharuskan saya untuk mengikuti pelatihan 'aneh' ini. Memang aku kenapa ya? Apa aku ini spesial di kalangan dewan?
"DOOM... NGAPAIN KAMU MELAMUN?? KEEP SHOOTING THE TARGET!!!" teriak Bos Elwin membuyarkan lamunan ku.
"IYA AH! UDAH 4 JAM GINI MULU JADI MALES BOS!!" kesal ku sembari menembak miniatur target yang ke-15.692 kalinya.
Bos Elwin masih saja memperhatikan aku bagaimana aku menembak dari ruang pengawas. Sedang kan aku masih berada di ruang simulasi ini. Ruang ini canggih sekali. Simulasi targetnya mirip betulan. Ada miniatur M.A.U, animus cora, cora itu sendiri, dan prajurit bellato. Target itu bergerak dan dapet menyerang juga, dan dapat pula menghindar jika aku tembak. Target bisa datang dari segala arah. Dari belakang bisa, kanan, kiri, bawah, atas, depan dll. Sehingga detektor kehidupan, mata, dan radar ku harus bekerja keras untuk dapat mendeteksi keberadaan target.
"OKE DOOM, SETELAH 20.000 TARGET YANG KENA, KAMU BOLEH ISTIRAHAT!!" kata bos Elwin melalu speaker ruangan.
"DUA PULUH RIBU???? WHAT THE HELL??????!!!!!!!!" protesku menjawab perintah bos ELwin.
"JUST DO IT!!!" teriak Bos Elwin dan dengan santainya ia meninggalkan ruangan pengawasan dan menghilang dari pandangan ku.
Bangs4t.... Aku di tinggal sendirian gini. Di tengah ricuhnya target yang bermunculan dari segala arah.
DRRRRREETTT.... DRREEETTT......
Zzzzzz, peluru simulasi dari M.A.U itu mengenai siege ku yang sedang ku pakai.... Uh, konsentrasi!!! HEAAAAAA!!!!!!!!!!!
-----------------------------------------------------------------------------------
Ah, dimana aku ini? Bukankah seharusnya ini adalah Markas Novus Bellato? Tapi yang ku lihat disini hanya lah padang pasir yang gersang. Benar-benar tak ada apa-apa. Hanyalah sebuah padang gersang tanpa tanda-tanda kehidupan. Aku bingung, ku lihat pada GPS ku, tapi ini memang lokasi Markas bellato. Tapi kenapa tak ada bangunan bellato sama sekali? Kenapa tak ada Bellatians yang ada? Kenapa??!
Aku sendiri disini, tidak ada siapa-siapa. Hanya di temani oleh semilir angin yang membawa sedikit kesejukan di tengah panasnya padang pasir ini. Ah, apa yang harus ku perbuat?
Aku melangkah tanpa arah dan tujuan. Tak ada lagi bellato yang ku lihat disini. Tiba-tiba dari ufuk langit aku melihat seperti sinar biru yang sangat terang, apa itu? Secara tidak sadar aku melangkah menjauhinya. Entah, tapi aku merasakan hawa yang mengerikan dari cahaya biru itu. Cahaya itu rasanya semakin mendekat saja ke arah ku. Semakin dekat... semakin dekat... Aku bisa melihat jelas apa yang ada di cahaya biru itu.... A..Accretia... CELAKA!! Segera saja ku keluarkan senjata ku. Bersiap dari serangan yang akan di lancarkan dia.
Ia memakai alat aneh yang ada terpasang pada punggungnya. Alat itu mirip Panzer Pligel Accretia hanya saja yang ini lebih besar dan seukuran dengan accretia itu. Alat itu mengeluarkan cahaya biru pada 'sayap-sayap'nya. Sepertinya alat itu yang membuat accretia itu bisa melayang di udara dan melesat dengan kecepatan tinggi. Accretia itu kemudian mematikan sistem alat itu dan mendarat didepan hadapan ku.
Dengan langkah yang pelan, ia mendekatiku sambil membawa pedang aneh yang mirip Hora Sword, Tapi pada bagian tengahnya berwarna hitam dan bagian tepinya sangat terang bagaikan matahari... Melihat pedang itu seperti sedang merasakan gerhana matahari. Tapi aku yakin itu bukan Dark Beam Sword. Dari jarak sekitar 50 meter ini, aku sudah merasakan panasnya yang di pancarkan pedang itu, sungguh mengerikan. Aku bertanya pada dia dengan bahasa accretia berkali-kali, Siapa Kamu? Siapa Kamu? Tapi ia sama sekali tak menggubris pertanyaan ku. Ia semakin mendekat ke aku. Rasanya aku harus menyerang dia, tapi... aku ketakutan... Entah mengapa. Padahal aku ini Pahlawan Bellato. Tapi aku merasa sangat takut kepada accretia yang satu ini. Entah, aku tidak tahu. Tubuhku rasanya memerintahkan aku untuk mundur. Dan benar saja, Accretia itu memakai skill master "Sprint Attack", tiba-tiba ia berada di depan ku. Dan dengan sekali ayunan vertikal, pedang itu menghantam tanah yang berada tepat di depan ku... DHUARR! Ledakan yang sangat besar terjadi, aku terpental jauh dan jatuh terkapar. Aku mencoba bangkit dengan susah payah, dan aku lihat di depan ku, sebuah kawah ledakan besar tercipta karena ledakan itu, dan di depan ku muncul lagi accretia yang tadi. Dengan terbata-bata, Aku menanyakan ia sekali lagi "s...siapa... Kau?". Accretia itu tetap tak memperdulikan pertanyaan ku. Senjata pedang itu dia ganti dengan Launcher aneh yang berwarna biru dengan aura putih terang pada ujungnya. Ia lalu memasang siege kit yang berwarna putih mengkilap dan bercahaya putih dengan aura biru pada moncongnya. Aku yang terbaring tak berdaya ini hanya pasrah ketika ujung launcher itu mengarah pada ku.
DHUUARRR!!!!!!..........
Seketika saja pandanganku langsung berubah menjadi gelap.... Aku tak merasakan tubuh ku lagi. Tapi ditengah kegelapan ini, aku mendengar suara bisikan kecil....
"Lotan the last... has come. He will destroy us. He will protect us, too"
setelah itu, Aku terbangung dari mimpi ku. Selama 3 hari ini, aku bermimpi yang sama setiap hari. Aku rasa ini sebuah pertanda. Tapi jujur saja aku belum yakin benar pada mimpi ini.
"itulah yang di ceritakan Bi Hammer. Bahkan Sizh paro dan Helena Lavence juga mengalami mimpi yang sama. Dan mimpi itu terulang-ulang sampai 3 kali..." ujar Clear pada ku.
"ya, aku curiga akan Lotan the Last itu... kenapa ia muncul di saat sekarang? sangat aneh..." Sambung Reaves sambil memegang dagunya seakan sedang berpikir keras.
"lebih aneh lagi kenapa Ia akan menghancurkan kita, tapi ia melindungi kita!" sergah Clowreedt menyela pikiran Reaves
"enak aja, lebih anehan yang gue!" Kata Reaves tak mau mengalah
"swt, punya gue yang lebih aneh!" timpal Clowreedt lagi
"nggak! Gue yang lebih aneh!"
"zzzz! Pokoknya gue yang lebih aneh!!"
"STOP STOP.... tiap hari kalian berantem terus sih?" sela Clear sambil memisahkan mereka.
"zzz... dia aja yang ngotot mulu" alasan Reaves sambil mengacung jari jempol terbalik ke Clowreedt.
"grrr.... dia juga ga mau ngalah!" ikut Clowreedt sambil mengacungkan jari tengahnya ke Reaves.
"zzzzzz.... Udah stop! Kasian dong, liat tuh Chyper lagi capek, masa kita dateng kok malah bikin ribut... kita kan dateng buat nengokin Chyper" kata clear. Dan akhirnya Clowreedt dan Reaves kembali duduk dengan tenang di Sofa. Aku pun sempat ingin tertawa melihat nih pasangan kalau berantem. Ha? kok pasangan? bukan berarti mereka sudah nikah atau pacaran. Hanya saja tingkah laku mereka memang seperti itu. Dari pertama kali bertemu di akademi sampai sekarang. Masiiih saja bertengkar layaknya anak kecil. Huh, lama-lama seperti sepasang kekasih yang sedang bertengkar. Lucu sih. Lucunya karena mereka aneh.
"NGAPAEN ELU SENYUM-SENYUM CHYP??!!!" geram Clowreedt dengan muka mengintimidasi yang membuat aku jadi terpaku dan dengan terburu-buru kembali makan Buah-buahan yang di bawa Clear.
Sedangkan daritadi, aku melihat Clara yang duduk di kursi hanya tertunduk diam. Sejak dulu ia seperti itu. Sejak ada kejadian 'itu', ah, sudahlah, tak perlu aku mengingat kejadian menyakitkan itu. Yang berlalu biarkanla berlalu. Tapi karena kejadian itu, ia memberikan ku tujuan hidup, yaitu untuk.... Balas dendam.
PLAAAAK........
"WEW, ngapain kamu nampar aku??" protes aku ke clear yang barusan saja menampar pipi ku.
"jangan bengong dong, ntar kesambet setan loh" jawab Clear sambil tertawa cekikikan. Ah, dasar nih anak masih bocah juga.
"By The Way, gue inget kalo gue mau dibunuh sama Accretia. Siapa yang nyelamatin gue?" tanya ku ke semua teman ku ini.
"GUE!!!" Clear, Clow, dan Reav menjawab serempak.
"yeah, i mean... us" Sambung Clear.
"gimana caranya kalian nyelamatin aku yang udah di ujung tanduk nyawanya" bingung ku.
"biar gue yang jelasin!" sela Clowreedt sambil mengacungkan tangannya.
"enak aja, gue yang lebih pantas buat ngejelasin!" kata Reaves sambil menurunkan tangan Clowreedt
"HAYO BERANTEM LAGI.... MAU GUE BAWA BEMO GUE KESINI BUAT TOEL-TOEL KALIAN HAH??!" teriak Clear dan langsung membuat diam kedua bocah ini.
"udah, aku aja yang jelasin. Gini Chyp, sebenarnya, yang menyelamatkan kamu itu... Clara" jelas Clear sambil menoleh ke Clara. Aku pun menoleh ke Clara. Tapi Clara hanya diam dan semakin tertunduk.
"Clara memberitahu kami, kalau dia merasa kamu sedang kesusahan, jadi kami bertiga, aku, Clowreedt, dan Reaves langsung cabut menuju armory 213. Ternyata memang benar kamu sedang kerepotan menghadapi 3 accretia..." ujar Clear yang makin komat kamit. Tapi aku tak butuh penjelasan itu. Sebenarnya aku hanya ingin menyampaikan rasa terima kasih ini. Maka dari itu aku potong saja pembicaraan clear. Dan aku berkata,
"semuanya, Clara, Clear, Clowreedt, dan Reaves. Terima kasih banget kalian mau menyelamatkan aku. Aku benar-benar berhutang budi dan nyawa kepada..." *PLAAAAK*
belum sempat aku menyelesaikan kata-kataku, Clear sudah menampar ku lagi.
"kamu itu bodoh, Chyp. Kami tak perlu terima kasih dan pembalasan budi dari mu. Kita ini kan sahabat. Kita pasti saling membutuhkan dan saling menolong. Iya, kan?" Ujar clear sambil menunjukkan senyum yang indah. Clowreedt, Reaves juga ikut tersenyum. Di sela-sela rambut Clara, aku juga tau ia sedang tersenyum sambil sesekali mengusap air matanya.
Aku beruntung mempunyai sahabat seperti kalian.... sangat beruntung.....
****************************
Di ruang Archon, Accretia Empire.
"Hai, Elwin... Bagaimana perkembangan Doom?" Tanya Archon BlekedeT kepada Elwin yang sedang duduk di singgasana archonnya.
"Ia semakin berkembang sesuai perkiraan. Hanya saja, ada suatu masalah dengannya, Archon" tutur Elwin sambil duduk di depan Meja Archon
"apakah masalah itu? Bisakah di selesaikan?" Tanya BlekedeT lagi.
"Doom.... mengalami kesulitan untuk membunuh Wanita Bellato...."
****************************
Di ruang Pemimpin Bangsa, Bellato Union.
"sepertinya kabar kedatangan Lotan terakhir memang benar ya..." ujar Ell Dun Tanta sambil menumpukan tangannya di dagu.
"ya, ini bukan mimpi biasa. Kami semua mengalami mimpi yang sama. Dan ini terulang 3 kali berturut-turut" tutur Bi Hammer sembari menyilangkan tangannya dan merebahkan tubuhnya ke sandaran kursi.
"lalu, apa yang harus kita lakukan?" tanya Helena yang terlihat kebingungan.
Kemudian Sizh Paro berdiri sambil membawa pedangnya, dan melangkah pergi menuju pintu di keluar di ruangan itu.
"apa yang kau lakukan, Sizh?" cegah Ell Dun Tanta melihat Sizh Paro yang semakin cepat berjalan menuju pintu keluar.
"Akan ku bunuh Lotan the Last itu"
"Ravelt, Clayron, Buster, KAMU KEJAR BELLATO ITU! PUKUL IA MUNDUR HINGGA KELUAR AREA 213!" perintah VodkaH ke 3 accretians dan 3 accretians itu langsung mengaktifkan panzer pligelnya dan melesat pergi mengejar bellato itu.
NGGIIIIINGG.............
Suara bising yang sepertinya berasal dari belakang ku mulai me mekikkan telinga ku. Kontan saja aku menoleh kebelakang, Holly shit. Ada 1...2... ah, 3 accretian mendekatiku dengan panzer pligelnya! Ketiganya berarmor putih dengan corak emas, dengan panzer pligel yang sepertinya berbeda dari panzer pligel pada umumnya. Beraura biru kehitaman!
Ketiga accretians itu menatap ku dengan tajam, dan langsung mengeluarkan senjatanya masing-masing. Sebuah Platinum protector dilengkapi dengan Hora knifenya, seaccre lagi membawa Hora sword, dan yang satunya lagi menenteng Hora Akeron Launcher. Astaga! Mereka bukan accretia main-main! Aku harus lari! Tapi si4l! mereka cepat sekali! Lebih cepat dari kecepatan booster pada umumnya! Aku terkejar! s1aaal!!!!
DHUAAAARRR.....
Sebuah cross rocket menghantam armor warrior bellato ku, langsung saja aku terpental jauh dan jatuh terjembab di padang pasir ini. Sungguh sakit sekali. Padahal aku memakai armor warrior bellato yang sudah tebal begini saja masih belum mampu meredam kekuatan launcher accretia itu. Dengan tenaga yang tersisa. Aku bangkit dan terus mencoba menjauh dari accretia itu. Tapi belum saja aku mulai berlari, sebuah cross rocket lagi-lagi mendekati ku dengan sangat cepat.
BLEGAAAAAARRR.....
Ledakan yang sangat besar langsung 'melahap' diriku kedalam ruangannya yang sangat panas. Sekujur tubuh ku langsung terbakar oleh panasnya. Armor dan perisai beam parvis ini hampir meleleh karena panasnya yang tak bisa di gambarkan lagi dengan kata-kata.
Bruk!
Tubuhku jatuh lemas tak berdaya. Pandangan ku sudah kabur, aku tak bisa melkihat lagi dengan jelas.
Samar-samar aku melihat accretia yang membawa hora swordnya tepat didepanku. Ia berdiri di atasku seolah mengejek ku yang sudah berbaring tak berdaya ini. Ia mengangkat tinggi-tinggi hora swordnya, dan ujung hora sword itu di arahkan ke kepala ku....
JREEEB.........................................................
*****************
Kubuka mataku perlahan-lahan. Ah, dimana ini? Ruangan ini luas dan berwarna putih bersih. Di alam baka kah aku? Ternyata aku sudah mati ya... Haha. Si4l, aku mati konyol di hadapan accretia si4lan itu. Uh, andai saja tadi aku menuruti nasihatnya. Mungkin aku masih hidup dan masih dapat melanjutkan dendam ku. Tapi, semuanya sudah terlanjur, aku sudah mati. Tidak apa-apa lah, sebagian dendam ku telah terbalaskan. Tapi.... Accretia yang ku cari selama ini belum juga ku temukan. Cih.
Aku kemudian berdiri, dan berjalan dengan arah yang tak tentu. Di tengah kebingungan ini tiba-tiba aku di kagetkan dengan kedatangan wanita yang sangat cantik, rambutnya yang panjang sepinggang berwarna pirang dengan poni yang indah. Kedua matanya berwarna biru cerah, bibir tipis berwarna merah muda yang selalu tersenyum itu membuat ku menjadi terpana oleh kecantikannya. Tubuhnya sedikit lebih pendek dari aku tapi sangat langsing dan kulitnya putih cerah dan mulus. Oh... Apakah ini Bidadari yang di buat oleh tuhan untuk melayaniku? Sungguh, thanks banget god....
Ku dekati ia, dan ku sapa wanita itu, "hai cantik, apakah kamu adalah pasangan ku di alam ini?"
Ia tak segera menjawab, tapi ia makin tersenyum ke arah ku. Dan secara perlahan-lahan tangan kirinya menyentuh pipi kanan ku dengan lembut. Lalu tangan kanannya... mengayun dengan cepat ke arah pipi kiri ku....
PLAAAKKK.......................
Aduh! Aku di tamparnya! Mungkin karena ia malu ya? Dengan tetap tersenyum kembali kutatap ia... Tapi, yang kulihat didepan ku sekarang adalah seseorang yang besar sekali dan kekar, kepalanya mirip seperti Baphomet dengan 2 tanduk yang besar di kepalanya. Matanya adalah api yang menyala-nyala. Di tangannya ia membawa sebuah palu yang sangaaat besar. Berkali-kali lebih besar dari badan ku sendiri. Lalu ia membuka mulutnya... dan berteriak dengan suara super keras dan beratnya...
"WELCOME TO THE HELL....."
seketika ruangan yang putih berubah menjadi hitam dengan api-api yang menyala-nyala dari atas maupun bawah, dan lantai berubah menjadi lava gunung berapi. Lalu Palu besarnya itu di ayunkan ke arah kepala ku...
BUAAAAAAGHHHHH!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!
"CHYPER?? UDAH SADAR LOE???"
"i..ibu... tolong jangan di jotos muka pasiennya. Salah-salah bisa gegar otak, bu"
"dia biasanya sadar kalau di jotos mukanya, sus!"
A..aw... Dengan rasa sakit di kepala ku ini, aku membuka mata dan mendapati aku sedang berbaring di ranjang putih. Ku lihat sekitar. Ada 2 wanita yang sedang adu mulut. Yang 1 berpakaian serba putih, dan yang 1 lagi memakai baju ranger.Ah, sepertinya aku mengenal wanita yang memakai baju ranger ini... siapa ya? err... eh...
"C..Clear??"
Wanita itu langsung menoleh ke arah ku, dan langsung berteriak,
"SADAR JUGA KAU!!!" *PLAAAAKKKK* Ia menampar ku lagi. Aduh, sakit. Tamparannya bukan seperti tamparannya gadis. Tapi lebih terasa seperti tamparan dagnu, atau... sepertinya lebih sakit dari dagnu.
Aku menunjukkan muka kesal ku ini ke Clear, tapi ia malah makin tersenyum bangga. Dan dengan ramah, ia berkata...
"Welcome to the hospital, Chyp"
*******************
Untung aku seorang warrior shield miller, jadi pemulihan aku tergolong cepat. Yah, meski aku masih terbaring di rumah sakit ini. Tapi setidaknya aku masih bisa sadar atau siuman. Coz kata susternya, kalo kondisinya separah ini, hanyalah warrior yang masih sadarkan diri. Sedangkan Spiritualis, ranger, dan specialist akan tetap tak sadar kan diri. Jadi mungkin aku beruntung juga di lahirkan sebagai warrior. Oke, aku bersyukur dan bangga dengan job shield miller ini. Setelah kejadian accretia yang menusuk kepala ku ini... eh? Menusuk? jika memang kepalaku tertusuk, Kenapa aku masih hidup? apalagi kalau di tusuk dengan hora sword itu, so pasti aku tak mungkin berada disini! Ada yang menyelamatkan aku kah?
Sekarang aku sedang berada di salah satu kamar di rumah sakit ini. Aku berbaring lemas di kasur yang cukup empuk dan putih ini. Di kamar ini hanya ada aku seorang, sendiri. Semalam Clear pamit ingin pulang. Ya sudah gapapa, namanya juga laka-laki masa' minta ditemenin... Gak banget gitu.
Tok... Tok... Tok...
"ya, silakan masuk" jawab ku memenuhi panggilan ketukan pintu itu.
Seorang dokter laki-laki datang, bersamaan dengan suster wanita yang mengikutinya dari belakang. Dan dengan sigap suster itu langsung menggantikan air infus dengan yang baru. Tapi Dokter itu menghampiriku dan duduk di kursi yang berada di samping ranjang tempat aku berbaring ini. Ia mengeluarkan suatu papan dengan kertas-kertas yang menempel di papan itu.
"Saya cek dulu ya luka bakarnya" pinta ia dengan sopannya. Dengan cepat aku mengangguk saja. Ia lalu memperhatikan sekujur tubuh ku. Ya, karena launcher itu, badan ku seluruhnya terbakar. Tapi masih beruntung aku masih hidup. Huh.
Lalu dengan cermat ia mengamati kulit-kulit ku yang terbakar dan mencatatnya di selembar kertas yang tertempel di papan yang dibawanya itu.
"luka bakar kelas 4...." gumamnya pelan sambil menyentuh kaki ku.
Ah, luka bakar kelas 4? artinya cukup parah. Di kedokteran ada 5 skala dalam pengukuran parahnya luka bakar. Semakin besar angkanya, semakin parah pula luka bakarnya. Sekali lagi, untung saja aku seorang warrior... Huh.
Lalu dokter itu memintaku untuk telungkup. Ia ingin melihat kondisi punggung ku. Aku turuti saja kemauan dokter itu, kemudian Aku berbalik. Dokter itu sepertinya terbelalak ketika melihat punggungku. Sekilas suster itu melihat punggungku dan berbisik,"astaga..."
Dokternya menyentuh punggungku. Tiba-tiba saja punggungku terasa sangat sakit. Sehingga secara tidak sadar aku mengerang kesakitan. Dokter itu tidak kaget, ia hanya memegang dagunya dan menganggukkan kepalanya sedikit.
"Katakan padaku, siapa yang membuat kamu jadi seperti ini?" tanyanya padaku sambil memandangi ku.
"yang membuat kamu menderita luka memar separah ini?" sambungnya lagi
Aku terdiam sebentar, mencoba mengingat apa yang terjadi tadi. Uh... Launcher... ya, launcher. Tapi aku lupa Launchernya yang apa. Ya sudah, aku beritahu saja apa yang aku tahu.
"oleh launcher dok" jawab ku singkat menjawab pertanyaan dokter itu.
Dokter itu menggelengkan kepalanya dan kembali bertanya,
"iya, apakah kamu tau jenis Launchernya apa?"
Holly shit, dokter cerewet. Tapi kalau untuk kesehatan diriku sendiri sih, oke, aku coba ingat-ingat... Urgh.... Bentuknya panjang, ada larasnya, warna putih dengan corak emas... apa ya? Akeron? Oh iya! Hora Akeron Launcher!
"Hora Akeron Launcher dok!" ujar ku semangat.
Lagi-lagi dokter itu menggelengkan kepalanya seakan ia tidak puas akan jawaban ku.
"tidak... tidak... Let me explain this. Ini bukan luka memar yang biasa di dapat dari Hora Akeron Launcher. Memarnya lebih kecil tapi sangat dalam dan mengerikan. Tak seperti pasien pada umumnya yang terkena tembakan Akeron Launcher. Ini berbeda." tutur dokter itu menjelaskan.
"berbeda gimana dok? Saya yakin benar kalo saya di tembak Akeron!" sela ku di tengah kecerewetan dokter itu.
"pokoknya berbeda, mungkin dari luar terlihat sama, tapi jika saya teliti lebih dalam, terlihat perbedaan yang sangat besar. Pokoknya ini bukan dari akeron launcher. Mungkin, sebelum anda di tembak oleh akeron, anda sudah di tembak oleh launcher yang lain?"
Seketika saja yang terbayang oleh ku adalah... Bazooka Launcher... Milik Gunner Accretia itu? T...TIDAK MUNGKIN! Itu hanyalah sebuah launcher lemah yang tak mungkin melukaiku sampai separah ini!
"Apakah anda tau launcher yang menembak anda sebelum akeron?" tanya dokter itu sekali lagi dan membuyarkan lamunan ku
"i..iya pak, Launchernya adalah.... Bazooka Launcher" kataku yang merasa sepertinya dokter itu akan terkejut mendengar jawaban ku ini.
ternyata Dokter itu tak terkejut. Ia hanya manggut-manggut dan memegang dagunya lagi.
"ternyata benar apa yang di katakan Bi Hammer...." ujarnya pelan sambil menghela napas. Belum sempat aku bertanya apa yang memang di katakan Bi Hammer. Si dokter itu langsung berdiri dan bergegas meninggalkan ruangan ku ini di ikuti dengan suster itu.
Ya, sekarang aku sendiri lagi. Aku memanfaatkan waktu yang membosankan ini untuk.... Tidur! ya, lelah sekali... Persetan dengan Bazooka dan apa yang di katakan Bi Hammer... Aku Mau Tidur!!! YEAH!
**********************
Pelatihan ini sungguh sangat membosankan. Mau dibilang ini pelatihan khusus atau apa kek, yang penting ini sangat membosankan. Hasilnya sih ada, tapi, ya... Gak terasa banget. Dari tadi aku hanya di suruh untuk latihan-latihan keterampilan dan gerakan dasar. Benar-benar tak menarik, apalagi untuk di ikuti. Tapi, anehnya, kok archon malah mengharuskan saya untuk mengikuti pelatihan 'aneh' ini. Memang aku kenapa ya? Apa aku ini spesial di kalangan dewan?
"DOOM... NGAPAIN KAMU MELAMUN?? KEEP SHOOTING THE TARGET!!!" teriak Bos Elwin membuyarkan lamunan ku.
"IYA AH! UDAH 4 JAM GINI MULU JADI MALES BOS!!" kesal ku sembari menembak miniatur target yang ke-15.692 kalinya.
Bos Elwin masih saja memperhatikan aku bagaimana aku menembak dari ruang pengawas. Sedang kan aku masih berada di ruang simulasi ini. Ruang ini canggih sekali. Simulasi targetnya mirip betulan. Ada miniatur M.A.U, animus cora, cora itu sendiri, dan prajurit bellato. Target itu bergerak dan dapet menyerang juga, dan dapat pula menghindar jika aku tembak. Target bisa datang dari segala arah. Dari belakang bisa, kanan, kiri, bawah, atas, depan dll. Sehingga detektor kehidupan, mata, dan radar ku harus bekerja keras untuk dapat mendeteksi keberadaan target.
"OKE DOOM, SETELAH 20.000 TARGET YANG KENA, KAMU BOLEH ISTIRAHAT!!" kata bos Elwin melalu speaker ruangan.
"DUA PULUH RIBU???? WHAT THE HELL??????!!!!!!!!" protesku menjawab perintah bos ELwin.
"JUST DO IT!!!" teriak Bos Elwin dan dengan santainya ia meninggalkan ruangan pengawasan dan menghilang dari pandangan ku.
Bangs4t.... Aku di tinggal sendirian gini. Di tengah ricuhnya target yang bermunculan dari segala arah.
DRRRRREETTT.... DRREEETTT......
Zzzzzz, peluru simulasi dari M.A.U itu mengenai siege ku yang sedang ku pakai.... Uh, konsentrasi!!! HEAAAAAA!!!!!!!!!!!
-----------------------------------------------------------------------------------
Ah, dimana aku ini? Bukankah seharusnya ini adalah Markas Novus Bellato? Tapi yang ku lihat disini hanya lah padang pasir yang gersang. Benar-benar tak ada apa-apa. Hanyalah sebuah padang gersang tanpa tanda-tanda kehidupan. Aku bingung, ku lihat pada GPS ku, tapi ini memang lokasi Markas bellato. Tapi kenapa tak ada bangunan bellato sama sekali? Kenapa tak ada Bellatians yang ada? Kenapa??!
Aku sendiri disini, tidak ada siapa-siapa. Hanya di temani oleh semilir angin yang membawa sedikit kesejukan di tengah panasnya padang pasir ini. Ah, apa yang harus ku perbuat?
Aku melangkah tanpa arah dan tujuan. Tak ada lagi bellato yang ku lihat disini. Tiba-tiba dari ufuk langit aku melihat seperti sinar biru yang sangat terang, apa itu? Secara tidak sadar aku melangkah menjauhinya. Entah, tapi aku merasakan hawa yang mengerikan dari cahaya biru itu. Cahaya itu rasanya semakin mendekat saja ke arah ku. Semakin dekat... semakin dekat... Aku bisa melihat jelas apa yang ada di cahaya biru itu.... A..Accretia... CELAKA!! Segera saja ku keluarkan senjata ku. Bersiap dari serangan yang akan di lancarkan dia.
Ia memakai alat aneh yang ada terpasang pada punggungnya. Alat itu mirip Panzer Pligel Accretia hanya saja yang ini lebih besar dan seukuran dengan accretia itu. Alat itu mengeluarkan cahaya biru pada 'sayap-sayap'nya. Sepertinya alat itu yang membuat accretia itu bisa melayang di udara dan melesat dengan kecepatan tinggi. Accretia itu kemudian mematikan sistem alat itu dan mendarat didepan hadapan ku.
Dengan langkah yang pelan, ia mendekatiku sambil membawa pedang aneh yang mirip Hora Sword, Tapi pada bagian tengahnya berwarna hitam dan bagian tepinya sangat terang bagaikan matahari... Melihat pedang itu seperti sedang merasakan gerhana matahari. Tapi aku yakin itu bukan Dark Beam Sword. Dari jarak sekitar 50 meter ini, aku sudah merasakan panasnya yang di pancarkan pedang itu, sungguh mengerikan. Aku bertanya pada dia dengan bahasa accretia berkali-kali, Siapa Kamu? Siapa Kamu? Tapi ia sama sekali tak menggubris pertanyaan ku. Ia semakin mendekat ke aku. Rasanya aku harus menyerang dia, tapi... aku ketakutan... Entah mengapa. Padahal aku ini Pahlawan Bellato. Tapi aku merasa sangat takut kepada accretia yang satu ini. Entah, aku tidak tahu. Tubuhku rasanya memerintahkan aku untuk mundur. Dan benar saja, Accretia itu memakai skill master "Sprint Attack", tiba-tiba ia berada di depan ku. Dan dengan sekali ayunan vertikal, pedang itu menghantam tanah yang berada tepat di depan ku... DHUARR! Ledakan yang sangat besar terjadi, aku terpental jauh dan jatuh terkapar. Aku mencoba bangkit dengan susah payah, dan aku lihat di depan ku, sebuah kawah ledakan besar tercipta karena ledakan itu, dan di depan ku muncul lagi accretia yang tadi. Dengan terbata-bata, Aku menanyakan ia sekali lagi "s...siapa... Kau?". Accretia itu tetap tak memperdulikan pertanyaan ku. Senjata pedang itu dia ganti dengan Launcher aneh yang berwarna biru dengan aura putih terang pada ujungnya. Ia lalu memasang siege kit yang berwarna putih mengkilap dan bercahaya putih dengan aura biru pada moncongnya. Aku yang terbaring tak berdaya ini hanya pasrah ketika ujung launcher itu mengarah pada ku.
DHUUARRR!!!!!!..........
Seketika saja pandanganku langsung berubah menjadi gelap.... Aku tak merasakan tubuh ku lagi. Tapi ditengah kegelapan ini, aku mendengar suara bisikan kecil....
"Lotan the last... has come. He will destroy us. He will protect us, too"
setelah itu, Aku terbangung dari mimpi ku. Selama 3 hari ini, aku bermimpi yang sama setiap hari. Aku rasa ini sebuah pertanda. Tapi jujur saja aku belum yakin benar pada mimpi ini.
"itulah yang di ceritakan Bi Hammer. Bahkan Sizh paro dan Helena Lavence juga mengalami mimpi yang sama. Dan mimpi itu terulang-ulang sampai 3 kali..." ujar Clear pada ku.
"ya, aku curiga akan Lotan the Last itu... kenapa ia muncul di saat sekarang? sangat aneh..." Sambung Reaves sambil memegang dagunya seakan sedang berpikir keras.
"lebih aneh lagi kenapa Ia akan menghancurkan kita, tapi ia melindungi kita!" sergah Clowreedt menyela pikiran Reaves
"enak aja, lebih anehan yang gue!" Kata Reaves tak mau mengalah
"swt, punya gue yang lebih aneh!" timpal Clowreedt lagi
"nggak! Gue yang lebih aneh!"
"zzzz! Pokoknya gue yang lebih aneh!!"
"STOP STOP.... tiap hari kalian berantem terus sih?" sela Clear sambil memisahkan mereka.
"zzz... dia aja yang ngotot mulu" alasan Reaves sambil mengacung jari jempol terbalik ke Clowreedt.
"grrr.... dia juga ga mau ngalah!" ikut Clowreedt sambil mengacungkan jari tengahnya ke Reaves.
"zzzzzz.... Udah stop! Kasian dong, liat tuh Chyper lagi capek, masa kita dateng kok malah bikin ribut... kita kan dateng buat nengokin Chyper" kata clear. Dan akhirnya Clowreedt dan Reaves kembali duduk dengan tenang di Sofa. Aku pun sempat ingin tertawa melihat nih pasangan kalau berantem. Ha? kok pasangan? bukan berarti mereka sudah nikah atau pacaran. Hanya saja tingkah laku mereka memang seperti itu. Dari pertama kali bertemu di akademi sampai sekarang. Masiiih saja bertengkar layaknya anak kecil. Huh, lama-lama seperti sepasang kekasih yang sedang bertengkar. Lucu sih. Lucunya karena mereka aneh.
"NGAPAEN ELU SENYUM-SENYUM CHYP??!!!" geram Clowreedt dengan muka mengintimidasi yang membuat aku jadi terpaku dan dengan terburu-buru kembali makan Buah-buahan yang di bawa Clear.
Sedangkan daritadi, aku melihat Clara yang duduk di kursi hanya tertunduk diam. Sejak dulu ia seperti itu. Sejak ada kejadian 'itu', ah, sudahlah, tak perlu aku mengingat kejadian menyakitkan itu. Yang berlalu biarkanla berlalu. Tapi karena kejadian itu, ia memberikan ku tujuan hidup, yaitu untuk.... Balas dendam.
PLAAAAK........
"WEW, ngapain kamu nampar aku??" protes aku ke clear yang barusan saja menampar pipi ku.
"jangan bengong dong, ntar kesambet setan loh" jawab Clear sambil tertawa cekikikan. Ah, dasar nih anak masih bocah juga.
"By The Way, gue inget kalo gue mau dibunuh sama Accretia. Siapa yang nyelamatin gue?" tanya ku ke semua teman ku ini.
"GUE!!!" Clear, Clow, dan Reav menjawab serempak.
"yeah, i mean... us" Sambung Clear.
"gimana caranya kalian nyelamatin aku yang udah di ujung tanduk nyawanya" bingung ku.
"biar gue yang jelasin!" sela Clowreedt sambil mengacungkan tangannya.
"enak aja, gue yang lebih pantas buat ngejelasin!" kata Reaves sambil menurunkan tangan Clowreedt
"HAYO BERANTEM LAGI.... MAU GUE BAWA BEMO GUE KESINI BUAT TOEL-TOEL KALIAN HAH??!" teriak Clear dan langsung membuat diam kedua bocah ini.
"udah, aku aja yang jelasin. Gini Chyp, sebenarnya, yang menyelamatkan kamu itu... Clara" jelas Clear sambil menoleh ke Clara. Aku pun menoleh ke Clara. Tapi Clara hanya diam dan semakin tertunduk.
"Clara memberitahu kami, kalau dia merasa kamu sedang kesusahan, jadi kami bertiga, aku, Clowreedt, dan Reaves langsung cabut menuju armory 213. Ternyata memang benar kamu sedang kerepotan menghadapi 3 accretia..." ujar Clear yang makin komat kamit. Tapi aku tak butuh penjelasan itu. Sebenarnya aku hanya ingin menyampaikan rasa terima kasih ini. Maka dari itu aku potong saja pembicaraan clear. Dan aku berkata,
"semuanya, Clara, Clear, Clowreedt, dan Reaves. Terima kasih banget kalian mau menyelamatkan aku. Aku benar-benar berhutang budi dan nyawa kepada..." *PLAAAAK*
belum sempat aku menyelesaikan kata-kataku, Clear sudah menampar ku lagi.
"kamu itu bodoh, Chyp. Kami tak perlu terima kasih dan pembalasan budi dari mu. Kita ini kan sahabat. Kita pasti saling membutuhkan dan saling menolong. Iya, kan?" Ujar clear sambil menunjukkan senyum yang indah. Clowreedt, Reaves juga ikut tersenyum. Di sela-sela rambut Clara, aku juga tau ia sedang tersenyum sambil sesekali mengusap air matanya.
Aku beruntung mempunyai sahabat seperti kalian.... sangat beruntung.....
****************************
Di ruang Archon, Accretia Empire.
"Hai, Elwin... Bagaimana perkembangan Doom?" Tanya Archon BlekedeT kepada Elwin yang sedang duduk di singgasana archonnya.
"Ia semakin berkembang sesuai perkiraan. Hanya saja, ada suatu masalah dengannya, Archon" tutur Elwin sambil duduk di depan Meja Archon
"apakah masalah itu? Bisakah di selesaikan?" Tanya BlekedeT lagi.
"Doom.... mengalami kesulitan untuk membunuh Wanita Bellato...."
****************************
Di ruang Pemimpin Bangsa, Bellato Union.
"sepertinya kabar kedatangan Lotan terakhir memang benar ya..." ujar Ell Dun Tanta sambil menumpukan tangannya di dagu.
"ya, ini bukan mimpi biasa. Kami semua mengalami mimpi yang sama. Dan ini terulang 3 kali berturut-turut" tutur Bi Hammer sembari menyilangkan tangannya dan merebahkan tubuhnya ke sandaran kursi.
"lalu, apa yang harus kita lakukan?" tanya Helena yang terlihat kebingungan.
Kemudian Sizh Paro berdiri sambil membawa pedangnya, dan melangkah pergi menuju pintu di keluar di ruangan itu.
"apa yang kau lakukan, Sizh?" cegah Ell Dun Tanta melihat Sizh Paro yang semakin cepat berjalan menuju pintu keluar.
"Akan ku bunuh Lotan the Last itu"
Chapter 4
CHAPTER 4
Cih, pertempuran di kartella itu benar-benar menyadarkan ku. Bahwa aku masih di bawah mereka. Bahkan nyaris saja aku terbunuh MAU-MAU si4lan itu. Padahal, cita-cita ku adalah menjadi mercenary dan dapat menahan belasan, puluhan, atau ratusan serangan dari cora dan bellato itu! Tapi? Kalau hasilnya seperti ini, gimana bisa menahan serangan sebanyak itu? Tes menjadi mercenary saja belum tentu lulus! Sial! Apakah aku mesti menambah jadwal pelatihan pertahanan ku? Perasaan sudah banyak kok waktu yang kuluangkan untuk memperkuat pertahanan ku. Tapi, jika dibandingkan dengan bellato yang ku temui tadi, Aku benar-benar kalah! Ah! Perisai ku sampai retak-retak begini hanya untuk menahan serangan Double Crash dari berserker dodol itu! Apes banget!
Sekarang aku berada di Armory 117. Niatnya mau mereparasi perisai ini, Sudah retak-retak sih.
"tolong di reparasi menjadi 100%" perintahku seraya meletakkan perisai ku di meja Robot pereparasi itu.
Dilihatnya perisai ku yang sudah tak karuan itu. Lalu sambil mengadahkan kepalanya yang lonjong itu ke arahku, speakernya berbunyi...
"perisai anda dalam kondisi 14%... Untuk pereparasian menjadi 100% di butuhkan cp 342.000"
Sempat terbelalak juga aku mendengar harga reparasi dari robot matre ini. Lalu dengan pasrah ku keluarkan kartu cash ku (alat pembayaran accretia berupa kartu), Dan kuletakkan kartu tercinta itu di meja robot matre itu. Robot itu mengambil Kartu ku dan memasukkannya kedalam mesin kecil untuk meng-cek saldo di kartu itu.
"Maaf, saldo anda yang terdapat pada kartu ini hanya 264.077 cp." tutur robot matre itu yang lagi-lagi membuat aku terbengong-bengong.
Lalu dengan pura-pura bodoh, aku tanya saja nih robot matre, "ga bisa kurang??"
"maaf, harga yang telah tercantum tak dapat di ganggu gugat" jawab robot itu kalem.
Uh, benar-benar apes hidup ku. Pertahanan hancur, uang tipis, cita-cita bisa amblas nih...
"uh... kalau di reparasi hanya sampai 90% jadi berapa?"
"dari 14% menjadi 90%, biayanya adalah 314.000 cp"
Aku tersentak
"k...kalau 80%?"
"dari 14% menjadi 80%, biayanya adalah 279.000 cp"
Mau pingsan....
"70%??"
"dari 14% menjadi 70%, biayanya adalah 231.000 cp"
Serasa ingin menjadi gila. Uang ku memang hampir habis terpakai untuk memperbaiki armor dan organ-organ dalam, dan aku lupa akan biaya perisai! uh! Terpaksa ku reparasi saja perisai ku mejadi 70%! Sisanya nanti pinjem ama Doom! haha!
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
"Kaltz...." tiba-tiba terdengar sapaan Doom dari radio ku, Private line (whips).
Buru-buru ku kuakseskan alamat menuju Doom untuk membalasnya.
"Yow, Ada apa?" balas ku sekaligus menanyakan masalahnya.
"Gue minta elu ke armory 213 sekarang" perintah dia yang membuat aku penasaran.
"armory 213? mau ngapain?" sergah ku. Armory 213? Untuk apa? Hunt? Bukannya seharusnya di Sette?
"gue mau nunjukkin sesuatu.... Udah ah, cepetan aja kesini" kata Doom dan langsung memutuskan sambungan.
Hm? Di 213 mau apa? Mau beli peralatan dari lelang atau... Ah, sudahlah. Pokoknya aku ke armory 213 dulu.
Lalu aku pergi melangkah ke area portal, dan setibanya di area portal. Aku segera mengirimkan sinyal ke portal untuk membawa ku ke armory 213.
BZCT!!
"Armory 213" suara Dari portal itu terdengar di radio ku. Berarti aku sudah sampai di Armory 213. Lalu aku melangkah keluar dari area portal, dan mulai mencari Doom.
Tapi, belum sempat aku melangkah keluar dari portal, sebuah kepalan tangan melayang dari atas ku dan GPL nubruk kepala ku.
BRAAAAK.........
"WADAAW....." teriak ku kontan merasakan tinju yang membuat kepalaku tergodek.
"Lama gak ketemu... Kaltz" nada ramah terdengar dari telinga ku. Langsung saja aku menoleh kebelakang... dan, terlihat Doom yang sedang berkacak pinggang.
"DOOM!!! HAHA!!! SINI GUE BALES!!!!" Riang ku dan langsung melayangkan tinju balasan ke kepala Doom.
Eit! Tapi dengan mudahnya ia menghindar dari pukulan ku. Wew.
Harga diri di pertaruhkan! Ku layangkan sekali lagi tangan ku ke arah badannya... AW! Lagi-lagi ia berhasil menghindar!
Pukul lagi...
Tinju lagi...
Jotos lagi...
Gak ada yang kena........
"GYAAA.... NYERAH...." rengek ku lalu di lanjuti dengan tawa renyah dari kami berdua.
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------
"Kaltz, gimana kondisi ekonomi lo?" tanya Doom ke aku yang sedang duduk santai di depan gerbang armory 213.
"ANCUR! ASLI.... buat repair tameng aja ga ada!" bentak ku sambil mengacungkan jari tengahku ke perisai ku.
"Gue tau solusinya bro, mau tau?" kata Doom seraya membuka oli bersoda kalengan yang bermerk A&W.... rasa sarsapilla.
"BENERAN ADA?? MAU!!!" napsu aku dengan mata (kamera) yang berbinar-binar.
Lalu Doom mengangkat minumannya ke atas, dan berteriak kencang....
"baiklah... jawabannya adalah FARMING!!!!"
"SUMPE LOE???"
"SUMPEH!!! dengan FARMING, ekonomi elu bakal MELEJIT bak PANZER PLIGEL BO!!!"
Jreng2...
Mulai terbayang di pikiran ku... dengan farming aku akan kaya... Tak ada lagi kesulitan dalam urusan ekonomi... Kebutuhan hidup terpenuhi... Bisa beli GunBlade... Perisai 100%.... Armor kinclong... cita-cita terpenuhi... oh la la.... Hidup begitu menyenangkan....
Dan begitu sadar, Aku langsung berteriak....
"YIIHAAAAAAAAAAAAAAAAAA!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!"
Tanpa sadar aku melakukan lompat salto 2 kali, Double Roll, break dance, Ballet, tari jaipong, sleeping budha, tarian hooga booga, dll
Uh, tapi sepertinya ini berlebihan amat? Ah, bodo amat. Lagi seneng gini... hahahaha, sekarang lompatan cokscrew!! Hiyaaat!
"Kaltz..." kata Doom yang sepertinya bingung melihat tingkah laku ku ini...
"what's up... My Plend??"
"e...elu lagi konslet..."
Langsung saja Doom menarik kerah armor ku dan menyeret ku ke ruang reparasi.
Setibanya di ruang reparasi, aku langsung di paksa duduk di kursi "pasien". Tiba-tiba dari pintu ruangan yang lain muncul seAcretia dengan banyak peralatan aneh yang menempel di badannya. Wow, ada obeng, kunci inggris, bor, gergaji mesin, golok bedah, dll.
Kutanya Doom, katanya dia Scientist....
Doom sempat berbicara sedikit dengan Scientis itu, lalu Scientist itu mengangguk dan mengeluarkan Bor nya yang ukurannya lebih besar dari kepalaku sendiri.
NGGIIINGG......
Bunyi Bor yang berputar dengan sangat mengenaskan. Dan dengan perlahan-lahan ia mendekatkan bor nya ke kamera ku. Wekz, langsung saja aku memberontak.
"GYAAA..... HENTIKAN!!! APAAN SIH?? KONSLET APAAN DODOL!!! ELU KALI YANG KONSLET!!! (Scientistnya mengotak-atik bagian kepala belakang ku) NGAPAIN LU DOKTER GADUNGAN!!! WAAAAAAAAAA"
PLOP!
Pandangan ku mendadak hitam. Sama sekali tidak terlihat apa-apa. Aduh, kalah ama Scientist deh.
ngiiing....
Perlahan-lahan mesin dalam tubuhku kembali berjalan. Aku sudah bisa melihat lagi sekitar ku. Uh, aku terbaring di atas meja putih ini. Lalu kulihat Doom di samping aku dengan lagak sebal.
"Udah gue bilang... Elu konslet dodol" kesal Doom sambil menggeleng-gelengkan kepalanya
"Ya, kabel luar di titik 197 tersobek, sehingga ada beberapa IC yang tak mendapat suplai energi. Sehingga sistem nya tak bekerja. Itu adalah Emotional control chip. Jika Chip itu mati, maka emosinya tak akan terkendali. Biasanya kerusakan ini disebut dengan sebutan 'lebay'" Jelas Scintist cerewet itu layaknya penceramah. Tapi Doom menyimaknya dengan sungguh-sungguh.
"NGERTI KALTZ?" geram Doom sambil melototi aku.
Uh, aku mengangguk saja. Meski aku tidak jelas akan perkataan Scientist itu.
"SEP! Oke, biayanya berapa?" tanya Doom sambil memandang Scientist itu.
"hmm... untuk pengecekan line, pemeriksaan program, biayanya kalo gak salah... 480.000 cp"
WAKZ, di kantongku hanya ada 33.077 cp... Mampus...
"Oh ya, karena kami kehabisan kabel, jadi saya menyambungkan kabelnya dengan Selotip... jadi biayanya adalah 510.000 cp"
dobel mampus....
Doom melihat aku yang sudah tak berdaya ini. Doom langsung mengeluarkan kartu cashnya dan memberikan itu ke Scientist super matre itu.
"GUE UDAH TAU ELO MAU MINJEM DUIT LAGI KAN??!" Bentak Doom keras-keras ke gue.
Aku hanya bisa menunduk... Nasib emang.
Lalu Doom menarik tanganku dan mengajakku...
"Udah deh, ikut farming aja ama gue..."
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Panas menyengat yang selalu menghiasi kawasan armory 213 di kala siang, dan hembusan udara dingin ketika malam.
Sungguh gersang memang, tapi inilah Accretia. Hidupnya memang terbiasa di daerah gersang dan tandus. Meski kami dapet beradaptasi di lingkungan apapun saja.
Hari sudah beranjak malam. Sudah 6 jam aku dan Doom berfarming ria. Sudah pula puluhan monster kami habisi. Lalu kami mulai bosan untuk menguliti kulit monster yang memang untuk di jual.
Saking bosannya, kami memutuskan untuk refreshing sebentar sambil duduk santai melihat bintang-bintang di langit.
"mau Root Beer Kaltz?" tanya Doom seraya mengeluarkan 1 kaleng minuman Oli A&W dan menyodorkannya ke aku.
"waw, mau Doom. Makasih banget" kataku dan membuka tutup kaleng minuman itu.
Crack!
SRAAASH...
wow, sodanya muncrat dan membasahi suluruh kepala ku. Aku menoleh ke Doom, terlihat dia malah tertawa terbahak-bahak melihat tampang bego gue. SI4L! gue (lagi2) di kerjain Doom. Ternyata minuman kalengnya sudah di kocok, sehingga udara di dalam kaleng itu memuai dan menyembur ke muka ku.
"Sori Kaltz... l...lagian.... WAHAHAHA" tawa Doom kembali. Yang membuat aku jadi merasa makin akrab saja. Padahal memang sudah akrab. Lalu aku ikut tertawa bersamanya.
Sambil aku meneguk Root Beer itu, Doom berbaring di pasir yang halus itu.
"Kaltz..."
"Ya?"
"sebenarnya... kita ini robot ya?" tanya Doom tenang.
"ya, hanya saja kabarnya ada organ di dalam kita yang mirip dengan makhluk berdaging itu" jelas aku ke Doom.
"aku tahu, itulah yang di sebut otak. Hanya saja, siapakah yang menciptakan kita?" bingung Doom.
"huh, kita ini di buat di lab. utama accretia HeadQuarter bukan? Semua accretia disini juga dirancang, dibuat, dan di ciptakan di sana" tutur aku.
"Yang aku penasaran, kita ini di buat oleh siapa? Dan siapakah... yang menciptakan Accretia?"
Aku benar-benar terbelalak ketika Doom berbicara seperti itu. Biasanya ia hanya berbicara tentang perang, kekuatan, dan cita-cita. Tapi sekarang, ia bertanya tentang sejarah Accretia yang aku rasa di luar ingatan kita. Aku sama sekali tidak dapat berkata apa-apa lagi. Aku hanya termenung dengan minuman kaleng di genggaman ku ini.
"Lalu, mengapa kita harus berperang? Apakah tujuan kita untuk menumpahkan seluruh jiwa, raga, dan nyawa ini?" tanya Doom lagi sambil melihat bintang-bintang yang bergerak perlahan-lahan di langit.
Secara refleks, aku menjawabnya
"kita ini dibuat, untuk mendapatkan resources untuk Empire... Memang kau mau melihat cora memakai resources itu untuk kebudayaan sinting mereka itu? dan membagi hasil tambang kita pada bellato yang rakus itu dan nantinya akan menghancurkan kita? Percayalah, Cora dan bellato benar-benar tak pantas mengambil resources itu." kata ku meyakinkan Doom.
"bukan itu maksudku Kaltz... Aku hanya berandai... jika kita, bellato dan cora, berdamai..." kata Doom
Aku terkaget-kaget mendengar Doom berbicara "Damai". Apa yang salah dengannya? Mengapa ia bisa-bisanya berpikir jika cora dan bellato akan berdamai dengan kita? Sucks! Bukankah mereka adalah musuh kita?
"jika saja 3 bangsa ini berdamai... Tak akan ada perang, tak akan lagi pertumpahan darah, tak akan lagi Besi yang bertumpuk-tumpuk di area perang, tak akan ada lagi kesedihan, tak akan lagi ada yang namanya kehilangan seseorang, saudara, atau sahabat" sambung Doom.
Seketika saja Aku emosi mendengar perkataan Doom yang makin aneh saja. Benar-benar aneh. Baru pertama kali ku dengar perkataan ini dari mulut Accretia.
"Jadi kamu malas berperang Doom? dan kamu menginginkan Damai? setelah apa yang telah mereka lakukan pada kita selama ini? BISA-BISANYA KAMU BERBICARA SEPERTI ITU DOOM!" Geramku yang langsung membanting keras minuman kaleng dan pergi meninggalkan Doom Sendiri...
Aku terus melangkah meninggalkan Doom dengan telapak tangan yang menutupi wajah ku. Sungguh, aku benar-benar menyesal membentak dan meninggalkan Doom sendiri. Padahal aku adalah sahabat terbaiknya... k...kenapa aku...?? UH! Idiot me! *memukul kepala sendiri*
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------
Aku hanya duduk termangu saja di depan gate 213. Mengingat kembali sikap ku yang brutal tadi terhadap Doom.
"Tolong! Ada bellato di koordinat 82 62 !!! Mohon Repel!" Teriak Accretia berpangkat triarri terngiang di radio ku...
A..apa Koor 82 62?? ITU TEMPAT DOOM BERADA! B...bisa-bisa Doom telah kena Bellato si4lan itu lagi!! SI4L! Triple mampus gue!
Dengan panik segera ku hubungkan kontak ke Doom...
"Doom? Ini Kaltz! Cepat pakai portal scroll kamu! Ada bellato disana!!" teriak ku makin panik.
Tak ada jawaban....
"Doom!! GUE GA BERCANDA... LUPAKAN SOAL YANG TADI!! CEPAT PAKAI PORTAL MU!! HEI.... JAWAB!!!!!"
tak ada jawaban
"DOOM!!!!!! GAK JAWAB GUE BUNUH LOE!!!!!"
tak ada jawaban juga....
UKH! Sial! sepertinya aku harus menuju tempat Doom! Bellato? BODO AMAT! Sahabat gue lebih penting!
Langsung saja ku keluarkan perisai dan bone knife, dan berlari ke arah Doom berada...
----------------------------------------------------------------------------------------------------------
"kkrrsskk.... TRAAACK....grsskkss.... DHUAAAR...... JDHUM... krrkkkksskskkskk......."
Suara itu terus-terus bergeming di radio ku, yang menandakan Doom sedang bertarung dengan Bellato itu! Benar-benar nekad! Doom masih belum sepantaran dengan mereka! Doom Bisa mati. Mana gak jawab-jawab lagi!
SIAAAL..... KAKI T0LOL!... LARINYA LAMBAT AMAT!
huh, mudah-mudahan Doom bisa bertahan sebelum aku datang!
KOOR 82 62!! Tak ada tanda apa-apa disini.... Hanya bekas ledakan dimana-mana. Sial, aku tak tahu dimana Doom! Andai ada radar.
"DOOM! KAMU LAGI DIMANA?? KOOR BERAPA??" teriakku keras-keras ke Radio Doom... tapi tak dijawab... HUH!
GRAAAGH.... terpaksa ku cari secara manual!
----------------------------------------------------------------------------------------------------------
DHUAR..... BRAAAK...... NIIIT.... DHUM..... TRAAACK....
ku lihat di jauh sana ada kepulan asap dan beberapa ledakan dahsyat yang membuat pasir dan debu-debu berterbangan di sekitarnya. Langsung saja ku dekati... itu.... DOOM! ASTAGA.... lawannya memakai Beam parvis shield! Perisai yang JAUH lebih kuat daripada punya ku sendiri! Ini bukan Bellato main-main! Doom bisa dibunuhnya!!
"HEAAAAAAAAA....!!!!" Bellato itu mengayunkan cycle knifenya ke arah kepala Doom sambil bersalto.... P...PRESSURE BOMB!!! DOOM.... AWAAAASSSSS!!!!!!!!!!!
BRAAAAAAK...........
perisai ku langsung retak-retak menahan tekanan dari pressure bomb itu... ya, yang penting aku berhasil menyelamatkan Doom. Sekarang Doom berada di di belakang ku! Doom sudah aman! Haha!
"grrr..." sepertinya bellato itu tampak geram melihat aku datang. hehe, bodo amat sih. Langsung saja ku sapa Doom.
"Yo Doom, ketemu lagi deh. hehe" Tawa ku renyah sambil melirik ke Doom.
"...." Sepertinya Doom ingin bicara tapi tidak bisa. Ha? Oh, palingan mau bilang terima kasih. Hehe.
"Oke, Doom! Kita habisin nih Cebol berdua!" teriakku ke Doom sambil menyemangatinya.
Ku siagakan kembali posisiku. Perisai yang sudah retak-retak ini ku tegakkan , dan ku genggam erat bone knife kesayanganku ini.
Tapi Bellato itu menghunuskan cycel knifenya ke arah ku, lalu mengibasnya seperti ingin bilang "minggir".
Langsung saja aku tertawa melihat cebol itu. Sedangkan bellato itu tetap menatap tajam ke arah ku.
Setelah puas tertawa langsung saja ku lancarkan irritate ke bellato itu. Ya, sepertinya dia terbujuk "rayuan" untuk menghajar ku sedikit. Lalu dia langsung siaga dan bersiap-siap untuk menyerang.
DRAP DRAP DRAP...
Dengan cepat aku berlari ke arah dia. Dan kulancarkan tebasan kombinasi
"SLASHER!!!"
BRAT! BRET! JRATS!!!
Terkena telak! Eh? t..tapi, dia tak terluka, dan wujudnya makin samar-samar.... FAKE?? si4l!!!!!!!
Kontan aku menoleh kebelakang, cebol edan itu sedang mengayunkan serangan kombinasi ke arah ku....
"SHINING CUT!!" teriak Bellato itu.
Kuarahkan perisai ku di angle nya sehingga serangannya tertahan. Tapi sial, tebasannya terlalu cepat! Tebasan yang terkahir gagal ku tahan sehingga ia berhasil membelah armor bahu kananku menjadi 2.
"BRENGS3EEEK!!!!!!" geram ku dan langsung melancarkan serangan ledakan...
"MAKAN INI!!! DEATH BLOW!!!!!"
siut... DHUAAAR........
Tapi dengah lincahnya ia melompat dan menghindari serangan ku. AHA! Ini dia kesempatan ku ketika dia melompat!
"HAAA!!" dengan cepat ku ayunkan bone knife ku kearah kepalanya ketika ia sedang "terbang" sesaat karena lompatan itu.
"FORTIFICATE!!" Teriak Bellato itu dan mendadak perisainya beraura biru terang... dan dengan cepat dan sempurna ia berhasil menahan tebasan ku dengan perisainya. Hah! Padahal pada saat melompat adalah saat paling empuk untuk di serang! Tapi ia tetap berhasil menahan serangan ku! Cih! Memang bukan Bellato sembarangan nih!
Lalu dia mengambil ancang-ancang dan sepertinya akan datang pukulan kuat.
"HYSTERIAA!!!" teriak Bellato itu dan langsung mengayunkan pisaunya dengan sangat cepat ke arah ku.
elo punya Fortificate... gue punya "MEGA SHIELD!!" Teriakku dan seketika perisai ku beraura merah gelap.
BRAAAAK........
Cycle Knife itu dengan ganasnya menghantam perisai ku. Meski memakain mega shield, Aku tetap terpental jauh kebelakang karena memang dorongan dari cebol itu sudah tak bisa di pungkiri lagi kekuatannya.
Belom sempat aku sadar, Bellato itu sudah ada didepan ku dan mau menancapkan pisaunya ke kepala ku! SIAL!! AAAA.....
DHUAAAR............
Sebuah fire rocket menghantam Bellato itu dan meledak sehingga ia terpental beberapa meter. Ternyata Doom yang menembaknya dengan memakai siege, Aku di selamatkan Doom.
Bellato itu bangkit tapi rasanya serangan Doom itu tak berpengaruh padanya. Ia menggeram ke Doom. Dan langsung berlari dengan sangat sangat cepat ke arah Doom. Kontan saja aku berteriak.
"DOOM.... AWAASS!!!!"
------------------------------------------------------------------------------------------------------------
DHUM.......
Doom menembak ke bellato itu. Tapi dengan mudahnya ia menahan rocket Doom dengan perisainya, lalu setelah dekat, ia mengayunkan pisaunya ke arah lengan Doom! SI4L! Aku tak dapat menggapai Doom! Terlalu jauh!
JRAAAK......
bellato itu berhasil menebas lengan Doom sehingga lengan Doom nyaris aja terpotong habis.
Tapi Doom tidak pasrah saja lengannya di tebas...
tangan kirinya, mengeluarkan launcher yang satu lagi!! D...DUAL LAUNCHERS??
TEP!
Doom menempelkan mulut Cannon Launcher tepat di kepala bellato itu dan... DHUAAAR........
Bellato itu Terpental hingga jatuh terguling-guling. Sungguh, pasti sakit sekali di tembak di kepala, apalagi dalam jarak sedekat itu!
Tapi, Bellato itu masih sanggup berdiri! Meski susah payah! Lalu dengan kesal ia menanggalkan helmnya yang sudah hancur tak terbentuk karena ledakan launcher Doom.
"@#%@$#!!!" umpat Bellato itu dan langsung kabur dari hadapan kami. He? mereka takut kepada kami?
"AAH!!! BERUNTUNG KALIAN MASIH SELAMAT!!" riang Wakil archon VodkaH yang di ikuti beberapa Accretia yang sepertinya bertingkat tinggi juga. Oh, ternyata karena tim repel sudah datang toh....
"Ravelt, Clayron, Buster, KAMU KEJAR BELLATO ITU! PUKUL MEREKA MUNDUR HINGGA KELUAR AREA 213!" perintah VodkaH ke 3 accretians dan 3 accretians itu langsung mengenakan panzer pligelnya dan melesat mengejar bellato itu.
Lalu VodkaH sempat melirik ke Doom... tiba-tiba Mata kameranya terbelalak dan dengan emosi, dia membentak
"HEI KAMU DOOM KAN? SIAPA SURUH KAMU KELUAR KE 213?!! SEHARUSNYA KAMU MASIH DI RUANG PELATIHAN KHUSUS KAN??!!! CEPAT KEMBALI!!! DASAR IDIOT!!!"
Doom kaget juga, dan buru-buru ia melepas siege dan tertunduk di depan warchon seakan meminta maaf.
"SUDAH CUKUP HORMATNYA! CEPAT PAKAI SCROLL PORTAL!"
Dengan terburu-buru Doom mengeluarkan scroll dari tasnya, dan menggunakannya. Seketika Doom hilang dari pandangan ku.
"oh ya, kamu Kaltz kan? Gladius miskin itu ya?" tanya VodkaH yang membuat aku tercengang.
"He?"
"kaga... becanda... hehe. Ehm, ini kamu kasih kertas ini ke Scientist di Markas. Ntar kamu di repair ama dia." perintah VodkaH dan aku langsung mengangguk dengan cepat.
"gratis kok... tenang aja" tambahnya lagi.
Owh, ya sudah. Kugunakan portal markas ku. Sesampai di markas langsung kuhampiri Scientist yang di tunjukkan warchon VodkaH. Lalu aku memberikan kertas itu ke Scientist itu. Ia mengangguk pelan. Lalu dia mulai me repair aku.
---------------------------------------------------------------------------------------------------------
ah, kondisi 100% memang nyaman. Ingin bertemu Doom juga. Mau nanya tentang warchon tadi. Sekalian pengin ngobrol lagi.
"HEI... DOOM!!!" sapa ku riang melihat ia sedang berjalan menuju portal markas. Dia diam saja. Ah, paling masih gregetan ngelawan bell tadi.
"Kaltz...." kata Doom pelan
"ada apa?"
Doom terdiam, kepalanya makin menunduk. Lalu dengan terbata-bata. Ia mengucapkan,
"lain kali kau jangan ikut campur urusanku dengan bellato itu..."
setelah mengatakan itu Doom langsung melepaskan tanganku dari pundaknya dan buru-buru meninggalkan ku.
Kamu kenapa Doom?
Cih, pertempuran di kartella itu benar-benar menyadarkan ku. Bahwa aku masih di bawah mereka. Bahkan nyaris saja aku terbunuh MAU-MAU si4lan itu. Padahal, cita-cita ku adalah menjadi mercenary dan dapat menahan belasan, puluhan, atau ratusan serangan dari cora dan bellato itu! Tapi? Kalau hasilnya seperti ini, gimana bisa menahan serangan sebanyak itu? Tes menjadi mercenary saja belum tentu lulus! Sial! Apakah aku mesti menambah jadwal pelatihan pertahanan ku? Perasaan sudah banyak kok waktu yang kuluangkan untuk memperkuat pertahanan ku. Tapi, jika dibandingkan dengan bellato yang ku temui tadi, Aku benar-benar kalah! Ah! Perisai ku sampai retak-retak begini hanya untuk menahan serangan Double Crash dari berserker dodol itu! Apes banget!
Sekarang aku berada di Armory 117. Niatnya mau mereparasi perisai ini, Sudah retak-retak sih.
"tolong di reparasi menjadi 100%" perintahku seraya meletakkan perisai ku di meja Robot pereparasi itu.
Dilihatnya perisai ku yang sudah tak karuan itu. Lalu sambil mengadahkan kepalanya yang lonjong itu ke arahku, speakernya berbunyi...
"perisai anda dalam kondisi 14%... Untuk pereparasian menjadi 100% di butuhkan cp 342.000"
Sempat terbelalak juga aku mendengar harga reparasi dari robot matre ini. Lalu dengan pasrah ku keluarkan kartu cash ku (alat pembayaran accretia berupa kartu), Dan kuletakkan kartu tercinta itu di meja robot matre itu. Robot itu mengambil Kartu ku dan memasukkannya kedalam mesin kecil untuk meng-cek saldo di kartu itu.
"Maaf, saldo anda yang terdapat pada kartu ini hanya 264.077 cp." tutur robot matre itu yang lagi-lagi membuat aku terbengong-bengong.
Lalu dengan pura-pura bodoh, aku tanya saja nih robot matre, "ga bisa kurang??"
"maaf, harga yang telah tercantum tak dapat di ganggu gugat" jawab robot itu kalem.
Uh, benar-benar apes hidup ku. Pertahanan hancur, uang tipis, cita-cita bisa amblas nih...
"uh... kalau di reparasi hanya sampai 90% jadi berapa?"
"dari 14% menjadi 90%, biayanya adalah 314.000 cp"
Aku tersentak
"k...kalau 80%?"
"dari 14% menjadi 80%, biayanya adalah 279.000 cp"
Mau pingsan....
"70%??"
"dari 14% menjadi 70%, biayanya adalah 231.000 cp"
Serasa ingin menjadi gila. Uang ku memang hampir habis terpakai untuk memperbaiki armor dan organ-organ dalam, dan aku lupa akan biaya perisai! uh! Terpaksa ku reparasi saja perisai ku mejadi 70%! Sisanya nanti pinjem ama Doom! haha!
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
"Kaltz...." tiba-tiba terdengar sapaan Doom dari radio ku, Private line (whips).
Buru-buru ku kuakseskan alamat menuju Doom untuk membalasnya.
"Yow, Ada apa?" balas ku sekaligus menanyakan masalahnya.
"Gue minta elu ke armory 213 sekarang" perintah dia yang membuat aku penasaran.
"armory 213? mau ngapain?" sergah ku. Armory 213? Untuk apa? Hunt? Bukannya seharusnya di Sette?
"gue mau nunjukkin sesuatu.... Udah ah, cepetan aja kesini" kata Doom dan langsung memutuskan sambungan.
Hm? Di 213 mau apa? Mau beli peralatan dari lelang atau... Ah, sudahlah. Pokoknya aku ke armory 213 dulu.
Lalu aku pergi melangkah ke area portal, dan setibanya di area portal. Aku segera mengirimkan sinyal ke portal untuk membawa ku ke armory 213.
BZCT!!
"Armory 213" suara Dari portal itu terdengar di radio ku. Berarti aku sudah sampai di Armory 213. Lalu aku melangkah keluar dari area portal, dan mulai mencari Doom.
Tapi, belum sempat aku melangkah keluar dari portal, sebuah kepalan tangan melayang dari atas ku dan GPL nubruk kepala ku.
BRAAAAK.........
"WADAAW....." teriak ku kontan merasakan tinju yang membuat kepalaku tergodek.
"Lama gak ketemu... Kaltz" nada ramah terdengar dari telinga ku. Langsung saja aku menoleh kebelakang... dan, terlihat Doom yang sedang berkacak pinggang.
"DOOM!!! HAHA!!! SINI GUE BALES!!!!" Riang ku dan langsung melayangkan tinju balasan ke kepala Doom.
Eit! Tapi dengan mudahnya ia menghindar dari pukulan ku. Wew.
Harga diri di pertaruhkan! Ku layangkan sekali lagi tangan ku ke arah badannya... AW! Lagi-lagi ia berhasil menghindar!
Pukul lagi...
Tinju lagi...
Jotos lagi...
Gak ada yang kena........
"GYAAA.... NYERAH...." rengek ku lalu di lanjuti dengan tawa renyah dari kami berdua.
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------
"Kaltz, gimana kondisi ekonomi lo?" tanya Doom ke aku yang sedang duduk santai di depan gerbang armory 213.
"ANCUR! ASLI.... buat repair tameng aja ga ada!" bentak ku sambil mengacungkan jari tengahku ke perisai ku.
"Gue tau solusinya bro, mau tau?" kata Doom seraya membuka oli bersoda kalengan yang bermerk A&W.... rasa sarsapilla.
"BENERAN ADA?? MAU!!!" napsu aku dengan mata (kamera) yang berbinar-binar.
Lalu Doom mengangkat minumannya ke atas, dan berteriak kencang....
"baiklah... jawabannya adalah FARMING!!!!"
"SUMPE LOE???"
"SUMPEH!!! dengan FARMING, ekonomi elu bakal MELEJIT bak PANZER PLIGEL BO!!!"
Jreng2...
Mulai terbayang di pikiran ku... dengan farming aku akan kaya... Tak ada lagi kesulitan dalam urusan ekonomi... Kebutuhan hidup terpenuhi... Bisa beli GunBlade... Perisai 100%.... Armor kinclong... cita-cita terpenuhi... oh la la.... Hidup begitu menyenangkan....
Dan begitu sadar, Aku langsung berteriak....
"YIIHAAAAAAAAAAAAAAAAAA!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!"
Tanpa sadar aku melakukan lompat salto 2 kali, Double Roll, break dance, Ballet, tari jaipong, sleeping budha, tarian hooga booga, dll
Uh, tapi sepertinya ini berlebihan amat? Ah, bodo amat. Lagi seneng gini... hahahaha, sekarang lompatan cokscrew!! Hiyaaat!
"Kaltz..." kata Doom yang sepertinya bingung melihat tingkah laku ku ini...
"what's up... My Plend??"
"e...elu lagi konslet..."
Langsung saja Doom menarik kerah armor ku dan menyeret ku ke ruang reparasi.
Setibanya di ruang reparasi, aku langsung di paksa duduk di kursi "pasien". Tiba-tiba dari pintu ruangan yang lain muncul seAcretia dengan banyak peralatan aneh yang menempel di badannya. Wow, ada obeng, kunci inggris, bor, gergaji mesin, golok bedah, dll.
Kutanya Doom, katanya dia Scientist....
Doom sempat berbicara sedikit dengan Scientis itu, lalu Scientist itu mengangguk dan mengeluarkan Bor nya yang ukurannya lebih besar dari kepalaku sendiri.
NGGIIINGG......
Bunyi Bor yang berputar dengan sangat mengenaskan. Dan dengan perlahan-lahan ia mendekatkan bor nya ke kamera ku. Wekz, langsung saja aku memberontak.
"GYAAA..... HENTIKAN!!! APAAN SIH?? KONSLET APAAN DODOL!!! ELU KALI YANG KONSLET!!! (Scientistnya mengotak-atik bagian kepala belakang ku) NGAPAIN LU DOKTER GADUNGAN!!! WAAAAAAAAAA"
PLOP!
Pandangan ku mendadak hitam. Sama sekali tidak terlihat apa-apa. Aduh, kalah ama Scientist deh.
ngiiing....
Perlahan-lahan mesin dalam tubuhku kembali berjalan. Aku sudah bisa melihat lagi sekitar ku. Uh, aku terbaring di atas meja putih ini. Lalu kulihat Doom di samping aku dengan lagak sebal.
"Udah gue bilang... Elu konslet dodol" kesal Doom sambil menggeleng-gelengkan kepalanya
"Ya, kabel luar di titik 197 tersobek, sehingga ada beberapa IC yang tak mendapat suplai energi. Sehingga sistem nya tak bekerja. Itu adalah Emotional control chip. Jika Chip itu mati, maka emosinya tak akan terkendali. Biasanya kerusakan ini disebut dengan sebutan 'lebay'" Jelas Scintist cerewet itu layaknya penceramah. Tapi Doom menyimaknya dengan sungguh-sungguh.
"NGERTI KALTZ?" geram Doom sambil melototi aku.
Uh, aku mengangguk saja. Meski aku tidak jelas akan perkataan Scientist itu.
"SEP! Oke, biayanya berapa?" tanya Doom sambil memandang Scientist itu.
"hmm... untuk pengecekan line, pemeriksaan program, biayanya kalo gak salah... 480.000 cp"
WAKZ, di kantongku hanya ada 33.077 cp... Mampus...
"Oh ya, karena kami kehabisan kabel, jadi saya menyambungkan kabelnya dengan Selotip... jadi biayanya adalah 510.000 cp"
dobel mampus....
Doom melihat aku yang sudah tak berdaya ini. Doom langsung mengeluarkan kartu cashnya dan memberikan itu ke Scientist super matre itu.
"GUE UDAH TAU ELO MAU MINJEM DUIT LAGI KAN??!" Bentak Doom keras-keras ke gue.
Aku hanya bisa menunduk... Nasib emang.
Lalu Doom menarik tanganku dan mengajakku...
"Udah deh, ikut farming aja ama gue..."
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Panas menyengat yang selalu menghiasi kawasan armory 213 di kala siang, dan hembusan udara dingin ketika malam.
Sungguh gersang memang, tapi inilah Accretia. Hidupnya memang terbiasa di daerah gersang dan tandus. Meski kami dapet beradaptasi di lingkungan apapun saja.
Hari sudah beranjak malam. Sudah 6 jam aku dan Doom berfarming ria. Sudah pula puluhan monster kami habisi. Lalu kami mulai bosan untuk menguliti kulit monster yang memang untuk di jual.
Saking bosannya, kami memutuskan untuk refreshing sebentar sambil duduk santai melihat bintang-bintang di langit.
"mau Root Beer Kaltz?" tanya Doom seraya mengeluarkan 1 kaleng minuman Oli A&W dan menyodorkannya ke aku.
"waw, mau Doom. Makasih banget" kataku dan membuka tutup kaleng minuman itu.
Crack!
SRAAASH...
wow, sodanya muncrat dan membasahi suluruh kepala ku. Aku menoleh ke Doom, terlihat dia malah tertawa terbahak-bahak melihat tampang bego gue. SI4L! gue (lagi2) di kerjain Doom. Ternyata minuman kalengnya sudah di kocok, sehingga udara di dalam kaleng itu memuai dan menyembur ke muka ku.
"Sori Kaltz... l...lagian.... WAHAHAHA" tawa Doom kembali. Yang membuat aku jadi merasa makin akrab saja. Padahal memang sudah akrab. Lalu aku ikut tertawa bersamanya.
Sambil aku meneguk Root Beer itu, Doom berbaring di pasir yang halus itu.
"Kaltz..."
"Ya?"
"sebenarnya... kita ini robot ya?" tanya Doom tenang.
"ya, hanya saja kabarnya ada organ di dalam kita yang mirip dengan makhluk berdaging itu" jelas aku ke Doom.
"aku tahu, itulah yang di sebut otak. Hanya saja, siapakah yang menciptakan kita?" bingung Doom.
"huh, kita ini di buat di lab. utama accretia HeadQuarter bukan? Semua accretia disini juga dirancang, dibuat, dan di ciptakan di sana" tutur aku.
"Yang aku penasaran, kita ini di buat oleh siapa? Dan siapakah... yang menciptakan Accretia?"
Aku benar-benar terbelalak ketika Doom berbicara seperti itu. Biasanya ia hanya berbicara tentang perang, kekuatan, dan cita-cita. Tapi sekarang, ia bertanya tentang sejarah Accretia yang aku rasa di luar ingatan kita. Aku sama sekali tidak dapat berkata apa-apa lagi. Aku hanya termenung dengan minuman kaleng di genggaman ku ini.
"Lalu, mengapa kita harus berperang? Apakah tujuan kita untuk menumpahkan seluruh jiwa, raga, dan nyawa ini?" tanya Doom lagi sambil melihat bintang-bintang yang bergerak perlahan-lahan di langit.
Secara refleks, aku menjawabnya
"kita ini dibuat, untuk mendapatkan resources untuk Empire... Memang kau mau melihat cora memakai resources itu untuk kebudayaan sinting mereka itu? dan membagi hasil tambang kita pada bellato yang rakus itu dan nantinya akan menghancurkan kita? Percayalah, Cora dan bellato benar-benar tak pantas mengambil resources itu." kata ku meyakinkan Doom.
"bukan itu maksudku Kaltz... Aku hanya berandai... jika kita, bellato dan cora, berdamai..." kata Doom
Aku terkaget-kaget mendengar Doom berbicara "Damai". Apa yang salah dengannya? Mengapa ia bisa-bisanya berpikir jika cora dan bellato akan berdamai dengan kita? Sucks! Bukankah mereka adalah musuh kita?
"jika saja 3 bangsa ini berdamai... Tak akan ada perang, tak akan lagi pertumpahan darah, tak akan lagi Besi yang bertumpuk-tumpuk di area perang, tak akan ada lagi kesedihan, tak akan lagi ada yang namanya kehilangan seseorang, saudara, atau sahabat" sambung Doom.
Seketika saja Aku emosi mendengar perkataan Doom yang makin aneh saja. Benar-benar aneh. Baru pertama kali ku dengar perkataan ini dari mulut Accretia.
"Jadi kamu malas berperang Doom? dan kamu menginginkan Damai? setelah apa yang telah mereka lakukan pada kita selama ini? BISA-BISANYA KAMU BERBICARA SEPERTI ITU DOOM!" Geramku yang langsung membanting keras minuman kaleng dan pergi meninggalkan Doom Sendiri...
Aku terus melangkah meninggalkan Doom dengan telapak tangan yang menutupi wajah ku. Sungguh, aku benar-benar menyesal membentak dan meninggalkan Doom sendiri. Padahal aku adalah sahabat terbaiknya... k...kenapa aku...?? UH! Idiot me! *memukul kepala sendiri*
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------
Aku hanya duduk termangu saja di depan gate 213. Mengingat kembali sikap ku yang brutal tadi terhadap Doom.
"Tolong! Ada bellato di koordinat 82 62 !!! Mohon Repel!" Teriak Accretia berpangkat triarri terngiang di radio ku...
A..apa Koor 82 62?? ITU TEMPAT DOOM BERADA! B...bisa-bisa Doom telah kena Bellato si4lan itu lagi!! SI4L! Triple mampus gue!
Dengan panik segera ku hubungkan kontak ke Doom...
"Doom? Ini Kaltz! Cepat pakai portal scroll kamu! Ada bellato disana!!" teriak ku makin panik.
Tak ada jawaban....
"Doom!! GUE GA BERCANDA... LUPAKAN SOAL YANG TADI!! CEPAT PAKAI PORTAL MU!! HEI.... JAWAB!!!!!"
tak ada jawaban
"DOOM!!!!!! GAK JAWAB GUE BUNUH LOE!!!!!"
tak ada jawaban juga....
UKH! Sial! sepertinya aku harus menuju tempat Doom! Bellato? BODO AMAT! Sahabat gue lebih penting!
Langsung saja ku keluarkan perisai dan bone knife, dan berlari ke arah Doom berada...
----------------------------------------------------------------------------------------------------------
"kkrrsskk.... TRAAACK....grsskkss.... DHUAAAR...... JDHUM... krrkkkksskskkskk......."
Suara itu terus-terus bergeming di radio ku, yang menandakan Doom sedang bertarung dengan Bellato itu! Benar-benar nekad! Doom masih belum sepantaran dengan mereka! Doom Bisa mati. Mana gak jawab-jawab lagi!
SIAAAL..... KAKI T0LOL!... LARINYA LAMBAT AMAT!
huh, mudah-mudahan Doom bisa bertahan sebelum aku datang!
KOOR 82 62!! Tak ada tanda apa-apa disini.... Hanya bekas ledakan dimana-mana. Sial, aku tak tahu dimana Doom! Andai ada radar.
"DOOM! KAMU LAGI DIMANA?? KOOR BERAPA??" teriakku keras-keras ke Radio Doom... tapi tak dijawab... HUH!
GRAAAGH.... terpaksa ku cari secara manual!
----------------------------------------------------------------------------------------------------------
DHUAR..... BRAAAK...... NIIIT.... DHUM..... TRAAACK....
ku lihat di jauh sana ada kepulan asap dan beberapa ledakan dahsyat yang membuat pasir dan debu-debu berterbangan di sekitarnya. Langsung saja ku dekati... itu.... DOOM! ASTAGA.... lawannya memakai Beam parvis shield! Perisai yang JAUH lebih kuat daripada punya ku sendiri! Ini bukan Bellato main-main! Doom bisa dibunuhnya!!
"HEAAAAAAAAA....!!!!" Bellato itu mengayunkan cycle knifenya ke arah kepala Doom sambil bersalto.... P...PRESSURE BOMB!!! DOOM.... AWAAAASSSSS!!!!!!!!!!!
BRAAAAAAK...........
perisai ku langsung retak-retak menahan tekanan dari pressure bomb itu... ya, yang penting aku berhasil menyelamatkan Doom. Sekarang Doom berada di di belakang ku! Doom sudah aman! Haha!
"grrr..." sepertinya bellato itu tampak geram melihat aku datang. hehe, bodo amat sih. Langsung saja ku sapa Doom.
"Yo Doom, ketemu lagi deh. hehe" Tawa ku renyah sambil melirik ke Doom.
"...." Sepertinya Doom ingin bicara tapi tidak bisa. Ha? Oh, palingan mau bilang terima kasih. Hehe.
"Oke, Doom! Kita habisin nih Cebol berdua!" teriakku ke Doom sambil menyemangatinya.
Ku siagakan kembali posisiku. Perisai yang sudah retak-retak ini ku tegakkan , dan ku genggam erat bone knife kesayanganku ini.
Tapi Bellato itu menghunuskan cycel knifenya ke arah ku, lalu mengibasnya seperti ingin bilang "minggir".
Langsung saja aku tertawa melihat cebol itu. Sedangkan bellato itu tetap menatap tajam ke arah ku.
Setelah puas tertawa langsung saja ku lancarkan irritate ke bellato itu. Ya, sepertinya dia terbujuk "rayuan" untuk menghajar ku sedikit. Lalu dia langsung siaga dan bersiap-siap untuk menyerang.
DRAP DRAP DRAP...
Dengan cepat aku berlari ke arah dia. Dan kulancarkan tebasan kombinasi
"SLASHER!!!"
BRAT! BRET! JRATS!!!
Terkena telak! Eh? t..tapi, dia tak terluka, dan wujudnya makin samar-samar.... FAKE?? si4l!!!!!!!
Kontan aku menoleh kebelakang, cebol edan itu sedang mengayunkan serangan kombinasi ke arah ku....
"SHINING CUT!!" teriak Bellato itu.
Kuarahkan perisai ku di angle nya sehingga serangannya tertahan. Tapi sial, tebasannya terlalu cepat! Tebasan yang terkahir gagal ku tahan sehingga ia berhasil membelah armor bahu kananku menjadi 2.
"BRENGS3EEEK!!!!!!" geram ku dan langsung melancarkan serangan ledakan...
"MAKAN INI!!! DEATH BLOW!!!!!"
siut... DHUAAAR........
Tapi dengah lincahnya ia melompat dan menghindari serangan ku. AHA! Ini dia kesempatan ku ketika dia melompat!
"HAAA!!" dengan cepat ku ayunkan bone knife ku kearah kepalanya ketika ia sedang "terbang" sesaat karena lompatan itu.
"FORTIFICATE!!" Teriak Bellato itu dan mendadak perisainya beraura biru terang... dan dengan cepat dan sempurna ia berhasil menahan tebasan ku dengan perisainya. Hah! Padahal pada saat melompat adalah saat paling empuk untuk di serang! Tapi ia tetap berhasil menahan serangan ku! Cih! Memang bukan Bellato sembarangan nih!
Lalu dia mengambil ancang-ancang dan sepertinya akan datang pukulan kuat.
"HYSTERIAA!!!" teriak Bellato itu dan langsung mengayunkan pisaunya dengan sangat cepat ke arah ku.
elo punya Fortificate... gue punya "MEGA SHIELD!!" Teriakku dan seketika perisai ku beraura merah gelap.
BRAAAAK........
Cycle Knife itu dengan ganasnya menghantam perisai ku. Meski memakain mega shield, Aku tetap terpental jauh kebelakang karena memang dorongan dari cebol itu sudah tak bisa di pungkiri lagi kekuatannya.
Belom sempat aku sadar, Bellato itu sudah ada didepan ku dan mau menancapkan pisaunya ke kepala ku! SIAL!! AAAA.....
DHUAAAR............
Sebuah fire rocket menghantam Bellato itu dan meledak sehingga ia terpental beberapa meter. Ternyata Doom yang menembaknya dengan memakai siege, Aku di selamatkan Doom.
Bellato itu bangkit tapi rasanya serangan Doom itu tak berpengaruh padanya. Ia menggeram ke Doom. Dan langsung berlari dengan sangat sangat cepat ke arah Doom. Kontan saja aku berteriak.
"DOOM.... AWAASS!!!!"
------------------------------------------------------------------------------------------------------------
DHUM.......
Doom menembak ke bellato itu. Tapi dengan mudahnya ia menahan rocket Doom dengan perisainya, lalu setelah dekat, ia mengayunkan pisaunya ke arah lengan Doom! SI4L! Aku tak dapat menggapai Doom! Terlalu jauh!
JRAAAK......
bellato itu berhasil menebas lengan Doom sehingga lengan Doom nyaris aja terpotong habis.
Tapi Doom tidak pasrah saja lengannya di tebas...
tangan kirinya, mengeluarkan launcher yang satu lagi!! D...DUAL LAUNCHERS??
TEP!
Doom menempelkan mulut Cannon Launcher tepat di kepala bellato itu dan... DHUAAAR........
Bellato itu Terpental hingga jatuh terguling-guling. Sungguh, pasti sakit sekali di tembak di kepala, apalagi dalam jarak sedekat itu!
Tapi, Bellato itu masih sanggup berdiri! Meski susah payah! Lalu dengan kesal ia menanggalkan helmnya yang sudah hancur tak terbentuk karena ledakan launcher Doom.
"@#%@$#!!!" umpat Bellato itu dan langsung kabur dari hadapan kami. He? mereka takut kepada kami?
"AAH!!! BERUNTUNG KALIAN MASIH SELAMAT!!" riang Wakil archon VodkaH yang di ikuti beberapa Accretia yang sepertinya bertingkat tinggi juga. Oh, ternyata karena tim repel sudah datang toh....
"Ravelt, Clayron, Buster, KAMU KEJAR BELLATO ITU! PUKUL MEREKA MUNDUR HINGGA KELUAR AREA 213!" perintah VodkaH ke 3 accretians dan 3 accretians itu langsung mengenakan panzer pligelnya dan melesat mengejar bellato itu.
Lalu VodkaH sempat melirik ke Doom... tiba-tiba Mata kameranya terbelalak dan dengan emosi, dia membentak
"HEI KAMU DOOM KAN? SIAPA SURUH KAMU KELUAR KE 213?!! SEHARUSNYA KAMU MASIH DI RUANG PELATIHAN KHUSUS KAN??!!! CEPAT KEMBALI!!! DASAR IDIOT!!!"
Doom kaget juga, dan buru-buru ia melepas siege dan tertunduk di depan warchon seakan meminta maaf.
"SUDAH CUKUP HORMATNYA! CEPAT PAKAI SCROLL PORTAL!"
Dengan terburu-buru Doom mengeluarkan scroll dari tasnya, dan menggunakannya. Seketika Doom hilang dari pandangan ku.
"oh ya, kamu Kaltz kan? Gladius miskin itu ya?" tanya VodkaH yang membuat aku tercengang.
"He?"
"kaga... becanda... hehe. Ehm, ini kamu kasih kertas ini ke Scientist di Markas. Ntar kamu di repair ama dia." perintah VodkaH dan aku langsung mengangguk dengan cepat.
"gratis kok... tenang aja" tambahnya lagi.
Owh, ya sudah. Kugunakan portal markas ku. Sesampai di markas langsung kuhampiri Scientist yang di tunjukkan warchon VodkaH. Lalu aku memberikan kertas itu ke Scientist itu. Ia mengangguk pelan. Lalu dia mulai me repair aku.
---------------------------------------------------------------------------------------------------------
ah, kondisi 100% memang nyaman. Ingin bertemu Doom juga. Mau nanya tentang warchon tadi. Sekalian pengin ngobrol lagi.
"HEI... DOOM!!!" sapa ku riang melihat ia sedang berjalan menuju portal markas. Dia diam saja. Ah, paling masih gregetan ngelawan bell tadi.
"Kaltz...." kata Doom pelan
"ada apa?"
Doom terdiam, kepalanya makin menunduk. Lalu dengan terbata-bata. Ia mengucapkan,
"lain kali kau jangan ikut campur urusanku dengan bellato itu..."
setelah mengatakan itu Doom langsung melepaskan tanganku dari pundaknya dan buru-buru meninggalkan ku.
Kamu kenapa Doom?
Chapter 3
Chapter 3
Chapter 3.1 The Kartella's Incident
Ini pesawat atau pasar??
Gile dah, banyak banget yang jualan. Pake teriak-teriak lagi. Ada yang nyenggol-nyenggol, ada yang banyak bacot, ada yang mirip PKL (pedagang kaki lima), sampai ada yang nodong pake senapan (wah, kalo ini sih namanya nge rampok)
"JUAL!! RARE ORE 1 SLOT 300k!"
"Beli!! Armor MELEE MERAH 1 set Yang muraah!
"Jual! Pine Intense Estuck! Bonus light ruby KALO TUNAI! (emang ada nyicil gitu? pake tunai segala)"
Ahahaha....
Bisa stress gue disini mulu... Ngobrol ama Kaltz aja deh...
"Kaltz kalo misal..."
"JUAL FIRE RUBY CUMA 1 JUTA!! GPL KOK!" teriak Klatz sambil menepuk-nepuk tangannya
Damn it, Kaltz juga jualan...
"perhatian! ada beberapa pesawat tidak dimkenal mendekati kita. Dan dalam waktu yang tidak lama lagi kita akan bertemu dengannya. Mungkin akan ada benturan kecil. Tapi kami di lindungi oleh energi pelindung. jadi tetaplah tenang."
Hoalah, pilotnya ikutan cerewet. Barusan itu pengumuman gak guna... tiap kali keluar pesan kayak gitu. Bosen nih! Ganti dong kalimat nya... jadi... "perhatian! Virus Hay telah menyebar! Silakan membuka baju kalian dan berpasanganlah dengna belahan hati anda! Lalu, Marilah bercinta bersama-sama! Kami juga telah menyediakan kamar sewaan dengan fasilitas kasur king size bed dengan lampu remang-remang khusus untuk making love! 1 jam 1 juta cp! Yang ga kebagian kamar mari joged terlanjang bersama-sama di lobby... Yuuk..~~~ Dangdyuuut... tekowek... dangdyuut... tekowek... dangdyuuuuuuut.... EAAA!!!!!"
Nah, gitu lebih kreatip kan? Setuju gak?? (SETUJU......)
Ting tung...
Suara announcement yang sepertinya berasal dari pilot kembali "beraksi". Sepertinya ada pengumuman baru. Hm? apa lagi?
"M...Mohon perhatian!! Kami telah mengetahui bahwa pesawat itu adalah pesawat Bellato! Dan... kami telah kalah dalam pertempuran udara vs udara! Harap siap berperang! Bellato telah masuk kedalam kokpit pesa... BZZZZZZCTRKCTRKCTRK......... cssss......"
"DEGH!!"
A...apa-apaan ini? Baru pertama kali ada pengumuman kayak gini? eemm, mungkin pilot nya udah improvisasi kali?
"GYYYYAAAAAAAAAAA!!!!!!!!!!!!"
Seisi pesawat panik. Termasuk gue. Semua kalang kabut. Ada yang sembunyi, ada yang berebutan parasut, bahkan ada yang sedang membuat surat wasiat.
"SEMUA SIAP PERAAANG!!!" teriak warchon di sela-sela kepanikan kami.
Owwww!! Bos warchon ada di saat yang tepat! Jadi ada commandernya! Lagipula perang ini sangat unik! Perang di kartela! WoW!
Hmm...
Belato dekarang di pastikan berada di kokpit. Sedangkan pintu menuju kokpit hanya ada 1. Kami di perintahkan untuk mengambil posisi untuk menyergap pintu kokpit tersebut. Gue sendiri di posisikan bersama Gunner dan striker yang lainnya. Lalu di depan barisan striker dan gunner ada barisang penyerang melee. Yang memakai perisai ataupun pedang. Termasuk warchon yang jobnya mercenary (mungkin, coz dia pake tameng). Juga ada di barisan paling depan.
"Striker gunner pasang siege!" Teriak warchon
Lalu gue beserta striker dan gunner yang lain memasang siege nya.
"Barisan TB.... SIAP LOCK TARGET!!" Lanjut warchon
Dan sepertinya para melee itu makin konsentrasi.
Detik demi detik berlalu.. Terlihat di rada pasukan bellato semakin banyak. dan mulai mendekat secara perlahan-lahan...
Sampai mereka di depan pintu...
DHAAAR!!!
"Red MAU GOLIATH!!" teriak salah satu accretia menanggapi sebuah MAU merah besar yang langsung menghantam barisan melee kami.
DHAAAR.... DHARRR....
Keluar lagi 2 black Mau goliath...
Lalu di sambut oleh keluarnya belasan melee belato dan GPL langsung menghajar barisan melee kami
"BARISAN STRIKER!!!" teriak warchon
DHAAR!!! DHAARR!!! Lagi-lagi keluar 2 Black MAU tipe CATAPULT
"BARISAN STRIKER..... TEMBAAAAK!!!!!!!!"
=====================================================================
Chapter 3.2 @#$%&*@ DOOM!!!
Niiiiiiiiiit....... DHUUUMMM!!!!!
Kami mengeluarkan skill kebanggaan kami. Ya, Compound siege. Seperinya para melee belato cukup terpental. Tapi tidak untuk RMAU dan BMAU. Mereka tetap saja menyerang barisan melee kami. Seolah mengejek serangan kami tidak ada apa-apanya.
"BARISAN MELEE!!! MAJUUU!!!!!!" command warchon sambil mengangkat pisaunya ke atas.
"WUUOOOOOOOO!!!!!!!!" Semangat para melee accretia dan langsung menubruk wave belato.
"Barisan striker! PUSATkan serangan pada MAU!!!" suruh warchon lagi.
JRAAAK!!! JRAAAKK!!!
sudah 15 menit kita beradu kekuatan. Darah dan oli sudah berceceran bak air bah yang menggenangi kartella. Perang memang Sungguh sadis. Sudah tak ada rasa kemanusiaan lagi di antara kita. Yang di pikiran kita hanya lah satu. Yaitu Bunuh! ya! BUNUH! dan BUNUH! Kekuatan adalah segalanya! Yang lemah tak akan bertahan! Hanyalah yang kuat Yang dapat menang!! Semangat!!! Demi kejayaan bangsa! Hidup kita hanya untuk bangsa! HEAAA!!!!!
DDRRRTRTTTRDD!!!!!!
I... ini??! Peluru dari atas!! Ada belato di atas pesawat!
"5 melee, 1 spec, 4 launcher KE ATASS!! CEPAAAT!!!!!" command warchon sambil menunjuk se acre mercenary yang spertinya di jadikan ketuanya.
Akhirnya gue dipilih untuk menuju ke atas.
Pasukan kecil ini di ketuai oleh Mercenary. Nicknya TyranT. Dia ber tingkat tinggi. Kelihatan dari dia dapat memakai platinum shield (RFO : perisai accretia lvl 50). Lalu kami mulai susun strategi. Tangga menuju atap pesawat ada 2. jadi Kami merencanakan untuk mengepung mereka dari 2 arah. Yang keluar pertama adalah mercen lalu di ikuti dengan striker. dan yang terakhir spec yang akan membacking para melee. Lalu kami sepakat. Dan mulai berpencar... dan bersiap-siap di mulut lubang tangga.
"Sep!! Tembakkan roketnya!!" seru TyranT
DHUMMM....
Sbuah rocket melayang ke atas dan jatuh di kerumunan bellato itu.
"SEP! TUNGGU 5 detik! 5...4...3...2...1... KELUAR SEKARANGG!!!" Pimpin TyranT dan langsung keluar dari lubang tangga di ikuti dengan melee yang lain.
"OKE, STRIKER KELUAR SEKARANG!!" command TyranT dan gue beserta launcher lainnya keluar.
Gue lihat ke area ledakan rocket yang tadi... Smoke Rocket! Bagus! dengan ini penglihatan mereka akan kabur! Serangan kajutan kami pasti berhasil!
"STRIKER COMPOUND!!!!!" teriak TyranT
Ku aktifkan kamera sensor panas ku (coz gue juga ga bisa ngeliat tuh belato)
Lalu aku mengirim kan sebuah kode akses ke launcher ku untuk meluncurkan skill compound siege...
"casting time... 4 sec"
"@#%$#*%@#$#@!!!!!!"
Cih, suara si belato sial itu. Cerewet aja mereka. Suaranya cempreng lagi. Bener2 gak model buat jaman sekrang. Jaman sekrang tuh saatnya jadi gentlemen. Suara harus berat! bukannya cempreng!
tiba2...
TRIING....
Sebuah cahaya kecil muncul di tengah-tengah asap bekas smoke rocket itu. Cahaya nya masih kecil tapi makin terang... terang... silau....
KRRESSCH!!!
JRRSSSSSHHH.....
"HUJAN??! DI ATAS AWAN ADA HUJAN?? Apa-apaan ini?" Teriak TyranT
"TyranT! Asap dari smoke rocjetnya memudar!!" panik gue seraya membuka kembali siege (nb. Membuka = melepaskan)
"@#%$@#*...... @#%$@%#@#*@#$*!!!!!!!!!"
"Strategi gagal!!! SERANG LANGSUNG!!" panik TyranT dan langsung menghajar belato malang itu dengan brutal.
Cih, strategi gagal... Tak ada plan B lagi. Dasar si TyranT. nyusun strateginya gak mateng. tapi kenapa dia yang dipilh jadi ketua nya ya? Waaah, bodo amat dah. Yang penting bisa menang atau kaga nih....
"Doom! Kamu urusi Chandra itu!" komado TyranT ke gue
"OKE!!"
Ayes... seimbang nih. Sesama penyerang jarak jauh. Wuahahah... Kita akan buktikan siapa yang terkuat!!
eh... Mana Chandra nya? Chandra disini akn ada banyak. Emmm, mungkin yang itu? atau ini? atau....
""NGAPAEN BENGONG YOU IDIOT!! CHANDRA BAGIAN ELO ADA DI UJUNG PESAWAT NOH!!"
Wekz, TyranT teriak keras banget di radio gue. Mudah2an radio gue gak rusak deh... hehe
Emm, Jadi bagian gue ada di ujung pesawat... Gue keluarin int bazooka gue... Mangsaa... Aku akan segera mndapatkan mu! YA-HAA!!!
Lalu aku pun melihat chandra itu. Hm... anak cewek dia. Pendek banget (namanya juga belato). Rambutnya lurus panjang dan berwarna pink... sejak kapan ada belato rambutnya pink? aneh dha. Wajahnya masih seperti bocah yang masih suka gugup. Matanya berwarna hijau cerah. Manis juga... sayang ya, manis2 mesti di hajar juga. haha. Lalu sempet juga gue lihat bodinya. eh... armor itu...kan...
"WAHAHAHHA! WOI TYRANT G0BLOK!! SERIUS NIH CHANDRA BUAT GUE??!!!! GAK LEPEL BOSS!! Teriak gue kegirangan ke TyranT
"PAke BANYAK BAC0T JUGA LU. CEPETAN HABISIN DIA!! HELANYA GANGGU NIH!!!" Bales TyranT yang kerasnya gak kalah ama teriakan gue.
"wogh... oke... oke.... calm bro ^^"
Asli dah... Nyiahahahah... anak gini lawan gue? Gue kira yang setingkat ama gue... ngakak deh...
sambil menaha tawa, gue mendekati belato malang itu...
"baiklah anak keciiil... Hari ini guru mu akan memberimu pelajaran..." Kata gue. Bodo amat dia ngerti atau kaga.
"@#*&...@#*%...*@^@#&@%@#&...." gumamnya. Mukanya kelihatan ketakutan... gak percaya... ato apalah. Gue jarang baca buku "the expression of the Bellato"
"D...DOOM!!! #@$%*@@*!!! @#*&$%@!!!!
HAH?! D...Darimana dia kenal gue??? J...Jangan-janga gue target bellato lagi... WAAA TIDAK! Ugh... Tenang... tenang... Kalo gue panik, gue bisa ketahuan kalo gue beneran Doom. Berpura-pura aja gue bukan Doom!
"@#%*&@#!! @#*@!!"
Cih, sekrang dia mendekapkan tangannya ke dadanya. Apa? Jadi elo mau gue nembak di dada elo? Oke! Sekarang lu diem disana! Mau gue tembak nih!
Akhirnya gue pasang kembali siege gue. Sepertinya di sadar kalo gue mau nyerang dia. Lalu dia mengeluarkan tongkatnya.
"MAMPUS LU!! COMPOUND SIEGE!!!!"
Niiit... DHUAARRR.......
Peluru ku dengan cepat manuju belato itu. Dan roketnya sudah ku setting agar bergerak ke kiri sebagaimana yang di perintahkan prosesor ku. T...tapi? Dia! Bisa menghindar dari serangan compund gue! Seakan-akan dia mampu membaca jalur roket gue. Atau bahkan membaca pikiran gue? WHAAT?? CIH! Gue gak percaya gituan!! Miss boleh 1 kali aja! Yang lain pasti kena!! HEAA!!!!!
Tapi... dia berhasil menghindari serangan gue dengan mulus! Tak ada yang kena satu pun! H...HOW can?! AARGH!!! KEEP FIRING!!!!!
"DOOM! @#%#@#*$@%#$!!!!"
Eh... Dari mukanya itu... Ehm... gue inget2 dulu isi dari buku 'expression of bellato'..... er.... ow ya! Dia nangis! Wahahah!, padahal meleset aja udah nangis-nangis. Apalagi kalo kena ya? oh ya, Skill khusus untuk yang evade nya besar... tembakan yang tak akan meleset!!!
"TARGET FIX!!!!"
rrrrrrr..............DHUUUM!!!!!!
(dalam slow motion) perlahan-lahan rocket meluncur dari mulut launcher ku menuju belato laknat itu... semakin dekat... Eh, dia tidak bergerak untuk menghindar! Dia... membentangkan tubuhnya! Sambil menangis? Pasrah?! Gak mungkin... Tapi bodo ama lah! It means i'm the winner!
(masih slow motion) Rocket telah berada di sekitar 2 meter dari posisi cewek itu dan siap untuk meledak! Yap! Gue MENANG!!!!
======================================================================
Chapter 3.3 The Infinity Rival
(udah normal motion ^^)
Tee hee... Area ledakan gue besar juga... Asapnya masih tebal.
Hmm... sukses. Yakin gue, tuh cewemanistapimalang pasti mokad...
Perlahan-lahan asap mulai menghilang. Terlihat sedikit demi sedikit sebuah perisai besar yang sepertinya menangkis target fix ku tadi.... APA??? Sekarang tuh chandra bisa pake Tameng juga?? Emang bisa apa?? Lho kok??
Wuushh...
semilir angin lembut bertiup dan menghilangkan asap itu. Dan.... shit. Ada belato... er... apa ya?.... C...COWOK! YA! COWOK! DIA YANG NANGKIS ROCKET GUE... WEEEE EDAN!!!
"@#%$@#&@!!" marah belato cowok itu sambil menghunuskan pisaunya ke arah ku.
Wew, peduli amat.
Eh?? t...tunggu bentar... Cewek ama cowok berdampingan... hmmm... AHA! Pacarnya kali ye?? Kapan nikah bos? Wahahahah
Lalu cewe itu sepertinya mengadukan 'apa yang telah gue perbuat' ke cowo itu. Ahaa... biasa... biasa... Cewek emang suka ngadu ama orang yang melindunginya. Manja sih. Oke deh, jadi elu minta cowok elu buat ngurusin gue?? boleeh... Gue layanin. Sini by one ama gue bung. Buktikan kalo elo masih di bawah gue!! Hahaha
"@#$@#&!!" Geram Bellato itu seraya memasang kuda-kudanya. Lalu kembali menyiagakan perisainya. oke, it means elu serius lawan gue. Sep, gue juga memasang kembali siege gue.
"@#%$@%!! @#@^#*@@# DOOM!!" teriak kecil cewe itu seakan ingin menghentikan langkah cowo muda itu. Mau apa tuh cewe? Mau memberikan ciuman terkahir? Haha... sungguh romantis, saudara2 sekalian. Setelah ciuman gue boleh nge-habisin kekasih loe ini ya! Eit, syaratnya jangan nangis...
""@#%$!! *@#$^@%#@%^ ACCRETIA!! @#^%@$# DOOM #^@@#$@*!!!" balas cowok itu dan menepis tangan cewe itu yang menahannya.
Yagh, kok ga ada ciuman perpisahan sih? Gak seru. Jadi gak mirip sinetron-sintron jagoan yang biasa tayang di teve. Sebelum melakukan pertarungan terakhir, sang jagoan menyatakan cinta lalu mencium bibir kekasihnya. Lalu ceweknya melambaikan tangannya ketika cowo nya pergi dsambil berkata "AI LAP YUU" Happy ending dhe. Wow! Hebat! M-A-N-T-A-B! Sintron paporit gue tuh!
Tapi lagi tuh sepasang kekasih pake ngobrol ngalor ngidul segala... huh, buang2 waktu... Gue tembak aja lu!!!
DHUAARR.....
TRAAACK!!!
Cih, udah gue kira. Serangan gue di tangkis lagi dengan perisainya
Dari matanya, sepertinya dia lagi konsentrasi ke gue. Dia menatap gue dengan tajam dan menusuk mata gue. Sori, mata gue keras! Gak kayak lu! Lembek, ga bercahaya, bulet, dll... AGH!
hus! Konsentrasi!
hening...
DAASH!!!
D...DIA! Gerakannya sangat cepat! T..Terlalu cepat! Jauh lebih cepat daripada belato biasa! Gue gak bisa nembak!!
Mata kamera ku pun di buat kesulitan hanya untuk men-fokus keberadaan dia... cih!
TAP!!
D..dia akan bergerak ke samping kanan! derajat 76! Target range 1549 mm! Weapon range 1835 mm! Attack angle {34:26 :41}{3:19 :-9}{-25:-28 :37}!! Target move speed... Failed to counting!! Failed to lock the Target!! Available commands... 1. Keep firing with chance to hit 10%. 2. Defensing with primary armour 3. Blocking target attack with siege and 60% chance 4. Retreat... Auto picking mode! Command 3 is selected! Realisazing command! Siege position at 82 degree!!
Sesuai perintah processor. Ku gerakaan siege ku sesuai prosedur agar dpat menahan serangannya, karena gue yakin dia akan menyerang gue. Meski Chance kecil. Tapi gue tetep harus mencobanya!
"HAAAA!!!!" teriak belato itu dan tiba2 dia sudah ada di samping kanan gue! Procesoorr!!!! TArget position 76 degree! Target range 1621 mm!! Weapon range 1832mm!! Chance to block 58%!! Available command mode terminated! Keep blocking choiced! Realisazing command!!!
Jika Attack angle procesor gue benar, gue bisa nge block serangannya! Gue cuma bisa berharap pada keberuntungan!
SRAAAATTT..........
Berhasil gue Block! Eh... tapi tidak terasa ada benturan! dan tak ada lecet pun pada siege gue! Dan data siege gue menunjukkan tidak ada serangan yang di tahan! B...Bayangan?? FAKE!!! SAmping kiri!!!!!
Dan ketika baru saja kepalaku menoleh kekiri. Belato itu sudah mengayunkan pisaunya ke punggung gue. Tanpa minta prosedur dari sistem, secara refleks aku meloncta menjauh dari belato tiu. Tapi hasilnya nihil. Dia berhasil menebas badan ku sampai 12 cm dalamnya. Sistem ku sempat freeze ketika sudah ON kembali, tiba2 aku di dorong oleh perisainya sehingga aku terpental jauh dan jatuh tersungkur. Belum sempat aku berdiri, tiba2 aku tertusuk sebuah piasu lempar yang aku tahu pasti dari belato itu. Lumayan juga, nusuk sampai 3 cm dalamnya. Sistem ku tidak freeze tapi aku semakin sulit berdiri. Apalagi dengan siege yang masih terpasang di launcher ku sehingga menyulitkan aku karena siege nya cukup menganggu.
"HAHAHA!!" tawa kemenangan belato itu yang sudah berada di atasa gue yang masih terbaring ini. Dan bersiap untuk melancarkan skill pressure bomb.
Dia mulai bersalto 1 kali... dan disalto yang ke 2 ini, dia menjulurkan pisaunya! Serangannya yang ini!!
""WALAU AKU TERTAHAN, AKU BISA MENGANGKAT SIEGE KU!!!!!" teriakku seraya mengangkat siege dengan tangan kanan ku dan menahan lajur serangan pisau itu.
TRAAAAAACK!!!!!!!!
Suara benturan antara logam vs logam langsung mengerenyitkan seluruh telinga bagi yang mendengarkannya.
Belato itu sempat terpaku ketika aku berhasil menahan oressur bomb nya. Tapi dengan cepat ia menarik kembali pisaunya dan kembali mengayunkan Pisaunya ke arah kepalaku. Tapi refleks ku lebih cepat. Ku akses kan sebuah data ke launcher dan siege ku. Ya, data yang ku masukkan adalah....
"QUICK COMPOUND SIEGE!!"
Nit.. JDHUAAAR......
Peluru ku bergerak dengan cepat menuju belato itu. Tapi sepertinya gerak refleks belato itu kuat juga. Ia langsung mengarahkan perisainya ke arah lajur Rocket ku. Dan ia tertawa senang.
"HAHA!! @#%@#&$# BLOCK!!!" teriaknya dengan seolah ingin mengejekku.
Tapi aku malah senang juga dengan teriakan gombal dia, langsung saja kubalas...
"YOU'RE SUCH AN IDIOT DUMB!! DIE YAA!!!" Balas ku lantang. Meski gue tahu dia gak tahu bahasa yang gue pake
and...
DHUAARRR.....
Belato itu berhasil menagkis compound ku. Tapi perisainya terlepas dan terlempar jauh dari hadapannya. Ya, aku sengaja mengarahkam tembakan ku di tepi perisainya sehingga perisainya akan berputar dan melintir tangan belato itu. Sehingga tuh perisai pasti terlepas dari tangannya! dan jika perisainya terlepas... Dia FREE!
DHUUMM.........
Kutembakkan Flash Rocket (pelru yan damage nya biasa tapi kenceng banget) dan langsung menusuk armor belato itu dan terpental dan jatuh tersungkur.... haha. Impas sekarang
Secara perlahan-lahan ia mulai berdiri dan mencabut peluru ku dari armornya. Uh, tidak keluar darah. Hanya menancap pada armornya saja. Cih. belum sempat aku konsen lagi. Dia masih saja menggeram ke gue. We, aku balas dengan mengangkat tangan kanan ku. Lalu ku acungkan jari jempol ku. dan kuputar lenganku sehingga jempolnya di bawah dan dengan mantab tertuju ke belato sialan itu.
Belato itu sempat melotot. Tapi dengan sigap ia mengangkat tangannya ke atas. dan mengacungkan jari tengahnya ke arah ku... we... pinter juga nih cebol edan.
Tapi aku tidak kehabisan akal, ku angkat kedua tangan ku. Lalu dengan tangan kiri ku acungkan jari telunjukku, then dengan tangan kanan ku, gue tempelin ujung jari jempol dengan ujung jari telunjuk sehingga membentuk suatu lingkaran kecil. Lalu kumasukkan lingkaran itu ke jari telunjuk tangan kiri ku. ku keluarkan lagi, masukkan, keluarkan, masukkan. Terus berulang-ulang dan sambil ku tunjukkan gerakan jari itu ke belato itu. Dia meloto-loto melihat ada acre cabul yang di jadiin PVP nya...
Dia tidak langsung menyerah, dia mengagkat tangan kannya, dia menempelkan ujung jempolnya dengan seluruh jarinya sehingga berbentuk terowongan kecil. Lalu dia mengarahkan 'terowongan' itu ke arah (maap mod) selangkangannya. Lalu dia menjauhkan tangannya dari selangkangannya, didekatkan lagi, menjauh, dekatin, jauh, trus di ulang-ulang dan dengan pedenya menunjukkannya ke gue...
"edan nih cebol. Pikirannya sama maksiatnya ama gue..." pikir gue yang masih terbengong melihat belato itu terus mengulangi gerakan tangan maksiatnya tersebut.
Gue udah ga bisa apa2 lagi. Ide ku udah ga keluar lagi. Ku lihat dia tersenyum puas merayakan kemenangannya. Lalu dia meminta chandra cewe tadi itu untuk melakukan sesuatu... EH... APA? ELU MAU 'do it' DISINI?? DI DEPAN GUE??!!!!!
Oh, kaga. Dia cuman minta buff pendukung dari chandra itu. Oh, tandanya mau PVP lagi nih. Ku tegakkan siege ku kembali. Bersiap untuk serangan berikutnya...
"@#%@$!!!!!!!!!!!" semangat belato itu.
BETT!!!!
Pisaunya! sudah tepat berada di depan gue! MATI GUE!!!!!!!!!!!
EH? gue belom mate?
secara perlahan gue lihat belato itu.
D...dia. Menahan pisaunya? tangannya bergetar seakan merasakan suatu kebingungan yang amat sangat. Wajahnya lansung berkeringat.
Dan dengan rasa sangat ketakutan. dia berkata....
"D...DOOM??"
DHUAAAAAARRRRRR.......
"GRAAARGH!!!" erang belato itu sambil terpental dan jatuh.
Ternyata sebuah rocket menghantam belto itu. Dan meledak dan membuat belato itu terpental kebelakang.
Tapi tadi siapa yang nembak??
"Doom! Gila Kau! Kau kira Belato yang pake pisau putih itu setara dengan kamu?!"
Nakama!!
"YA IYALAH! Itu kan hanya dua makhluk berdaging cebol!" bales gue menanggapi teriakan gue
"Kamu jarang baca buku tentang belato ya? Coba kamu lihat pisau apa yang di pegang dia!"
"Emang kenapa?" tanya gue
"uh kau ini, itu Sickle Knife! yang sudah di modifikasi menjadi SI Cycle Knife!" jelas Nakama sambil menggeleng-gelengkan kepalanya melihat tingkah laku gue yang memang kelihatan blo'on ini. Jujur aja, gue gak peduli dia megang sikil (sickle) atau apalah! Yang gue tau dia cuma 2 cebol! titik!
"trus, sikil itu buat apaan?" sungut gue terus berlanjut
"tidak perlu aku jelaskan! Mending engkau mundur! Akan aku lawan mereka!"
"enak aja! Itu mangsa gue" Tolak gue lalu mecoba berdiri
"huh... kau ini..."
Gue lagi perang mulu ama Nakam, sedang kan belato itu juga sedang cek cok juga. Tapi itu berakhir dengan....
"SELURUH PASUKANMUNDUR! HARAP MENUJU DEMENTER TERDEKAT! DEMENTER TERSEBUT AKAN MEN WARP KAMU KE MARKAS!" command warchon sangat keras ke seluruh accretia yang berada di kartella.
"ini... Gak mungkin! Accretia kalah?"
"Kamu denger kan? sekrang cepat ke dementer!" teriak Nakama sambil menarik tangan gue. Tapi aku menolaknya
"CIH! PVP gue ama belato sial itu belom selesai!" sungut gue
"uh! Keras kepala kau! Terserah deh kalau mau mati! Berbuatlah sesukamu!" Lalu Nakama pergi meninggalkan gue
Gue tau, Nakama. Gue gak bisa nyelesain itu sekrang. tapi pasti gue bisa cari jalan lain.
Lalu gue menghampiri belato cowo itu. Dia juga menghampiri gue.
"WOI ITU SIAPA GUNNER IDIOT YANG MASIH PVP!!! SINI LO!! MASU MATI LO?!! teriak warcho jengkel yang sepertinya membentak gue
Sori bos, elu ga usah i kut campur. It's my business with that bastard. Gumam gue.
Lalu belato itu menodongkan pisaunya ke kepala gue, dan gue pun menodongkan launcher ku tepat di kepalanya.
"@%#$@....@#%^@$*&@#@#......'
"suatu saat nanti... kita akan buktikan siapa yang terkuat!"
Lalu gue berlari meninggal kan belato itu. Dan menuju dementer.
"wah gila juga kau. Elu jadi tontonan tau gak" celoteh si dementer itu. Nick nya eX4nD
"Dia itu... rival gue" tutur gue kalem
"rival sama musuh yang lebih kuat... kalah kau ama dia" gerutu nakama sambil membuang muka.
"Udah2, gue bikin gatenya sekarang" sela eX4nD sebelum terjadi pertengkaran kembali.
Gate terbuka, lalu gue beserta yang lain masuk ke Gate... meninggalkan medan pertempuran.. kembali ke markas. Siapakah cewe belato itu? Mengapa Cowo belato itu kenal gue? ah... the Time will tell......
Chapter 3.1 The Kartella's Incident
Ini pesawat atau pasar??
Gile dah, banyak banget yang jualan. Pake teriak-teriak lagi. Ada yang nyenggol-nyenggol, ada yang banyak bacot, ada yang mirip PKL (pedagang kaki lima), sampai ada yang nodong pake senapan (wah, kalo ini sih namanya nge rampok)
"JUAL!! RARE ORE 1 SLOT 300k!"
"Beli!! Armor MELEE MERAH 1 set Yang muraah!
"Jual! Pine Intense Estuck! Bonus light ruby KALO TUNAI! (emang ada nyicil gitu? pake tunai segala)"
Ahahaha....
Bisa stress gue disini mulu... Ngobrol ama Kaltz aja deh...
"Kaltz kalo misal..."
"JUAL FIRE RUBY CUMA 1 JUTA!! GPL KOK!" teriak Klatz sambil menepuk-nepuk tangannya
Damn it, Kaltz juga jualan...
"perhatian! ada beberapa pesawat tidak dimkenal mendekati kita. Dan dalam waktu yang tidak lama lagi kita akan bertemu dengannya. Mungkin akan ada benturan kecil. Tapi kami di lindungi oleh energi pelindung. jadi tetaplah tenang."
Hoalah, pilotnya ikutan cerewet. Barusan itu pengumuman gak guna... tiap kali keluar pesan kayak gitu. Bosen nih! Ganti dong kalimat nya... jadi... "perhatian! Virus Hay telah menyebar! Silakan membuka baju kalian dan berpasanganlah dengna belahan hati anda! Lalu, Marilah bercinta bersama-sama! Kami juga telah menyediakan kamar sewaan dengan fasilitas kasur king size bed dengan lampu remang-remang khusus untuk making love! 1 jam 1 juta cp! Yang ga kebagian kamar mari joged terlanjang bersama-sama di lobby... Yuuk..~~~ Dangdyuuut... tekowek... dangdyuut... tekowek... dangdyuuuuuuut.... EAAA!!!!!"
Nah, gitu lebih kreatip kan? Setuju gak?? (SETUJU......)
Ting tung...
Suara announcement yang sepertinya berasal dari pilot kembali "beraksi". Sepertinya ada pengumuman baru. Hm? apa lagi?
"M...Mohon perhatian!! Kami telah mengetahui bahwa pesawat itu adalah pesawat Bellato! Dan... kami telah kalah dalam pertempuran udara vs udara! Harap siap berperang! Bellato telah masuk kedalam kokpit pesa... BZZZZZZCTRKCTRKCTRK......... cssss......"
"DEGH!!"
A...apa-apaan ini? Baru pertama kali ada pengumuman kayak gini? eemm, mungkin pilot nya udah improvisasi kali?
"GYYYYAAAAAAAAAAA!!!!!!!!!!!!"
Seisi pesawat panik. Termasuk gue. Semua kalang kabut. Ada yang sembunyi, ada yang berebutan parasut, bahkan ada yang sedang membuat surat wasiat.
"SEMUA SIAP PERAAANG!!!" teriak warchon di sela-sela kepanikan kami.
Owwww!! Bos warchon ada di saat yang tepat! Jadi ada commandernya! Lagipula perang ini sangat unik! Perang di kartela! WoW!
Hmm...
Belato dekarang di pastikan berada di kokpit. Sedangkan pintu menuju kokpit hanya ada 1. Kami di perintahkan untuk mengambil posisi untuk menyergap pintu kokpit tersebut. Gue sendiri di posisikan bersama Gunner dan striker yang lainnya. Lalu di depan barisan striker dan gunner ada barisang penyerang melee. Yang memakai perisai ataupun pedang. Termasuk warchon yang jobnya mercenary (mungkin, coz dia pake tameng). Juga ada di barisan paling depan.
"Striker gunner pasang siege!" Teriak warchon
Lalu gue beserta striker dan gunner yang lain memasang siege nya.
"Barisan TB.... SIAP LOCK TARGET!!" Lanjut warchon
Dan sepertinya para melee itu makin konsentrasi.
Detik demi detik berlalu.. Terlihat di rada pasukan bellato semakin banyak. dan mulai mendekat secara perlahan-lahan...
Sampai mereka di depan pintu...
DHAAAR!!!
"Red MAU GOLIATH!!" teriak salah satu accretia menanggapi sebuah MAU merah besar yang langsung menghantam barisan melee kami.
DHAAAR.... DHARRR....
Keluar lagi 2 black Mau goliath...
Lalu di sambut oleh keluarnya belasan melee belato dan GPL langsung menghajar barisan melee kami
"BARISAN STRIKER!!!" teriak warchon
DHAAR!!! DHAARR!!! Lagi-lagi keluar 2 Black MAU tipe CATAPULT
"BARISAN STRIKER..... TEMBAAAAK!!!!!!!!"
=====================================================================
Chapter 3.2 @#$%&*@ DOOM!!!
Niiiiiiiiiit....... DHUUUMMM!!!!!
Kami mengeluarkan skill kebanggaan kami. Ya, Compound siege. Seperinya para melee belato cukup terpental. Tapi tidak untuk RMAU dan BMAU. Mereka tetap saja menyerang barisan melee kami. Seolah mengejek serangan kami tidak ada apa-apanya.
"BARISAN MELEE!!! MAJUUU!!!!!!" command warchon sambil mengangkat pisaunya ke atas.
"WUUOOOOOOOO!!!!!!!!" Semangat para melee accretia dan langsung menubruk wave belato.
"Barisan striker! PUSATkan serangan pada MAU!!!" suruh warchon lagi.
JRAAAK!!! JRAAAKK!!!
sudah 15 menit kita beradu kekuatan. Darah dan oli sudah berceceran bak air bah yang menggenangi kartella. Perang memang Sungguh sadis. Sudah tak ada rasa kemanusiaan lagi di antara kita. Yang di pikiran kita hanya lah satu. Yaitu Bunuh! ya! BUNUH! dan BUNUH! Kekuatan adalah segalanya! Yang lemah tak akan bertahan! Hanyalah yang kuat Yang dapat menang!! Semangat!!! Demi kejayaan bangsa! Hidup kita hanya untuk bangsa! HEAAA!!!!!
DDRRRTRTTTRDD!!!!!!
I... ini??! Peluru dari atas!! Ada belato di atas pesawat!
"5 melee, 1 spec, 4 launcher KE ATASS!! CEPAAAT!!!!!" command warchon sambil menunjuk se acre mercenary yang spertinya di jadikan ketuanya.
Akhirnya gue dipilih untuk menuju ke atas.
Pasukan kecil ini di ketuai oleh Mercenary. Nicknya TyranT. Dia ber tingkat tinggi. Kelihatan dari dia dapat memakai platinum shield (RFO : perisai accretia lvl 50). Lalu kami mulai susun strategi. Tangga menuju atap pesawat ada 2. jadi Kami merencanakan untuk mengepung mereka dari 2 arah. Yang keluar pertama adalah mercen lalu di ikuti dengan striker. dan yang terakhir spec yang akan membacking para melee. Lalu kami sepakat. Dan mulai berpencar... dan bersiap-siap di mulut lubang tangga.
"Sep!! Tembakkan roketnya!!" seru TyranT
DHUMMM....
Sbuah rocket melayang ke atas dan jatuh di kerumunan bellato itu.
"SEP! TUNGGU 5 detik! 5...4...3...2...1... KELUAR SEKARANGG!!!" Pimpin TyranT dan langsung keluar dari lubang tangga di ikuti dengan melee yang lain.
"OKE, STRIKER KELUAR SEKARANG!!" command TyranT dan gue beserta launcher lainnya keluar.
Gue lihat ke area ledakan rocket yang tadi... Smoke Rocket! Bagus! dengan ini penglihatan mereka akan kabur! Serangan kajutan kami pasti berhasil!
"STRIKER COMPOUND!!!!!" teriak TyranT
Ku aktifkan kamera sensor panas ku (coz gue juga ga bisa ngeliat tuh belato)
Lalu aku mengirim kan sebuah kode akses ke launcher ku untuk meluncurkan skill compound siege...
"casting time... 4 sec"
"@#%$#*%@#$#@!!!!!!"
Cih, suara si belato sial itu. Cerewet aja mereka. Suaranya cempreng lagi. Bener2 gak model buat jaman sekrang. Jaman sekrang tuh saatnya jadi gentlemen. Suara harus berat! bukannya cempreng!
tiba2...
TRIING....
Sebuah cahaya kecil muncul di tengah-tengah asap bekas smoke rocket itu. Cahaya nya masih kecil tapi makin terang... terang... silau....
KRRESSCH!!!
JRRSSSSSHHH.....
"HUJAN??! DI ATAS AWAN ADA HUJAN?? Apa-apaan ini?" Teriak TyranT
"TyranT! Asap dari smoke rocjetnya memudar!!" panik gue seraya membuka kembali siege (nb. Membuka = melepaskan)
"@#%$@#*...... @#%$@%#@#*@#$*!!!!!!!!!"
"Strategi gagal!!! SERANG LANGSUNG!!" panik TyranT dan langsung menghajar belato malang itu dengan brutal.
Cih, strategi gagal... Tak ada plan B lagi. Dasar si TyranT. nyusun strateginya gak mateng. tapi kenapa dia yang dipilh jadi ketua nya ya? Waaah, bodo amat dah. Yang penting bisa menang atau kaga nih....
"Doom! Kamu urusi Chandra itu!" komado TyranT ke gue
"OKE!!"
Ayes... seimbang nih. Sesama penyerang jarak jauh. Wuahahah... Kita akan buktikan siapa yang terkuat!!
eh... Mana Chandra nya? Chandra disini akn ada banyak. Emmm, mungkin yang itu? atau ini? atau....
""NGAPAEN BENGONG YOU IDIOT!! CHANDRA BAGIAN ELO ADA DI UJUNG PESAWAT NOH!!"
Wekz, TyranT teriak keras banget di radio gue. Mudah2an radio gue gak rusak deh... hehe
Emm, Jadi bagian gue ada di ujung pesawat... Gue keluarin int bazooka gue... Mangsaa... Aku akan segera mndapatkan mu! YA-HAA!!!
Lalu aku pun melihat chandra itu. Hm... anak cewek dia. Pendek banget (namanya juga belato). Rambutnya lurus panjang dan berwarna pink... sejak kapan ada belato rambutnya pink? aneh dha. Wajahnya masih seperti bocah yang masih suka gugup. Matanya berwarna hijau cerah. Manis juga... sayang ya, manis2 mesti di hajar juga. haha. Lalu sempet juga gue lihat bodinya. eh... armor itu...kan...
"WAHAHAHHA! WOI TYRANT G0BLOK!! SERIUS NIH CHANDRA BUAT GUE??!!!! GAK LEPEL BOSS!! Teriak gue kegirangan ke TyranT
"PAke BANYAK BAC0T JUGA LU. CEPETAN HABISIN DIA!! HELANYA GANGGU NIH!!!" Bales TyranT yang kerasnya gak kalah ama teriakan gue.
"wogh... oke... oke.... calm bro ^^"
Asli dah... Nyiahahahah... anak gini lawan gue? Gue kira yang setingkat ama gue... ngakak deh...
sambil menaha tawa, gue mendekati belato malang itu...
"baiklah anak keciiil... Hari ini guru mu akan memberimu pelajaran..." Kata gue. Bodo amat dia ngerti atau kaga.
"@#*&...@#*%...*@^@#&@%@#&...." gumamnya. Mukanya kelihatan ketakutan... gak percaya... ato apalah. Gue jarang baca buku "the expression of the Bellato"
"D...DOOM!!! #@$%*@@*!!! @#*&$%@!!!!
HAH?! D...Darimana dia kenal gue??? J...Jangan-janga gue target bellato lagi... WAAA TIDAK! Ugh... Tenang... tenang... Kalo gue panik, gue bisa ketahuan kalo gue beneran Doom. Berpura-pura aja gue bukan Doom!
"@#%*&@#!! @#*@!!"
Cih, sekrang dia mendekapkan tangannya ke dadanya. Apa? Jadi elo mau gue nembak di dada elo? Oke! Sekarang lu diem disana! Mau gue tembak nih!
Akhirnya gue pasang kembali siege gue. Sepertinya di sadar kalo gue mau nyerang dia. Lalu dia mengeluarkan tongkatnya.
"MAMPUS LU!! COMPOUND SIEGE!!!!"
Niiit... DHUAARRR.......
Peluru ku dengan cepat manuju belato itu. Dan roketnya sudah ku setting agar bergerak ke kiri sebagaimana yang di perintahkan prosesor ku. T...tapi? Dia! Bisa menghindar dari serangan compund gue! Seakan-akan dia mampu membaca jalur roket gue. Atau bahkan membaca pikiran gue? WHAAT?? CIH! Gue gak percaya gituan!! Miss boleh 1 kali aja! Yang lain pasti kena!! HEAA!!!!!
Tapi... dia berhasil menghindari serangan gue dengan mulus! Tak ada yang kena satu pun! H...HOW can?! AARGH!!! KEEP FIRING!!!!!
"DOOM! @#%#@#*$@%#$!!!!"
Eh... Dari mukanya itu... Ehm... gue inget2 dulu isi dari buku 'expression of bellato'..... er.... ow ya! Dia nangis! Wahahah!, padahal meleset aja udah nangis-nangis. Apalagi kalo kena ya? oh ya, Skill khusus untuk yang evade nya besar... tembakan yang tak akan meleset!!!
"TARGET FIX!!!!"
rrrrrrr..............DHUUUM!!!!!!
(dalam slow motion) perlahan-lahan rocket meluncur dari mulut launcher ku menuju belato laknat itu... semakin dekat... Eh, dia tidak bergerak untuk menghindar! Dia... membentangkan tubuhnya! Sambil menangis? Pasrah?! Gak mungkin... Tapi bodo ama lah! It means i'm the winner!
(masih slow motion) Rocket telah berada di sekitar 2 meter dari posisi cewek itu dan siap untuk meledak! Yap! Gue MENANG!!!!
======================================================================
Chapter 3.3 The Infinity Rival
(udah normal motion ^^)
Tee hee... Area ledakan gue besar juga... Asapnya masih tebal.
Hmm... sukses. Yakin gue, tuh cewemanistapimalang pasti mokad...
Perlahan-lahan asap mulai menghilang. Terlihat sedikit demi sedikit sebuah perisai besar yang sepertinya menangkis target fix ku tadi.... APA??? Sekarang tuh chandra bisa pake Tameng juga?? Emang bisa apa?? Lho kok??
Wuushh...
semilir angin lembut bertiup dan menghilangkan asap itu. Dan.... shit. Ada belato... er... apa ya?.... C...COWOK! YA! COWOK! DIA YANG NANGKIS ROCKET GUE... WEEEE EDAN!!!
"@#%$@#&@!!" marah belato cowok itu sambil menghunuskan pisaunya ke arah ku.
Wew, peduli amat.
Eh?? t...tunggu bentar... Cewek ama cowok berdampingan... hmmm... AHA! Pacarnya kali ye?? Kapan nikah bos? Wahahahah
Lalu cewe itu sepertinya mengadukan 'apa yang telah gue perbuat' ke cowo itu. Ahaa... biasa... biasa... Cewek emang suka ngadu ama orang yang melindunginya. Manja sih. Oke deh, jadi elu minta cowok elu buat ngurusin gue?? boleeh... Gue layanin. Sini by one ama gue bung. Buktikan kalo elo masih di bawah gue!! Hahaha
"@#$@#&!!" Geram Bellato itu seraya memasang kuda-kudanya. Lalu kembali menyiagakan perisainya. oke, it means elu serius lawan gue. Sep, gue juga memasang kembali siege gue.
"@#%$@%!! @#@^#*@@# DOOM!!" teriak kecil cewe itu seakan ingin menghentikan langkah cowo muda itu. Mau apa tuh cewe? Mau memberikan ciuman terkahir? Haha... sungguh romantis, saudara2 sekalian. Setelah ciuman gue boleh nge-habisin kekasih loe ini ya! Eit, syaratnya jangan nangis...
""@#%$!! *@#$^@%#@%^ ACCRETIA!! @#^%@$# DOOM #^@@#$@*!!!" balas cowok itu dan menepis tangan cewe itu yang menahannya.
Yagh, kok ga ada ciuman perpisahan sih? Gak seru. Jadi gak mirip sinetron-sintron jagoan yang biasa tayang di teve. Sebelum melakukan pertarungan terakhir, sang jagoan menyatakan cinta lalu mencium bibir kekasihnya. Lalu ceweknya melambaikan tangannya ketika cowo nya pergi dsambil berkata "AI LAP YUU" Happy ending dhe. Wow! Hebat! M-A-N-T-A-B! Sintron paporit gue tuh!
Tapi lagi tuh sepasang kekasih pake ngobrol ngalor ngidul segala... huh, buang2 waktu... Gue tembak aja lu!!!
DHUAARR.....
TRAAACK!!!
Cih, udah gue kira. Serangan gue di tangkis lagi dengan perisainya
Dari matanya, sepertinya dia lagi konsentrasi ke gue. Dia menatap gue dengan tajam dan menusuk mata gue. Sori, mata gue keras! Gak kayak lu! Lembek, ga bercahaya, bulet, dll... AGH!
hus! Konsentrasi!
hening...
DAASH!!!
D...DIA! Gerakannya sangat cepat! T..Terlalu cepat! Jauh lebih cepat daripada belato biasa! Gue gak bisa nembak!!
Mata kamera ku pun di buat kesulitan hanya untuk men-fokus keberadaan dia... cih!
TAP!!
D..dia akan bergerak ke samping kanan! derajat 76! Target range 1549 mm! Weapon range 1835 mm! Attack angle {34:26 :41}{3:19 :-9}{-25:-28 :37}!! Target move speed... Failed to counting!! Failed to lock the Target!! Available commands... 1. Keep firing with chance to hit 10%. 2. Defensing with primary armour 3. Blocking target attack with siege and 60% chance 4. Retreat... Auto picking mode! Command 3 is selected! Realisazing command! Siege position at 82 degree!!
Sesuai perintah processor. Ku gerakaan siege ku sesuai prosedur agar dpat menahan serangannya, karena gue yakin dia akan menyerang gue. Meski Chance kecil. Tapi gue tetep harus mencobanya!
"HAAAA!!!!" teriak belato itu dan tiba2 dia sudah ada di samping kanan gue! Procesoorr!!!! TArget position 76 degree! Target range 1621 mm!! Weapon range 1832mm!! Chance to block 58%!! Available command mode terminated! Keep blocking choiced! Realisazing command!!!
Jika Attack angle procesor gue benar, gue bisa nge block serangannya! Gue cuma bisa berharap pada keberuntungan!
SRAAAATTT..........
Berhasil gue Block! Eh... tapi tidak terasa ada benturan! dan tak ada lecet pun pada siege gue! Dan data siege gue menunjukkan tidak ada serangan yang di tahan! B...Bayangan?? FAKE!!! SAmping kiri!!!!!
Dan ketika baru saja kepalaku menoleh kekiri. Belato itu sudah mengayunkan pisaunya ke punggung gue. Tanpa minta prosedur dari sistem, secara refleks aku meloncta menjauh dari belato tiu. Tapi hasilnya nihil. Dia berhasil menebas badan ku sampai 12 cm dalamnya. Sistem ku sempat freeze ketika sudah ON kembali, tiba2 aku di dorong oleh perisainya sehingga aku terpental jauh dan jatuh tersungkur. Belum sempat aku berdiri, tiba2 aku tertusuk sebuah piasu lempar yang aku tahu pasti dari belato itu. Lumayan juga, nusuk sampai 3 cm dalamnya. Sistem ku tidak freeze tapi aku semakin sulit berdiri. Apalagi dengan siege yang masih terpasang di launcher ku sehingga menyulitkan aku karena siege nya cukup menganggu.
"HAHAHA!!" tawa kemenangan belato itu yang sudah berada di atasa gue yang masih terbaring ini. Dan bersiap untuk melancarkan skill pressure bomb.
Dia mulai bersalto 1 kali... dan disalto yang ke 2 ini, dia menjulurkan pisaunya! Serangannya yang ini!!
""WALAU AKU TERTAHAN, AKU BISA MENGANGKAT SIEGE KU!!!!!" teriakku seraya mengangkat siege dengan tangan kanan ku dan menahan lajur serangan pisau itu.
TRAAAAAACK!!!!!!!!
Suara benturan antara logam vs logam langsung mengerenyitkan seluruh telinga bagi yang mendengarkannya.
Belato itu sempat terpaku ketika aku berhasil menahan oressur bomb nya. Tapi dengan cepat ia menarik kembali pisaunya dan kembali mengayunkan Pisaunya ke arah kepalaku. Tapi refleks ku lebih cepat. Ku akses kan sebuah data ke launcher dan siege ku. Ya, data yang ku masukkan adalah....
"QUICK COMPOUND SIEGE!!"
Nit.. JDHUAAAR......
Peluru ku bergerak dengan cepat menuju belato itu. Tapi sepertinya gerak refleks belato itu kuat juga. Ia langsung mengarahkan perisainya ke arah lajur Rocket ku. Dan ia tertawa senang.
"HAHA!! @#%@#&$# BLOCK!!!" teriaknya dengan seolah ingin mengejekku.
Tapi aku malah senang juga dengan teriakan gombal dia, langsung saja kubalas...
"YOU'RE SUCH AN IDIOT DUMB!! DIE YAA!!!" Balas ku lantang. Meski gue tahu dia gak tahu bahasa yang gue pake
and...
DHUAARRR.....
Belato itu berhasil menagkis compound ku. Tapi perisainya terlepas dan terlempar jauh dari hadapannya. Ya, aku sengaja mengarahkam tembakan ku di tepi perisainya sehingga perisainya akan berputar dan melintir tangan belato itu. Sehingga tuh perisai pasti terlepas dari tangannya! dan jika perisainya terlepas... Dia FREE!
DHUUMM.........
Kutembakkan Flash Rocket (pelru yan damage nya biasa tapi kenceng banget) dan langsung menusuk armor belato itu dan terpental dan jatuh tersungkur.... haha. Impas sekarang
Secara perlahan-lahan ia mulai berdiri dan mencabut peluru ku dari armornya. Uh, tidak keluar darah. Hanya menancap pada armornya saja. Cih. belum sempat aku konsen lagi. Dia masih saja menggeram ke gue. We, aku balas dengan mengangkat tangan kanan ku. Lalu ku acungkan jari jempol ku. dan kuputar lenganku sehingga jempolnya di bawah dan dengan mantab tertuju ke belato sialan itu.
Belato itu sempat melotot. Tapi dengan sigap ia mengangkat tangannya ke atas. dan mengacungkan jari tengahnya ke arah ku... we... pinter juga nih cebol edan.
Tapi aku tidak kehabisan akal, ku angkat kedua tangan ku. Lalu dengan tangan kiri ku acungkan jari telunjukku, then dengan tangan kanan ku, gue tempelin ujung jari jempol dengan ujung jari telunjuk sehingga membentuk suatu lingkaran kecil. Lalu kumasukkan lingkaran itu ke jari telunjuk tangan kiri ku. ku keluarkan lagi, masukkan, keluarkan, masukkan. Terus berulang-ulang dan sambil ku tunjukkan gerakan jari itu ke belato itu. Dia meloto-loto melihat ada acre cabul yang di jadiin PVP nya...
Dia tidak langsung menyerah, dia mengagkat tangan kannya, dia menempelkan ujung jempolnya dengan seluruh jarinya sehingga berbentuk terowongan kecil. Lalu dia mengarahkan 'terowongan' itu ke arah (maap mod) selangkangannya. Lalu dia menjauhkan tangannya dari selangkangannya, didekatkan lagi, menjauh, dekatin, jauh, trus di ulang-ulang dan dengan pedenya menunjukkannya ke gue...
"edan nih cebol. Pikirannya sama maksiatnya ama gue..." pikir gue yang masih terbengong melihat belato itu terus mengulangi gerakan tangan maksiatnya tersebut.
Gue udah ga bisa apa2 lagi. Ide ku udah ga keluar lagi. Ku lihat dia tersenyum puas merayakan kemenangannya. Lalu dia meminta chandra cewe tadi itu untuk melakukan sesuatu... EH... APA? ELU MAU 'do it' DISINI?? DI DEPAN GUE??!!!!!
Oh, kaga. Dia cuman minta buff pendukung dari chandra itu. Oh, tandanya mau PVP lagi nih. Ku tegakkan siege ku kembali. Bersiap untuk serangan berikutnya...
"@#%@$!!!!!!!!!!!" semangat belato itu.
BETT!!!!
Pisaunya! sudah tepat berada di depan gue! MATI GUE!!!!!!!!!!!
EH? gue belom mate?
secara perlahan gue lihat belato itu.
D...dia. Menahan pisaunya? tangannya bergetar seakan merasakan suatu kebingungan yang amat sangat. Wajahnya lansung berkeringat.
Dan dengan rasa sangat ketakutan. dia berkata....
"D...DOOM??"
DHUAAAAAARRRRRR.......
"GRAAARGH!!!" erang belato itu sambil terpental dan jatuh.
Ternyata sebuah rocket menghantam belto itu. Dan meledak dan membuat belato itu terpental kebelakang.
Tapi tadi siapa yang nembak??
"Doom! Gila Kau! Kau kira Belato yang pake pisau putih itu setara dengan kamu?!"
Nakama!!
"YA IYALAH! Itu kan hanya dua makhluk berdaging cebol!" bales gue menanggapi teriakan gue
"Kamu jarang baca buku tentang belato ya? Coba kamu lihat pisau apa yang di pegang dia!"
"Emang kenapa?" tanya gue
"uh kau ini, itu Sickle Knife! yang sudah di modifikasi menjadi SI Cycle Knife!" jelas Nakama sambil menggeleng-gelengkan kepalanya melihat tingkah laku gue yang memang kelihatan blo'on ini. Jujur aja, gue gak peduli dia megang sikil (sickle) atau apalah! Yang gue tau dia cuma 2 cebol! titik!
"trus, sikil itu buat apaan?" sungut gue terus berlanjut
"tidak perlu aku jelaskan! Mending engkau mundur! Akan aku lawan mereka!"
"enak aja! Itu mangsa gue" Tolak gue lalu mecoba berdiri
"huh... kau ini..."
Gue lagi perang mulu ama Nakam, sedang kan belato itu juga sedang cek cok juga. Tapi itu berakhir dengan....
"SELURUH PASUKANMUNDUR! HARAP MENUJU DEMENTER TERDEKAT! DEMENTER TERSEBUT AKAN MEN WARP KAMU KE MARKAS!" command warchon sangat keras ke seluruh accretia yang berada di kartella.
"ini... Gak mungkin! Accretia kalah?"
"Kamu denger kan? sekrang cepat ke dementer!" teriak Nakama sambil menarik tangan gue. Tapi aku menolaknya
"CIH! PVP gue ama belato sial itu belom selesai!" sungut gue
"uh! Keras kepala kau! Terserah deh kalau mau mati! Berbuatlah sesukamu!" Lalu Nakama pergi meninggalkan gue
Gue tau, Nakama. Gue gak bisa nyelesain itu sekrang. tapi pasti gue bisa cari jalan lain.
Lalu gue menghampiri belato cowo itu. Dia juga menghampiri gue.
"WOI ITU SIAPA GUNNER IDIOT YANG MASIH PVP!!! SINI LO!! MASU MATI LO?!! teriak warcho jengkel yang sepertinya membentak gue
Sori bos, elu ga usah i kut campur. It's my business with that bastard. Gumam gue.
Lalu belato itu menodongkan pisaunya ke kepala gue, dan gue pun menodongkan launcher ku tepat di kepalanya.
"@%#$@....@#%^@$*&@#@#......'
"suatu saat nanti... kita akan buktikan siapa yang terkuat!"
Lalu gue berlari meninggal kan belato itu. Dan menuju dementer.
"wah gila juga kau. Elu jadi tontonan tau gak" celoteh si dementer itu. Nick nya eX4nD
"Dia itu... rival gue" tutur gue kalem
"rival sama musuh yang lebih kuat... kalah kau ama dia" gerutu nakama sambil membuang muka.
"Udah2, gue bikin gatenya sekarang" sela eX4nD sebelum terjadi pertengkaran kembali.
Gate terbuka, lalu gue beserta yang lain masuk ke Gate... meninggalkan medan pertempuran.. kembali ke markas. Siapakah cewe belato itu? Mengapa Cowo belato itu kenal gue? ah... the Time will tell......
Langganan:
Postingan (Atom)