CHAPTER 4
Cih, pertempuran di kartella itu benar-benar menyadarkan ku. Bahwa aku masih di bawah mereka. Bahkan nyaris saja aku terbunuh MAU-MAU si4lan itu. Padahal, cita-cita ku adalah menjadi mercenary dan dapat menahan belasan, puluhan, atau ratusan serangan dari cora dan bellato itu! Tapi? Kalau hasilnya seperti ini, gimana bisa menahan serangan sebanyak itu? Tes menjadi mercenary saja belum tentu lulus! Sial! Apakah aku mesti menambah jadwal pelatihan pertahanan ku? Perasaan sudah banyak kok waktu yang kuluangkan untuk memperkuat pertahanan ku. Tapi, jika dibandingkan dengan bellato yang ku temui tadi, Aku benar-benar kalah! Ah! Perisai ku sampai retak-retak begini hanya untuk menahan serangan Double Crash dari berserker dodol itu! Apes banget!
Sekarang aku berada di Armory 117. Niatnya mau mereparasi perisai ini, Sudah retak-retak sih.
"tolong di reparasi menjadi 100%" perintahku seraya meletakkan perisai ku di meja Robot pereparasi itu.
Dilihatnya perisai ku yang sudah tak karuan itu. Lalu sambil mengadahkan kepalanya yang lonjong itu ke arahku, speakernya berbunyi...
"perisai anda dalam kondisi 14%... Untuk pereparasian menjadi 100% di butuhkan cp 342.000"
Sempat terbelalak juga aku mendengar harga reparasi dari robot matre ini. Lalu dengan pasrah ku keluarkan kartu cash ku (alat pembayaran accretia berupa kartu), Dan kuletakkan kartu tercinta itu di meja robot matre itu. Robot itu mengambil Kartu ku dan memasukkannya kedalam mesin kecil untuk meng-cek saldo di kartu itu.
"Maaf, saldo anda yang terdapat pada kartu ini hanya 264.077 cp." tutur robot matre itu yang lagi-lagi membuat aku terbengong-bengong.
Lalu dengan pura-pura bodoh, aku tanya saja nih robot matre, "ga bisa kurang??"
"maaf, harga yang telah tercantum tak dapat di ganggu gugat" jawab robot itu kalem.
Uh, benar-benar apes hidup ku. Pertahanan hancur, uang tipis, cita-cita bisa amblas nih...
"uh... kalau di reparasi hanya sampai 90% jadi berapa?"
"dari 14% menjadi 90%, biayanya adalah 314.000 cp"
Aku tersentak
"k...kalau 80%?"
"dari 14% menjadi 80%, biayanya adalah 279.000 cp"
Mau pingsan....
"70%??"
"dari 14% menjadi 70%, biayanya adalah 231.000 cp"
Serasa ingin menjadi gila. Uang ku memang hampir habis terpakai untuk memperbaiki armor dan organ-organ dalam, dan aku lupa akan biaya perisai! uh! Terpaksa ku reparasi saja perisai ku mejadi 70%! Sisanya nanti pinjem ama Doom! haha!
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
"Kaltz...." tiba-tiba terdengar sapaan Doom dari radio ku, Private line (whips).
Buru-buru ku kuakseskan alamat menuju Doom untuk membalasnya.
"Yow, Ada apa?" balas ku sekaligus menanyakan masalahnya.
"Gue minta elu ke armory 213 sekarang" perintah dia yang membuat aku penasaran.
"armory 213? mau ngapain?" sergah ku. Armory 213? Untuk apa? Hunt? Bukannya seharusnya di Sette?
"gue mau nunjukkin sesuatu.... Udah ah, cepetan aja kesini" kata Doom dan langsung memutuskan sambungan.
Hm? Di 213 mau apa? Mau beli peralatan dari lelang atau... Ah, sudahlah. Pokoknya aku ke armory 213 dulu.
Lalu aku pergi melangkah ke area portal, dan setibanya di area portal. Aku segera mengirimkan sinyal ke portal untuk membawa ku ke armory 213.
BZCT!!
"Armory 213" suara Dari portal itu terdengar di radio ku. Berarti aku sudah sampai di Armory 213. Lalu aku melangkah keluar dari area portal, dan mulai mencari Doom.
Tapi, belum sempat aku melangkah keluar dari portal, sebuah kepalan tangan melayang dari atas ku dan GPL nubruk kepala ku.
BRAAAAK.........
"WADAAW....." teriak ku kontan merasakan tinju yang membuat kepalaku tergodek.
"Lama gak ketemu... Kaltz" nada ramah terdengar dari telinga ku. Langsung saja aku menoleh kebelakang... dan, terlihat Doom yang sedang berkacak pinggang.
"DOOM!!! HAHA!!! SINI GUE BALES!!!!" Riang ku dan langsung melayangkan tinju balasan ke kepala Doom.
Eit! Tapi dengan mudahnya ia menghindar dari pukulan ku. Wew.
Harga diri di pertaruhkan! Ku layangkan sekali lagi tangan ku ke arah badannya... AW! Lagi-lagi ia berhasil menghindar!
Pukul lagi...
Tinju lagi...
Jotos lagi...
Gak ada yang kena........
"GYAAA.... NYERAH...." rengek ku lalu di lanjuti dengan tawa renyah dari kami berdua.
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------
"Kaltz, gimana kondisi ekonomi lo?" tanya Doom ke aku yang sedang duduk santai di depan gerbang armory 213.
"ANCUR! ASLI.... buat repair tameng aja ga ada!" bentak ku sambil mengacungkan jari tengahku ke perisai ku.
"Gue tau solusinya bro, mau tau?" kata Doom seraya membuka oli bersoda kalengan yang bermerk A&W.... rasa sarsapilla.
"BENERAN ADA?? MAU!!!" napsu aku dengan mata (kamera) yang berbinar-binar.
Lalu Doom mengangkat minumannya ke atas, dan berteriak kencang....
"baiklah... jawabannya adalah FARMING!!!!"
"SUMPE LOE???"
"SUMPEH!!! dengan FARMING, ekonomi elu bakal MELEJIT bak PANZER PLIGEL BO!!!"
Jreng2...
Mulai terbayang di pikiran ku... dengan farming aku akan kaya... Tak ada lagi kesulitan dalam urusan ekonomi... Kebutuhan hidup terpenuhi... Bisa beli GunBlade... Perisai 100%.... Armor kinclong... cita-cita terpenuhi... oh la la.... Hidup begitu menyenangkan....
Dan begitu sadar, Aku langsung berteriak....
"YIIHAAAAAAAAAAAAAAAAAA!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!"
Tanpa sadar aku melakukan lompat salto 2 kali, Double Roll, break dance, Ballet, tari jaipong, sleeping budha, tarian hooga booga, dll
Uh, tapi sepertinya ini berlebihan amat? Ah, bodo amat. Lagi seneng gini... hahahaha, sekarang lompatan cokscrew!! Hiyaaat!
"Kaltz..." kata Doom yang sepertinya bingung melihat tingkah laku ku ini...
"what's up... My Plend??"
"e...elu lagi konslet..."
Langsung saja Doom menarik kerah armor ku dan menyeret ku ke ruang reparasi.
Setibanya di ruang reparasi, aku langsung di paksa duduk di kursi "pasien". Tiba-tiba dari pintu ruangan yang lain muncul seAcretia dengan banyak peralatan aneh yang menempel di badannya. Wow, ada obeng, kunci inggris, bor, gergaji mesin, golok bedah, dll.
Kutanya Doom, katanya dia Scientist....
Doom sempat berbicara sedikit dengan Scientis itu, lalu Scientist itu mengangguk dan mengeluarkan Bor nya yang ukurannya lebih besar dari kepalaku sendiri.
NGGIIINGG......
Bunyi Bor yang berputar dengan sangat mengenaskan. Dan dengan perlahan-lahan ia mendekatkan bor nya ke kamera ku. Wekz, langsung saja aku memberontak.
"GYAAA..... HENTIKAN!!! APAAN SIH?? KONSLET APAAN DODOL!!! ELU KALI YANG KONSLET!!! (Scientistnya mengotak-atik bagian kepala belakang ku) NGAPAIN LU DOKTER GADUNGAN!!! WAAAAAAAAAA"
PLOP!
Pandangan ku mendadak hitam. Sama sekali tidak terlihat apa-apa. Aduh, kalah ama Scientist deh.
ngiiing....
Perlahan-lahan mesin dalam tubuhku kembali berjalan. Aku sudah bisa melihat lagi sekitar ku. Uh, aku terbaring di atas meja putih ini. Lalu kulihat Doom di samping aku dengan lagak sebal.
"Udah gue bilang... Elu konslet dodol" kesal Doom sambil menggeleng-gelengkan kepalanya
"Ya, kabel luar di titik 197 tersobek, sehingga ada beberapa IC yang tak mendapat suplai energi. Sehingga sistem nya tak bekerja. Itu adalah Emotional control chip. Jika Chip itu mati, maka emosinya tak akan terkendali. Biasanya kerusakan ini disebut dengan sebutan 'lebay'" Jelas Scintist cerewet itu layaknya penceramah. Tapi Doom menyimaknya dengan sungguh-sungguh.
"NGERTI KALTZ?" geram Doom sambil melototi aku.
Uh, aku mengangguk saja. Meski aku tidak jelas akan perkataan Scientist itu.
"SEP! Oke, biayanya berapa?" tanya Doom sambil memandang Scientist itu.
"hmm... untuk pengecekan line, pemeriksaan program, biayanya kalo gak salah... 480.000 cp"
WAKZ, di kantongku hanya ada 33.077 cp... Mampus...
"Oh ya, karena kami kehabisan kabel, jadi saya menyambungkan kabelnya dengan Selotip... jadi biayanya adalah 510.000 cp"
dobel mampus....
Doom melihat aku yang sudah tak berdaya ini. Doom langsung mengeluarkan kartu cashnya dan memberikan itu ke Scientist super matre itu.
"GUE UDAH TAU ELO MAU MINJEM DUIT LAGI KAN??!" Bentak Doom keras-keras ke gue.
Aku hanya bisa menunduk... Nasib emang.
Lalu Doom menarik tanganku dan mengajakku...
"Udah deh, ikut farming aja ama gue..."
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Panas menyengat yang selalu menghiasi kawasan armory 213 di kala siang, dan hembusan udara dingin ketika malam.
Sungguh gersang memang, tapi inilah Accretia. Hidupnya memang terbiasa di daerah gersang dan tandus. Meski kami dapet beradaptasi di lingkungan apapun saja.
Hari sudah beranjak malam. Sudah 6 jam aku dan Doom berfarming ria. Sudah pula puluhan monster kami habisi. Lalu kami mulai bosan untuk menguliti kulit monster yang memang untuk di jual.
Saking bosannya, kami memutuskan untuk refreshing sebentar sambil duduk santai melihat bintang-bintang di langit.
"mau Root Beer Kaltz?" tanya Doom seraya mengeluarkan 1 kaleng minuman Oli A&W dan menyodorkannya ke aku.
"waw, mau Doom. Makasih banget" kataku dan membuka tutup kaleng minuman itu.
Crack!
SRAAASH...
wow, sodanya muncrat dan membasahi suluruh kepala ku. Aku menoleh ke Doom, terlihat dia malah tertawa terbahak-bahak melihat tampang bego gue. SI4L! gue (lagi2) di kerjain Doom. Ternyata minuman kalengnya sudah di kocok, sehingga udara di dalam kaleng itu memuai dan menyembur ke muka ku.
"Sori Kaltz... l...lagian.... WAHAHAHA" tawa Doom kembali. Yang membuat aku jadi merasa makin akrab saja. Padahal memang sudah akrab. Lalu aku ikut tertawa bersamanya.
Sambil aku meneguk Root Beer itu, Doom berbaring di pasir yang halus itu.
"Kaltz..."
"Ya?"
"sebenarnya... kita ini robot ya?" tanya Doom tenang.
"ya, hanya saja kabarnya ada organ di dalam kita yang mirip dengan makhluk berdaging itu" jelas aku ke Doom.
"aku tahu, itulah yang di sebut otak. Hanya saja, siapakah yang menciptakan kita?" bingung Doom.
"huh, kita ini di buat di lab. utama accretia HeadQuarter bukan? Semua accretia disini juga dirancang, dibuat, dan di ciptakan di sana" tutur aku.
"Yang aku penasaran, kita ini di buat oleh siapa? Dan siapakah... yang menciptakan Accretia?"
Aku benar-benar terbelalak ketika Doom berbicara seperti itu. Biasanya ia hanya berbicara tentang perang, kekuatan, dan cita-cita. Tapi sekarang, ia bertanya tentang sejarah Accretia yang aku rasa di luar ingatan kita. Aku sama sekali tidak dapat berkata apa-apa lagi. Aku hanya termenung dengan minuman kaleng di genggaman ku ini.
"Lalu, mengapa kita harus berperang? Apakah tujuan kita untuk menumpahkan seluruh jiwa, raga, dan nyawa ini?" tanya Doom lagi sambil melihat bintang-bintang yang bergerak perlahan-lahan di langit.
Secara refleks, aku menjawabnya
"kita ini dibuat, untuk mendapatkan resources untuk Empire... Memang kau mau melihat cora memakai resources itu untuk kebudayaan sinting mereka itu? dan membagi hasil tambang kita pada bellato yang rakus itu dan nantinya akan menghancurkan kita? Percayalah, Cora dan bellato benar-benar tak pantas mengambil resources itu." kata ku meyakinkan Doom.
"bukan itu maksudku Kaltz... Aku hanya berandai... jika kita, bellato dan cora, berdamai..." kata Doom
Aku terkaget-kaget mendengar Doom berbicara "Damai". Apa yang salah dengannya? Mengapa ia bisa-bisanya berpikir jika cora dan bellato akan berdamai dengan kita? Sucks! Bukankah mereka adalah musuh kita?
"jika saja 3 bangsa ini berdamai... Tak akan ada perang, tak akan lagi pertumpahan darah, tak akan lagi Besi yang bertumpuk-tumpuk di area perang, tak akan ada lagi kesedihan, tak akan lagi ada yang namanya kehilangan seseorang, saudara, atau sahabat" sambung Doom.
Seketika saja Aku emosi mendengar perkataan Doom yang makin aneh saja. Benar-benar aneh. Baru pertama kali ku dengar perkataan ini dari mulut Accretia.
"Jadi kamu malas berperang Doom? dan kamu menginginkan Damai? setelah apa yang telah mereka lakukan pada kita selama ini? BISA-BISANYA KAMU BERBICARA SEPERTI ITU DOOM!" Geramku yang langsung membanting keras minuman kaleng dan pergi meninggalkan Doom Sendiri...
Aku terus melangkah meninggalkan Doom dengan telapak tangan yang menutupi wajah ku. Sungguh, aku benar-benar menyesal membentak dan meninggalkan Doom sendiri. Padahal aku adalah sahabat terbaiknya... k...kenapa aku...?? UH! Idiot me! *memukul kepala sendiri*
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------
Aku hanya duduk termangu saja di depan gate 213. Mengingat kembali sikap ku yang brutal tadi terhadap Doom.
"Tolong! Ada bellato di koordinat 82 62 !!! Mohon Repel!" Teriak Accretia berpangkat triarri terngiang di radio ku...
A..apa Koor 82 62?? ITU TEMPAT DOOM BERADA! B...bisa-bisa Doom telah kena Bellato si4lan itu lagi!! SI4L! Triple mampus gue!
Dengan panik segera ku hubungkan kontak ke Doom...
"Doom? Ini Kaltz! Cepat pakai portal scroll kamu! Ada bellato disana!!" teriak ku makin panik.
Tak ada jawaban....
"Doom!! GUE GA BERCANDA... LUPAKAN SOAL YANG TADI!! CEPAT PAKAI PORTAL MU!! HEI.... JAWAB!!!!!"
tak ada jawaban
"DOOM!!!!!! GAK JAWAB GUE BUNUH LOE!!!!!"
tak ada jawaban juga....
UKH! Sial! sepertinya aku harus menuju tempat Doom! Bellato? BODO AMAT! Sahabat gue lebih penting!
Langsung saja ku keluarkan perisai dan bone knife, dan berlari ke arah Doom berada...
----------------------------------------------------------------------------------------------------------
"kkrrsskk.... TRAAACK....grsskkss.... DHUAAAR...... JDHUM... krrkkkksskskkskk......."
Suara itu terus-terus bergeming di radio ku, yang menandakan Doom sedang bertarung dengan Bellato itu! Benar-benar nekad! Doom masih belum sepantaran dengan mereka! Doom Bisa mati. Mana gak jawab-jawab lagi!
SIAAAL..... KAKI T0LOL!... LARINYA LAMBAT AMAT!
huh, mudah-mudahan Doom bisa bertahan sebelum aku datang!
KOOR 82 62!! Tak ada tanda apa-apa disini.... Hanya bekas ledakan dimana-mana. Sial, aku tak tahu dimana Doom! Andai ada radar.
"DOOM! KAMU LAGI DIMANA?? KOOR BERAPA??" teriakku keras-keras ke Radio Doom... tapi tak dijawab... HUH!
GRAAAGH.... terpaksa ku cari secara manual!
----------------------------------------------------------------------------------------------------------
DHUAR..... BRAAAK...... NIIIT.... DHUM..... TRAAACK....
ku lihat di jauh sana ada kepulan asap dan beberapa ledakan dahsyat yang membuat pasir dan debu-debu berterbangan di sekitarnya. Langsung saja ku dekati... itu.... DOOM! ASTAGA.... lawannya memakai Beam parvis shield! Perisai yang JAUH lebih kuat daripada punya ku sendiri! Ini bukan Bellato main-main! Doom bisa dibunuhnya!!
"HEAAAAAAAAA....!!!!" Bellato itu mengayunkan cycle knifenya ke arah kepala Doom sambil bersalto.... P...PRESSURE BOMB!!! DOOM.... AWAAAASSSSS!!!!!!!!!!!
BRAAAAAAK...........
perisai ku langsung retak-retak menahan tekanan dari pressure bomb itu... ya, yang penting aku berhasil menyelamatkan Doom. Sekarang Doom berada di di belakang ku! Doom sudah aman! Haha!
"grrr..." sepertinya bellato itu tampak geram melihat aku datang. hehe, bodo amat sih. Langsung saja ku sapa Doom.
"Yo Doom, ketemu lagi deh. hehe" Tawa ku renyah sambil melirik ke Doom.
"...." Sepertinya Doom ingin bicara tapi tidak bisa. Ha? Oh, palingan mau bilang terima kasih. Hehe.
"Oke, Doom! Kita habisin nih Cebol berdua!" teriakku ke Doom sambil menyemangatinya.
Ku siagakan kembali posisiku. Perisai yang sudah retak-retak ini ku tegakkan , dan ku genggam erat bone knife kesayanganku ini.
Tapi Bellato itu menghunuskan cycel knifenya ke arah ku, lalu mengibasnya seperti ingin bilang "minggir".
Langsung saja aku tertawa melihat cebol itu. Sedangkan bellato itu tetap menatap tajam ke arah ku.
Setelah puas tertawa langsung saja ku lancarkan irritate ke bellato itu. Ya, sepertinya dia terbujuk "rayuan" untuk menghajar ku sedikit. Lalu dia langsung siaga dan bersiap-siap untuk menyerang.
DRAP DRAP DRAP...
Dengan cepat aku berlari ke arah dia. Dan kulancarkan tebasan kombinasi
"SLASHER!!!"
BRAT! BRET! JRATS!!!
Terkena telak! Eh? t..tapi, dia tak terluka, dan wujudnya makin samar-samar.... FAKE?? si4l!!!!!!!
Kontan aku menoleh kebelakang, cebol edan itu sedang mengayunkan serangan kombinasi ke arah ku....
"SHINING CUT!!" teriak Bellato itu.
Kuarahkan perisai ku di angle nya sehingga serangannya tertahan. Tapi sial, tebasannya terlalu cepat! Tebasan yang terkahir gagal ku tahan sehingga ia berhasil membelah armor bahu kananku menjadi 2.
"BRENGS3EEEK!!!!!!" geram ku dan langsung melancarkan serangan ledakan...
"MAKAN INI!!! DEATH BLOW!!!!!"
siut... DHUAAAR........
Tapi dengah lincahnya ia melompat dan menghindari serangan ku. AHA! Ini dia kesempatan ku ketika dia melompat!
"HAAA!!" dengan cepat ku ayunkan bone knife ku kearah kepalanya ketika ia sedang "terbang" sesaat karena lompatan itu.
"FORTIFICATE!!" Teriak Bellato itu dan mendadak perisainya beraura biru terang... dan dengan cepat dan sempurna ia berhasil menahan tebasan ku dengan perisainya. Hah! Padahal pada saat melompat adalah saat paling empuk untuk di serang! Tapi ia tetap berhasil menahan serangan ku! Cih! Memang bukan Bellato sembarangan nih!
Lalu dia mengambil ancang-ancang dan sepertinya akan datang pukulan kuat.
"HYSTERIAA!!!" teriak Bellato itu dan langsung mengayunkan pisaunya dengan sangat cepat ke arah ku.
elo punya Fortificate... gue punya "MEGA SHIELD!!" Teriakku dan seketika perisai ku beraura merah gelap.
BRAAAAK........
Cycle Knife itu dengan ganasnya menghantam perisai ku. Meski memakain mega shield, Aku tetap terpental jauh kebelakang karena memang dorongan dari cebol itu sudah tak bisa di pungkiri lagi kekuatannya.
Belom sempat aku sadar, Bellato itu sudah ada didepan ku dan mau menancapkan pisaunya ke kepala ku! SIAL!! AAAA.....
DHUAAAR............
Sebuah fire rocket menghantam Bellato itu dan meledak sehingga ia terpental beberapa meter. Ternyata Doom yang menembaknya dengan memakai siege, Aku di selamatkan Doom.
Bellato itu bangkit tapi rasanya serangan Doom itu tak berpengaruh padanya. Ia menggeram ke Doom. Dan langsung berlari dengan sangat sangat cepat ke arah Doom. Kontan saja aku berteriak.
"DOOM.... AWAASS!!!!"
------------------------------------------------------------------------------------------------------------
DHUM.......
Doom menembak ke bellato itu. Tapi dengan mudahnya ia menahan rocket Doom dengan perisainya, lalu setelah dekat, ia mengayunkan pisaunya ke arah lengan Doom! SI4L! Aku tak dapat menggapai Doom! Terlalu jauh!
JRAAAK......
bellato itu berhasil menebas lengan Doom sehingga lengan Doom nyaris aja terpotong habis.
Tapi Doom tidak pasrah saja lengannya di tebas...
tangan kirinya, mengeluarkan launcher yang satu lagi!! D...DUAL LAUNCHERS??
TEP!
Doom menempelkan mulut Cannon Launcher tepat di kepala bellato itu dan... DHUAAAR........
Bellato itu Terpental hingga jatuh terguling-guling. Sungguh, pasti sakit sekali di tembak di kepala, apalagi dalam jarak sedekat itu!
Tapi, Bellato itu masih sanggup berdiri! Meski susah payah! Lalu dengan kesal ia menanggalkan helmnya yang sudah hancur tak terbentuk karena ledakan launcher Doom.
"@#%@$#!!!" umpat Bellato itu dan langsung kabur dari hadapan kami. He? mereka takut kepada kami?
"AAH!!! BERUNTUNG KALIAN MASIH SELAMAT!!" riang Wakil archon VodkaH yang di ikuti beberapa Accretia yang sepertinya bertingkat tinggi juga. Oh, ternyata karena tim repel sudah datang toh....
"Ravelt, Clayron, Buster, KAMU KEJAR BELLATO ITU! PUKUL MEREKA MUNDUR HINGGA KELUAR AREA 213!" perintah VodkaH ke 3 accretians dan 3 accretians itu langsung mengenakan panzer pligelnya dan melesat mengejar bellato itu.
Lalu VodkaH sempat melirik ke Doom... tiba-tiba Mata kameranya terbelalak dan dengan emosi, dia membentak
"HEI KAMU DOOM KAN? SIAPA SURUH KAMU KELUAR KE 213?!! SEHARUSNYA KAMU MASIH DI RUANG PELATIHAN KHUSUS KAN??!!! CEPAT KEMBALI!!! DASAR IDIOT!!!"
Doom kaget juga, dan buru-buru ia melepas siege dan tertunduk di depan warchon seakan meminta maaf.
"SUDAH CUKUP HORMATNYA! CEPAT PAKAI SCROLL PORTAL!"
Dengan terburu-buru Doom mengeluarkan scroll dari tasnya, dan menggunakannya. Seketika Doom hilang dari pandangan ku.
"oh ya, kamu Kaltz kan? Gladius miskin itu ya?" tanya VodkaH yang membuat aku tercengang.
"He?"
"kaga... becanda... hehe. Ehm, ini kamu kasih kertas ini ke Scientist di Markas. Ntar kamu di repair ama dia." perintah VodkaH dan aku langsung mengangguk dengan cepat.
"gratis kok... tenang aja" tambahnya lagi.
Owh, ya sudah. Kugunakan portal markas ku. Sesampai di markas langsung kuhampiri Scientist yang di tunjukkan warchon VodkaH. Lalu aku memberikan kertas itu ke Scientist itu. Ia mengangguk pelan. Lalu dia mulai me repair aku.
---------------------------------------------------------------------------------------------------------
ah, kondisi 100% memang nyaman. Ingin bertemu Doom juga. Mau nanya tentang warchon tadi. Sekalian pengin ngobrol lagi.
"HEI... DOOM!!!" sapa ku riang melihat ia sedang berjalan menuju portal markas. Dia diam saja. Ah, paling masih gregetan ngelawan bell tadi.
"Kaltz...." kata Doom pelan
"ada apa?"
Doom terdiam, kepalanya makin menunduk. Lalu dengan terbata-bata. Ia mengucapkan,
"lain kali kau jangan ikut campur urusanku dengan bellato itu..."
setelah mengatakan itu Doom langsung melepaskan tanganku dari pundaknya dan buru-buru meninggalkan ku.
Kamu kenapa Doom?
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar